bc

VULNERABLE

book_age12+
431
FOLLOW
4.0K
READ
possessive
kidnap
fated
mate
powerful
bxg
werewolves
small town
first love
secrets
like
intro-logo
Blurb

"If I can't have you, nobody can! Because you are only mine."

***

Penantian panjang Lucien berbuah manis saat indra penciumannya mengendus aroma yang memabukan, membuat candu. Saat matanya menangkap sosok seorang gadis cantik dengan senyuman hangat. Ia tidak bisa mengalihkan pandangannya. Seakan gadis itu adalah poros kehidupannya

Sosok lain di dalam dirinya menggeram, meneriaki kepemilikannya atas gadis itu.

"Mate." Lucien menggeram. memandangi gadis itu dari kejauhan. Tanpa diketahui siapapun. Setiap hari Lucien selalu kembali untuk memperhatikan gadisnya. Memastikan jika belahan jiwanya aman dan baik-baik saja.

***

"Aku mohon, Minerva. Tinggallah di sisiku. Aku akan mati jika kamu meninggalkanku!" Lucien berlutut, memohon dengan lembut dan sedih, suaranya bergetar.

Minerva memandang Lucien yang sedang berlutut. Wajah sedih Lucien menatapnya dengan permohonan dan keputusasaan, Minerva merasa iba. "You are mine, Minerva. only mine. if you want to go, you better kill me."

chap-preview
Free preview
1. LUCIEN
MINERVA HAVEN Nama yang terukir menjadi pasangan takdirnya. LUCIEN HELLE ALAISTAIR The King of Werewolf. Saat indera penciumannya mengendus aroma menenangkan yang mendebarkan hatinya. Mendengar suara yang halus bagaikan teh hangat di musim dingin. Deru napas yang merdu. Senyum semanis permen kapas. Lucien rela menukar apapun yang ia miliki. Bahkan nyawanya demi bisa terus mendengar napas dan senyum wanita itu. Karena wanita itu adalah miliknya. Satu-satunya alasan Lucien bertahan hidup. Belahan jiwa yang telah ia tunggu selama sekian ratus tahun. Apakah Lucien bisa menjaganya? Mempertahanan Minerva yang hanya manusia biasa. Minerva is his weakness, his strength, and his love. ---------- Bau anyir darah sangat kental. Mayat berserakan. Pohon tumbang menghancurkan hutan. Di tengah adegan itu, hanya ada satu orang yang masih berdiri tegak. Pakaiannya berlumuran darah dengan beberapa bagian yang robek. Wajahnya dingin dan datar. Tampak tak bernyawa. Rambut dan penampilan yang berantakan tidak sedikitpun mengurangi tingkat ketampanan dari seorang pria berkulit eksotis itu. Air sungai yang tercemar oleh darah, pohon patah-patah, tanah yang retak dan kebakaran kecil yang sebentar lagi akan padam karena awan yang terlihat mendung akan hujan. Tumpukan mayat yang memualkan adalah pemandangan yang biasa bagi pria itu. Pria itu adalah Lucien Helle Alaistair. Seorang raja dari kaum werewolf. Yang terkuat diantara yang terkuat yang dijuluki king of battlefield. Setelah melalui malam yang panjang, berperang seorang diri. Lucien merasa kehampaan. Hasratnya yang haus akan darah dan peperangan telah hilang. Saat ini Lucien merasa sangat lelah. Malam tergantikan fajar, saat matahari mulai terbit. Lucien berjalan dengan santai meninggalkan tempat dimana sebelumnya terjadi perang besar yang kini hanya berupa kuburan massal. Lucien mengambil jubah milik salah satu mayat untuk menutupi tubuhnya. Lucien datang bersama 5 prajurit terbaiknya untuk menghadapi perang besar dan kini hanya tinggal dirinya yang selamat dan memenangkan perang, seperti biasanya. Lucien kembali ke pack nya di tengah malam, setelah melalui perjalanan yang sangat panjang memakan waktu seharian. Seharusnya Lucien bisa kembali lebih cepat jika berganti shiftnya dengan Aaron-serigala yang bersemayam dalam dirinya. Di tengah malam, penduduk pack sudah berada di dalam rumahnya masing-masing dan terlelap. Lucien tidak perlu berada di acara penyambutannya yang melelahkan itu lagi. Pintu gerbang kastil dibuka lebar, para guard yang berjaga mendudukan kepala mereka, memberi penghormatan pada pemimpin mereka. "Selamat datang kembali Alpha King!" seorang beta berseru dan diikuti oleh yang lainnya dengan serentak. "Selamat datang kembali Alpha King!" Lucien di sambut dengan baik dan hangat oleh mereka yang bekerja di kastil. Warrior, beta dan gamma. Lucien hanya menoleh, mengangguk samar pada mereka lalu masuk kedalam kastil. Di dalam kamar, beberapa omega membantu Lucien melepas pakaiannya untuk membersihkan diri. Setelahnya mereka langsung keluar dari kamar Lucien dengan kepala yang menunduk dalam. Bahkan mereka tidak berani barang sedikit saja melirik tubuh mempesona, kekar yang indah milik Alphanya. Tubuh Lucien sangat menggoda, namun Lucien sangat tidak suka jika seorang wanita maupun pria menyentuh tubuhnya atau sekedar menatap dirinya dengan penuh maksud tertentu. Lucien merasa jijik. Karena bagi Lucien, yang boleh menatap dan menyentuhnya hanyalah belahan jiwanya. Yang bahkan sampai detik ini belum bisa ditemukan oleh Lucien. Setelah menyelesaikan mandinya, Lucien berpakaian. Suara ketukan pintu mengangusiknya. Setelah berpakaian rapih, Lucien pun membukakan pintu. Tanpa perlu bertanya, Lucien sudah tahu siapa orang yang mengetuk dari aroma tubuhnya yang tercium oleh penciuman Lucien yang tajam. "Ada apa, Robim?" Lucien bertanya, diatas kepalanya masih bertengger sebuah handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya yang basah. "Maaf menganggu istirahat anda di tengah malam, Alpha. Saya hanya ingin menyerahkan berkas, The Depcrest pack, sebuah pack besar di selatan yang kosong. Alpha yang memimpin disana telah dijatuhi hukuman mati, sesuai perintah anda sebelumnya dan dia tidak memiliki seorang pun keturunan yang mengambil alih." Robim menyerahkan satu map berisi data The Depcrest pack pada Lucien dan Lucien menerimanya. "Posisi Alpha di The Depcrest pack sudah lama kosong. Maka dari itu saya memberitahu anda secepat mungkin agar anda bisa mengambil keputusan." kata Robim-Beta dari The Moonstone, pack ini. Sejenak Lucien berpikir, sebelum akhirnya, "Aku akan mengambil posisi itu." Ucapan Lucien membuat Robim terkejut. "Maaf Alpha. Bukan saya mempertanyakan keputusan anda. Tapi bagaimana dengan pack ini jika Alpha pergi?" "Kamu akan menggantikan ku disini." "Tapi Alpha--" Untuk sesaat Robim merasa ragu dapat menjalankan perintah Lucien. Tapi setiap perintah yang keluar dari mulut Lucien adalah mutlak dan kewajiban bagi semua werewolf untuk mematuhinya, "--Saya menerima kehormatan yang anda berikan, Alpha. Izinkan saya dan para warriors mengawal anda sampai The Depcrest Pack." Lucien tersenyum miring, tanpa menjawab ucapan Robim, Lucien kembali menutup pintu kamarnya. Lucien merebahkan dirinya diatas kasur king size miliknya. Di tangannya masih memegang berkas yang diberikan Robim. Lucien membukanya dan membacanya sekilas. "Tidak ada salahnya aku mengunjungi wilayah bagian selatan. Aku harap kali ini aku bisa menemukan mu, mate." mata yang selalu terlihat dingin dan tajam itu berubah sendu. Suaranya terdengar parau dan putus asa. Jauh di dalam matanya, ada kerinduan yang bahkan dirinya sendiri belum tahu untuk siapa kerinduan itu ditujukan. Lucien merindukan belahan jiwanya, bahkan walaupun mereka belum bertemu. * * * Di benua selatan Amerika terdapat sebuah kota kecil, kota pedalaman yang sangat terpencil dengan populasi yang relatif kecil dan dikelilingi oleh hutan lebat. Jarak antara satu rumah dengan rumah lainnya cukup jauh, banyak masyarakat yang tinggal di sana menggunakan pekarangannya yang luas untuk beternak atau menanam beberapa jenis sayuran untuk konsumsi sendiri. Kebanyakan dari mereka hidup secara individu. Terlepas dari jarak antar rumah yang saling berjauhan. Warga di kota juga jarang terlihat meninggalkan rumah. Ada beberapa alasan untuk ini. Salah satunya, rumor tentang binatang buas dan preman yang berkeliaran bebas dan suka menculik gadis-gadis di kota. Ada beberapa alasan mengapa warga kota tidak pindah, tidak lain karena telah merasa nyaman dan rata-rata penduduknya memiliki tanah dan rumah yang luas untuk ditinggali di sana. Harga tanahnya juga jauh lebih murah dibandingkan tanah di kota besar. Mungkin jika mereka pindah, mereka tidak bisa memiliki rumah sebesar yang mereka miliki disini. Mereka tidak tahu, jika kota tempat mereka tinggal lebih berbahaya dari yang mereka kira. jauh di dalam hutan, ada kastil besar dan rumah-rumah di sekitarnya. Kastil yang tidak bisa dilihat dan dimasuki manusia. Mereka menyebutnya 'Pack'. Sekelompok Lycan atau manusia biasa menyebutnya 'werewolf'. Seorang manusia yang bisa berubah menjadi serigala, yang memiliki kecepatan, kecerdasan, bakat bertarung, dan telepati yang tidak masuk akal. Pack dipimpin oleh seorang pria yang paling kuat di kelompoknya, mereka menyebutnya 'Alpha' di bawah Alpha ada 'Beta' yang merupakan wakil pemimpin, lalu setelahnya 'Gamma' yang merupakan pelatih dan pemimpin pasukan. Dan pasukan werewolf disebut 'Warriors'. *** Angin bertiup sangat kencang hari ini. Pepohonan di sekitar kastil bergoyang. Matahari terasa terik dan menyilaukan mata. Meski panas, itu tidak menyulut semangat para warriors dan warga pack yang sedang menunggu Alpha baru mereka yang akan segera datang, setelah Alpha sebelumnya dieksekusi, atas kejahatannya yang sangat berat, menculik gadis-gadis di kota untuk dirinya bersenang - senang. Suara beberapa kaki yang berlari cepat mendekat terdengar di telinga mereka yang tajam, berlari dengan cepat dengan keempat kaki mereka dan bobot tubuh yang berat. Penduduk pack langsung bersorak. Sedangkan para warrior menduduk hormat dengan barisan yang rapih. Upacara penyambutan berlangsung meriah dan ramai dengan semua penduduk yang mengikutinya. Banyak stan makanan gratis dibuka. Tak lama kemudian, beberapa werewolf dan satu werewolf dengan tubuh terbesar terlihat di barisan depan. Bulu hitam dan mata kuningnya yang tajam membuat semua orang merasa takut, menghormat. Aura intimidasi dan dominan yang sangat kuat terpancar darinya. "The Alpha King, Lucien Helle Alaistair have arrived!" Mendengar nama legendaris dikalangan kaum immortal. Semua orang yang ada di sana kaget. Menundukkan kepala mereka lebih dalam. Mereka tidak tahu bahwa Alpha baru mereka adalah raja werewolf. Sorak-sorai riuh sebelumnya hilang mendadak menjadi sunyi. Lucien tampak acuh tak acuh melewati orang-orang yang menundukkan kepala. Mata kuningnya yang tajam tampak kelelahan. Tanpa merubah wujudnya menjadi manusia kembali. Alpha Lucien menerobos masuk kedalam kastil. Tidak perlu melakukan upacara penobatan sebagai Alpha baru. Karena Lucien sendiri berwenang untuk menentukan peminpin sebuah pack. -------- Lucien Helle Alaistair Pandangan ku mengedar pada warga pack baru yang akan kupimpin hingga beberapa tahun kedepan. Aku tidak terlalu tertarik. Aku telah melakukan banyak upacara penyambutan, tidak hanya sekali atau dua kali aku mengambil alih kepemimpinan sebuah pack sampai aku merasa sangat lelah dan bosan. Aku telah hidup selama 120 tahun sebagai pemimpin teratas dari kaum manusia serigala dengan otoritas dan tanggung jawab yang besar. Ada kalanya aku merasa lelah dan bosan. Selama 120 tahun aku selalu sendirian. Jiwa ku dan serigala yang bersemayam di tubuhku kesepian. Saat aku berumur 18 tahun. Aku begitu bersemangat mencari belahan jiwa ku. Aku bersemangat memperluas wilayah ku dan bertarung. Tahun demi tahun pun berlalu, tidak pernah sehari pun aku tidak memikirkan belahan jiwaku yang masih belum kutemukan. Kesepian membuatku menjadi orang yang tertutup, dingin dan kejam. Aku memasuki kastil, menghindari kerumunan di luar karena suasana hati ku yang buruk. Aku pikir aku akan menemukan belahan jiwa ku di sini. Aku terus mengedarkan pandangan dan mengendus. Tapi tidak pernah menemukannya. Salah satu alasan ku selalu mengambil alih pack yang tidak memiliki pemimpin adalah karena aku berharap aku dapat menemukan belahan jiwa ku di salah satu pack yang akan ku tinggali selama beberapa tahun ke depan. Sekarang aku sudah sangat jauh dari tanah kelahiran ku. Sangat jauh dari mereka yang ku kenal dan sayangi. Aku menjadi pemimpin di sebuah wilayah asing. Hanya untuk menemukannya, separuh jiwaku. Sebagian napas ku. Alasan ku tetap bertahan hidup di kehidupan yang kekal dan membosankan. "Alpha, apa tidak sebaiknya anda sedikit berpidato di hadapan warga pack yang baru? Mereka terlihat sangat antusias dengan kedatangan anda." Robim disana, masih belum meninggalkan ku. Padahal kukira dia akan langsung kembali setelah mengantar ku kesini. Aku menoleh padanya, "Tentu saja. Aku tidak akan membuat mereka kecewa setelah menunggu ku." Robim tersenyum puas. Dia membawaku menuju singgasana dimana para warga pack sudah berada disana untuk menyaksikan pidato ku. Aku melihat wajah-wajah baru. Mereka menatapku penuh dengan harapan yang terpancar jelas di mata mereka. Sayang sekali-- --Aku tidak akan berada disini selama yang mereka harapkan. To Be Continue

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

HOT AND DANGEROUS BILLIONAIRE

read
570.3K
bc

DIA UNTUK KAMU

read
35.2K
bc

Just Friendship Marriage

read
507.2K
bc

Sweet Sinner 21+

read
879.7K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

The crazy handsome

read
465.3K
bc

Bukan Ibu Pengganti

read
526.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook