bc

PEMILIK HATI

book_age18+
1.0K
FOLLOW
6.9K
READ
others
family
age gap
mate
drama
sweet
coming of age
first love
friendship
like
intro-logo
Blurb

"jangan berjanji jika kau tak sanggup untuk menepati nya"

#alina

"jika kamu tak memberiku kesempatan lantas bagaimana aku akan menunaikannya"

#rai

Tak ada yang bisa memilih harus jatuh cinta pada siapa termasuk aku, sekuat apapun aku menolak cinta itu akan tetap hadir.

chap-preview
Free preview
Eps. 1
Perkenalkan aku Alina Putri Bagaskara, aku perempuan muslim berhijab yang masih jauh dari kata sholeha tapi aku selalu berusaha untuk tetap menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslimah, aku mahasiswa semester akhir jurusan jurnalistik sebenarnya Ayah ku tidak setuju saat aku memilih jurusan ini dia ingin aku mengambil jurusan arsitek kata nya sih supaya sejalan dengan usahanya sebagai seorang arsitektur, tapi aku bersikeras karna tak ingin masuk kelingkungan yang sama jadi aku memilih jurnalistik meskipun tidak tau akan kemana setidak nya aku dapat menyalurkannya dengan bekerja yang ditempat ku sekarang yaitu menjadi seorang editor di salah satu perusahaan entertainmen yang cukup terkenal dijakarta dan hal ini juga sebenarnya ditentang keras oleh Ayah pada awalnya namun aku bukan Alina jika tak bisa mendapatkan apa yang ku mau. Seperti biasa setiap pagi nya kami selalu sarapan bersama sebelum disibukkan dengan aktivitas masing masing, Ayah yang masih mengurusi perusahaannya yang dibantu oleh kakak ku dan adik ku yang hanya berbeda 1.5 thn dari ku masih kuliah namun tak ingin bekerja dikantor Ayah dia memilih menjadi seorang model, katanya 'sayang jika ketampanan ku tidak dimanfaatkan' cih...aku selalu mencibir jika mengingat nya mengatakan itu. Jika ada yang bertanya kemana ibu? dia sudah disyurga sekarang, kata ayah wajah ku seperti ibu cantik khas orang indonesia, ibuku asli jogja dia memang wanita yang cantik. "Kapan kamu akan berhenti bekerja Alin" rasa nya aku sudah muak mendengar pertanyaan Ayah tentang ini. "Alin tidak akan berhenti Yah" ku lihat Ayah hanya menggelengkan kepalanya sambil mengunyah. "Lantas apa kamu tidak capek bekerja sambil kuliah, apa masih kurang uang yang Ayah transfer setiap bulannya" aku menggeleng, dan segera meminum s**u ku. "Yah...semuanya cukup bahkan lebih dari cukup yang Ayah beri, tapi aku ingin merasakan bekerja dengan hasil jerih payah ku sendiri. Aku tidak capek bahkan aku sangat senang dan menikmati nya" jelas ku. "Sudah lah Yah, biarkan Alina menikmati hidupnya dia sudah dewasa" aku tersenyum menatap kakak ku yang super tampan ini namun sayang masih jomblo. "Iya Ayah tenang saja, dikampus ada aku yang selalu menjaga nya dan aku akan melaporkan ke ayah jika dia kuliah tidak benar karna bekerja" aku menatap tajam Panji adik bungsu ku, dia memang selalu protektif pada ku tapi sebenarnya bukan hanya dia melainkan tiga laki laki yang sekarang bersama ku sangat over protektif mungkin karna aku perempuan satu satu nya dirumah ini. "Ya sudh...Ayah menyerah menasehati mu Lin" aku tertawa menang dalam hati. "Yah Alin berangkat dulu ya" aku menyalami tangan Ayah dan Kak Bima "kamu tidak barengan sama Panji kan dia kuliah juga Lin" aku menggeleng jelas saja aku tidak mau berangkat dengan nya karna dikampus sangat heboh jika aku keluar dari mobil yang sama dengan Panji, semua pada sibuk menitipkan sesuatu untuk Panji lebih tepat nya para cewek dikampus. "Alin mana mau bareng Panji Yah" aku dan Kak Bima menjitak kepala nya bersamaan karna mendengar nya memanggilku dengan sebutan nama tanpa embel2 kakak. "Yang sopan kalau memanggil Alina" ketus Kak Bima, Panji masih mengelus kepalanya "kami hanya beda 1 tahun lebih Kak, lagian masih tinggian aku dari Alina" aku menggeleng kepal melihat Panji yang super jail dan selalu menolak memanggilku kakak alasannya selalu sama itu itu saja. "Ya sudah biar kakak saja yang mengantar mu Lin" aku mengangguk bersemangat kadang kadang aku merasa beruntung punya dua saudara laki laki yang sangat menyayangiku, tapi aku juga merasa pengap karna kemana mana harus ditemani mereka. "Kamu pacaran sama Alan" Kak Bima menatapku sejenak kemudian kembali fokus menatap jalanan "hmmm...gak tau" sejujurnya aku memang tak tau status ku apa dengan Alan, dia selalu memperlakukan ku seperti pacarnya tapi dia tidak pernah bilang suka pada ku. Kak Bima hanya mengernyitkan dahinya mendengar ucapan ku. "Kalau dia mengajak mu pacaran jangan mau" aku menatap Kak Bima dari samping 'belum juga jadi pacar udah dilarang aja' batin ku, tapi aku tak ingin memperpanjang. Alan cukup terkenal di fakultas nya karna dia mahasiswa yang pintar, dan tampan banyak kaum hawa dikampus yang tergila gila padanya tapi hanya padaku dia lebih akrab, entah perasaan ku saja atau memang iya aku juga tidak tau yang jelas Ririn dan Dian juga mengatakan hal yang sama dengan ku. Kak Bima tau aku dekat dengan Alan karna beberapa kali aku jalan dengan Alan dan kepergok Kak Bima belum lagi sesekali Alan mengantarkan ku pulang dari kerja. Mobil Kak Bima sudah sampai didepan fakultas jurnalis, iya Kak Bima selalu mengantarkan ku tepat didepan fakultas jurnalis. dari dalam mobil aku sudah melihat Ririn dan Dian melambai ke arah ku. aku keluar dari mobil Kak Bima dan diikuti oleh Kak Bima, Dian dan Ririn menghampiri ku kulihat wajah Ririn yang tersipu malu menyapa Kak Bima, aku tau sahabat ku ini menaruh hati pada kakak ku sejak pertama kali aku kenalkan namun Kak Bima seperti tidak menyadarinya tapi dia selalu baik pada Ririn. "Aku titip Alina ya Dian, Rin" aku menepis tangan Kak Bima yang mengacak hijab ku. Aku memang tidak suka kakak ku ini melakukan hal itu selain merusak hijab ku, aku juga tak ingin diperlakukan seperti anak kecil jika begini. Dian dan Ririn serempak menganggukkan kepala. "Tenang saja kak, gak ada yang berani gangguin Alin dikampus dia kan galak" kekeh Dian, Ririn hanya tersenyum menanggapi celoteh Dian. Kak Bima pun berpamitan meninggalkan kampus, ku lihat Ririn yang masih menatap jauh mobil Kak Bima. "Woy...sadar, kakak gue udah gak keliatan" Ririn menepis tanganku yang melambai lambai didepan wajah nya "cie...yang mau jadi kakak ipar nya Alin" goda Dian "apaan sih, gak ko gue kan gak ngelitin Kak Bima" ku lihat wajah Ririn yang memerah malu "beneran lo gak liat kakak gue, ya udah santai aja jangan merah juga mukanya" goda ku, Ririn berjalan lebih dulu tak menanggapi aku dan Dian yang masih menggodanya. Hari ini aku hanya ada 1 mata kuliah jam 10 aku sudah selesai, seperti biasa selesai mata kuliah aku langsung menuju kantor tempat ku bekerja sebagai karyawan lepas di perusahaan entertainment, sementara Ririn dan Dian masih ada mata kuliah lagi. aku bersiap untuk memesan taxi online, tiba tiba aku merasa bahu ditepuk seseorang aku menoleh ternyata Alan datang dengan senyum nya yang melelehkan hati para kaum hawa termasuk aku.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

After That Night

read
8.3K
bc

Hasrat Istri simpanan

read
7.2K
bc

Revenge

read
15.2K
bc

BELENGGU

read
64.4K
bc

The CEO's Little Wife

read
626.7K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.2K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook