Setelah melewati hari pertama bekerja yang sangat menguras energi dan juga pikiran Jessi, hari ini dia menemani bos nya itu meeting bersama kolega bisnisnya.
Tap tap tap …
Suara sepatu yang bersentuhan dengan lantai berbunyi, tampak dua orang yang berjalan dengan sang lelaki memimpin jalan di depan dan sang perempuan yang berjalan di belakang tubuh lelaki tersebut sambil membawa berkas di tangannya. Kedua lelaki dan perempuan itu adalah Rafano Andreas dan juga Jessi.
Tubuh atletis dari Rafa membuat Jessi terpana melihatnya. Bahkan, dari belakang saja tubuh itu terlihat sangat menggoda baginya.
Jessi yang terlalu fokus menatap tubuh Rafa pun tidak sadar jika lelaki yang di tatapnya itu berhenti mendadak sehingga membuat dirinya menabrak tubuh atletis tersebut.
“Aduh” Pekik Jessi.
“Apa kau tidak bisa berjalan dengan benar” Tegur Rafa dengan wajahnya yang datar.
“M-maaf tuan” Ucap Jessi terbata.
Rafa pun masuk ke dalam mobil yang sudah menunggu mereka dan di lihatnya Jessi yang masih berdiam diri di tempat tadi.
“Apa kau ingin berdiri saja, cepat masuk” Ucap Rafa.
Jessi pun langsung masuk ke dalam mobil dan duduk di samping kursi kemudi, sedangkan Rafa duduk di kursi belakang. Disepanjang perjalanan pun sangat sepi tanpa ada yang berbicara. Tak lama mereka pun tiba di sebuah restoran tempat di mana mereka mengadakan meeting.
Di ujung sana tampak seorang pria paruh baya di dampingi oleh seorang lelaki yang masih terlihat sangat muda. Mereka adalah Alano Sanjaya dan sekretarisnya Kevin Alvianus.
“Maaf saya terlambat” Ucap Rafa.
Dua orang tadi pun langsung menoleh dan berdiri.
“Tidak masalah, saya pun baru saja tiba” Ucap Alano Sanjaya sambil menatap Rafa dan juga perempuan yang berdiri di samping Rafa.
Rafa yang mengerti tatapan tuan Alano Sanjaya kepada Jessi pun langsung memperkenalkannya. “Perkenalkan dia adalah sekretaris saya yang baru” Ucap Rafa sambil menatap Jessi untuk memperkenalkan dirinya.
“Perkenalkan tuan saya Jessi sekretaris tuan Rafa yang baru” Ucap Jessi dengan senyumannya.
Deg ….
Alano yang melihat senyuman Jessi pun seketika terdiam. Wajah dan senyuman itu mengingatkan dirinya terhadap sang istri.
“Tuan” Panggil Kevin karena melihat tuannya itu terdiam.
“Ah ya saya Alano Sanjaya” Sahut Alano sambil tersenyum.
Jessi yang melihat senyuman dari tuan Alano pun merasa ada yang berbeda dengan perasaannya. Bukan perasaan tertarik terhadap lawan jenis tetapi rasa hangat yang menjalar ke hatinya seperti rasa sayang terhadap orang tua, mungkin pikir Jessi.
Setelahnya mereka pun memulai meeting.
Setelah dua jam berlalu, akhirnya meeting yang mereka lakukan selesai. Alano pun berpamitan kepada Rafa dan juga Jessi di ikuti oleh sekretarisnya Kevin.
Sebelum pergi Alano menatap kembali Jessi yang juga sedang menatapnya. Rafa yang sedari tadi menatap tuan Alano pun di buat karena dia melihat bagaimana cara tuan Alano menatap Jessi.
“Apa mungkin,ah untuk apa aku memikirkannya” Batin Rafa.
Namun, apa yang dia ucapkan di dalam hatinya tak sesuai dengam realita yang ada. Justru Rafa sibuk memikirkan kejadian dimana tuan Alano yang menatap Jessi berbeda. Sibuk dengan isi pikiran yang ada di kepalanya itu, Rafa pun tidak menyadari Jessi yang sedari tadi memanggil-manggil dirinya.
“Tuan Rafa”
“Tuan Rafa”
“Apa ni orang kesambet ya” Batin Jessi.
“Tuan Rafa” Panggil Jessi lagi.
“TUAN RAFANO ANDREAS” panggil Jessi dengan suara yang nyaring.
Rafa pun tersentak kaget ketika mendengar suara Jessi dan langsung menatap gadis itu tajam.
Jessi yang di tatap tajam seperti itu pun langsung mengangkat kedua jarinya membentuk peace.
“Maaf tuan, sedari tadi saya terus memanggil-manggil tuan tetapi tuan hanya hanya diam saja. Makanya saya memanggil tuan seperti tadi” Cengir Jessi yang kelihatan lucu di mata Rafa yang melihatnya.
“Sial” Batin Rafa.
Rafa pun langsung memalingkan wajahnya ke arah lain.
“Tuan apakah sehabis ini kita akan kembali ke perusahaan?” Tanya Jessi.
“Makan” Jawab Rafa.
Jessi yang mendengar jawaban dari bos itu pun merasa bingung dan mengerutkan keningnya.
Rafa yang melihat raut wajah Jessi pun langsung berdecak. “Kita makan siang dan setelah itu baru kembali ke perusahaan” Ucap Rafa dan berjalan meninggalkan Jessi yang masih terdiam.
Jessi yang tersadar pun langsung mengikuti Rafa dari belakang.
*****
Rafa dan Jessi yang baru saja tiba di sebuah Cafe pun langsung menjadi pusat perhatian. Apalagi Rafa yang notabennya adalah seorang CEO dan juga pemilik perusahaan terkenal membuat siapa saja pasti mengenal dirinya.
Suara-suara di Cafe pun mulai terdengar di telinga mereka.
“Wah coba kau lihat bukan kah itu Rafano Andreas”
“Siapa gadis yang datang bersama Rafano Andreas itu?”
“Lihatlah gadis itu terlihat sangat cantik”
“Kapan aku bisa secantik gadis itu”
“Mereka terlihat sangat cocok, yang satu tampan dan satunya lagi cantik”
“Benar-benar pasangan yang serasi”
Jessi yang mendengar perkataan orang-orang yang memuji dirinya cantik pun merasa senang.
“Hahaha aku kan memang cantik” Ucap Jessi dengan percaya dirinya dan tentu dia mengucapkan itu semua di dalam hati.
Mereka pun duduk dan tak lama datanglah seorang pelayan yang menghampiri mereka. Pelayan tersebut pun langsung mencatat pesanan mereka berdua dan tak lama setelahnya makanan mereka pun datang
“Selamat menikmati tuan dan nona” Ucap pelayan laki-laki yang mengantarkan makanan tersebut.
“Terima kasih” Balas Jessi sambil tersenyum dan membuat pelayan tersebut terpaku melihat senyumannya.
Rafa yang melihat itu pun berdehem dan membuat pelayan laki-laki mengundurkan diri dari meja mereka.
“Jangan tersenyum seperti itu” Ucap Rafa
“Lah terserah saya dong tuan ingin tersenyum kepada siapa pun, memang tuan ini siapa” Balas Jessi dengan berani.
“Kalau kau lupa aku adalah bos mu” Ucap Rafa.
Jessi yang hendak membalas perkataan Rafa pun mengurungkan niatnya ketika melihat tatapan tajam lelaki itu kepadanya.
“Makan” Ucap Rafa.
Akhirnya mereka pun makan dengan Jessi yang asyik menyumpah serapahi bosnya tu di dalam hati. Mana berani dia memaki-maki bosnya itu secara langsung, dia masih sangat-sangat menyayangi pekerjaanya.