bc

My Lovely Novelist

book_age18+
1.9K
FOLLOW
23.5K
READ
love-triangle
family
popstar
drama
bxg
first love
sisters
actor
like
intro-logo
Blurb

*MATURE CONTENT 18+*

Mengandung muatan dan unsur dewasa. Mohon bijak dalam memilih bacaan ya.

---

Setelah putus dari kekasihnya, Byron tidak pernah ingin menjalin hubungan serius lagi. Baginya, wanita hanyalah alat untuk bersenang-senang. Namun semua itu berubah saat ia bertemu Zoe. Gadis itu pergi ke Sault untuk menghadiri pernikahan kakaknya dengan mantan kekasih Byron. Meski awalnya tidak peduli, Byron menyadari ia tertarik pada Zoe. Namun Zoe yang memiliki masa lalu kelam tidak ingin memiliki hubungan dengan Byron. Ia mencoba menghindar, tetapi takdir terus membawanya kembali kepada pria itu....

chap-preview
Free preview
1
Senja datang lagi. Sama seperti senja-senja sebelumnya, lampu-lampu jalan mulai menyala dengan cantik menyinari setiap sudut-sudut jalan yang mulai gelap. Mencoba untuk menerangi gelapnya malam yang mencekam. Bagi sebagian orang, mungkin lampu jalan tidak ada artinya selain membantu mereka menyusuri jalan pulang menuju ke rumah setelah mereka lelah bekerja seharian. Namun bagi sebagian yang lain, lampu jalan akan menjadi satu hal yang sangat berarti. Menjadi satu hal yang tidak bisa diabaikan begitu saja. Karena ada sebagian orang yang hidup dengan sebuah kenangan, dan kenangan itu ada di bawah satu réverbère, lampu jalan. Dan dari situlah, cerita ini bermula ... Seperti senja-senja sebelumnya, hari itu Byron Anthony Moreau berjalan dengan langkah pelan untuk menyusuri jalanan kota tempatnya tumbuh besar. Sudah satu bulan ini, Byron kembali ke kota kelahirannya di Sault, Provence, Perancis Selatan. Sebuah kota kecil dan damai di selatan Perancis yang sebagian besar wilayahnya dipenuhi oleh perkebunan lavender berwarna ungu yang sangat cantik dan akan memanjakan mata siapa saja yang memandangnya. Ada beberapa hal yang membuat Byron memutuskan untuk pulang. Pertama, jelas adalah karena dia sedang libur bekerja. Byron adalah seorang aktor. Dia terbiasa bekerja nonstop selama tujuh hari seminggu dengan waktu syuting yang bahkan melebihi jam kerja orang normal lainnya. Hari libur adalah satu hal yang sangat langka untuknya. sesuatu yang biasanya jarang Byron nikmati karena padatnya pekerjaan dan kontrak kerja yang ia miliki. Karena itulah, Byron memutuskan untuk mengambil cuti setelah film terakhirnya rilis di pasaran dan ia selesai mengadakan tur promo. Ia meminta manajernya mengosongkan semua jadwal setelah film itu selesai promo. Tadinya, Byron berniat untuk pulang ke tempat asal ibunya di Brazil. Akan tetapi, ada yang satu hal yang membuat dirinya berakhir di sini, di Sault, kota asal ayahnya. Dan itu yang menjadi alasan kedua mengapa ia berada di kota kecil ini. Kurang lebih satu setengah bulan lalu, Lena, mantan kekasih Byron selama bertahun-tahun, menghubunginya. Gadis itu akan menikah. Maka, ia meminta Byron untuk pulang dan menjadi pendamping pengantin pria. Bagi Byron, itu adalah hal yang sulit untuk diterima ataupun ditolak. Lena adalah cinta pertamanya. Fakta bahwa hubungan yang telah mereka jalani selama bertahun-tahun, kandas begitu saja karena keinginan Lena, membuat permintaan ini terasa semakin sulit baginya. Akan tetapi, Byron juga tidak mungkin menolak permintaan Lena. Mereka telah berjanji bahwa apapun yang terjadi dalam hubungan mereka, mereka harus tetap berhubungan baik sebagai teman. Oh, sebenarnya, dirinya yang pernah berjanji seperti itu. Lena tidak akan mau melakukan hal itu, terlebih jika Byron yang memutuskan hubungan. Untungnya, bukan Byron yang memutuskan hubungan mereka jadi Lena masih mau berhubungan baik dengannya sebagai seorang teman lama. Sekarang, rasanya Byron ingin menarik kembali janji itu. Dia jelas-jelas t***l karena telah mengucapkan hal tersebut. Namun, lagi-lagi, ia tidak pernah bisa menolak apapun keinginan Lena. Cintanya pada gadis itu teramat besar. Bahkan hingga saat ini. Byron menghela napas dan melanjutkan langkahnya. Tentu saja dia bisa berakting di depan Lena dan semua orang bahwa dia baik-baik saja. Bahwa ia sudah move on speerti gadis itu. Dia adalah seorang aktor yang hebat, yang bisa memainkan berbagai peran. Tidak akan ada yang tahu, bahkan Lena sendiri, jika hatinya hancur setiap kali Lena bercerita tentang hubungan barunya. Yeah, menjadi orang yang mencintai lebih banyak tidak pernah menyenangkan terutama jika gadis yang kau cintai adalah gadis yang semena-mena seperti Lena. Gadis itu tidak pernah bertanya sekalipun pada Byron tentang apa yang sesungguhnya ia rasakan walaupun seharusnya Lena mengenal Byron dengan baik. Byron mendongak dan menatap langit yang semakin gelap. Saat-saat seperti inilah, lampu jalan menjadi semakin terasa kegunaannya. Jika ini bukan musim liburan, Byron yakin tidak akan banyak orang yang berlalu lalang di jalan saat malam tiba seperti ini. Dia lebih suka berjalan-jalan di malam hari, karena selain mengurangi risiko orang yang mengenalinya, dia juga lebih bisa menikmati keindahan lampu-lampu jalan yang menyala. Kota menjadi dua kali lebih indah dengan lampu-lampu yang menyala itu. Sebuah jembatan tua di sudut kota, yang berdiri di atas sungai, menjadi tujuan akhir Byron dari 'perjalanan' malamnya. Selalu di atas jembatan inilah, di bawah sebuah lampu jalan yang menyala redup, Byron berdiri tanpa melakukan apapun. Hanya menatap bayangan lampu yang terpantul di atas sungai selama berjam-jam setiap harinya semenjak dirinya pertama tiba di kota ini. Tempat ini memiliki arti tersendiri untuk Byron. Di sinilah dulu ia dan Lena sering menghabiskan waktu bersama. Bercerita tentang mimpi-mimpi yang ingin mereka raih, merancang masa depan mereka, tentang sebuah keluarga yang mereka harap akan bisa mereka wujudkan berdua. Yang kini hanya menjadi sebuah bayangan masa lalu yang tiada artinya. Setidaknya tidak berarti bagi Lena. Bagi Byron, kenangan itulah yang membuatnya tetap hidup. Kadang, Byron merindukan tempat ini jika dia sedang berada di tengah kesibukan syutingnya di New York. Ke manapun Byron pergi, dirinya tidak akan pernah bisa melupakan tempat ini. Tempat yang selalu dimilikinya sendiri selama beberapa tahun terakhir setelah hubungannya dengan Lena berakhir. Tidak ada banyak orang yang sering berada di sini pada malam hari. Namun kali ini, ternyata Byron tidak sendirian. Ada seorang gadis yang telah berdiri lebih dulu di sana. Byron benci berbagi dengan orang lain. Terutama berbagi sesuatu yang baginya sangat istimewa. Oke, mungkin ini tempat umum, tetapi tetap saja, ia tidak suka ada orang lain yang berada di tempat ini, di saat dirinya juga ingin berada di sini. Jika bukan karena liburan musim panas sialan ini, tidak akan ada banyak orang asing di Sault yang berlalu lalang. Byron memutuskan hanya akan berada di tempat itu selama beberapa saat dan pergi. Percuma dia sudah berjalan jauh-jauh kemari dan pergi begitu saja tanpa melakukan kebiasaannya. Dia berdiri agak jauh dari gadis itu yang berdiri tepat di tengah-tengah jembatan di bawah lampu jalan, tempat favorit Byron jika sedang ada di sini. Dilihat dari penampilannya, gadis itu tampaknya baru saja tiba di Sault. Ada koper besar di samping kakinya yang terbungkus celana jins. Byron berdiri dengan diam dan memandang air sungai yang mengalir dengan tenang. Kesunyian ini menenangkannya. Ia selalu suka kesunyian karena itu membuatnya bisa memikirkan semua kenangan indah yang pernah ia miliki bersama Lena. Namun tiba-tiba, keheningan itu terpecahkan oleh sebuah suara yang bertanya, “kau akan bunuh diri?”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Living with sexy CEO

read
277.7K
bc

Dependencia

read
186.4K
bc

Crazy In Love "As Told By Nino"

read
280.6K
bc

SEXY LITTLE SISTER (Bahasa Indonesia)

read
308.0K
bc

Mrs. Rivera

read
45.4K
bc

T E A R S

read
312.7K
bc

Romantic Ghost

read
162.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook