PART 4

1025 Words
“Huft cape juga” Gumam Jessi sambil merebahkan dirinya ke kasur. Yeah, Jessi baru saja selesai membereskan barang-barangnya di tempat tinggalnya yang baru. Flashback On. Setelah berbicara kepada Ibu Rahma tentang keinginannya yang keluar dari panti, keesokan harinya Jessi pun mencari-cari tempat tinggal yang dekat dengan tempatnya bekerja. Setelah lama mencari-cari tempat untuk dirinya tinggal, akhirnya Jessi pun menemukan sebuah kost an yang jaraknya hanya beberapa menit saja menuju ke tempatnya bekerja dan harga sewanya pun juga sangat terjangkau. Dua hari kemudian, Jessi pun memutuskan untuk pindah ke tempat tinggalnya baru. Sebelum pergi Jessi pun berpamitan kepada Ibu Rahma dan juga pada anak-anak panti yang lain. “Jessi sayang jaga diri kamu baik-baik ya, kalau ada masalah Jessi jangan sungkan datang ke Ibu. Jessi juga harus sering-sering main ke panti ya sayang” Ucap Ibu Rahma dengan raut wajah yang sedih. Jessi pun memeluk Ibu Rahma “Pasti Bu, Jessi bakal jaga diri baik-baik. Ibu harus jaga kesehatan oke dan juga Jessi bakal sering-sering main ke panti buat jenguk Ibu dan anak-anak lain”. Dapat Jessi rasakan jika Ibu Rahma sedang menangis di pelukannya. Jessi pun melerai pelukan mereka berdua dan langsung menghapus air mata Ibu Rahma “Ibu jangan nangis, kalau ibu nangis Jessi ikutan mau nangis juga”. Ibu Rahma kembali memeluk Jessi dengan eratnya. “Jessi jangan lupain Ibu ya” Ucap Ibu Rahma “Jessi gak bakalan lupain Ibu, apalagi Ibu sudah sangat berjasa buat Jessi. Jessi sayang banget sama Ibu” Balas Jessi. "Yaudah Bu, Jessi pamit ya. Ingat pesan Jessi, Ibu harus jaga kesehatan oke” Ucap Jessi sambil melepaskan pelukannya. “Iya sayang” Balas Ibu Rahma dengan menatap Jessi tersenyum. “Jessi pamit Bu” Pamitnya sambil mencium tangan Ibu Rahma. “DADAH ADEK-ADEK SEMUANYA” Teriak Jessi sambil menatap anak-anak panti. Flashback Off. ***** Hari ini adalah hari pertama Jessi bekerja sebagai sekretaris di perusahaan Andre’s Corp. Jessi yang di dampingi oleh Bu Sintia pun mengetuk pintu ruangan CEO. Tok tok tok …… “Masuk” Sahut suara dari dalam Ceklek ….. Jessi dan Bu Sintia pun melangkah masuk ke dalam ruangan tersebut. Dapat di lihat oleh Jessi jika di depan sana terdapat seorang lelaki dengan postur tubuh yang tegap dan proporsional duduk sambil menatap berkas yang berada di atas mejanya. “Permisi tuan, ini adalah Jessi. Dia adalah sekretaris tuan yang baru” Ucap Bu Sintia sopan. Tak lama wajah lelaki tadi yang semula menunduk tiba-tiba menatap ke depan. Deg …… “Tampan” Batin Jessi “Cantik” Batin lelaki tersebut Hingga suara dari Bu Sintia memutuskan pandangan mereka berdua. “Jessi, ini adalah CEO Andre’s Corp tuan Rafano Andreas” Sambung Bu Sintia Rafano Andreas adalah anak dari William Andreas dan juga Marthania Andreas. William Andreas sendiri adalah pemilik perusahaan Andre’s Corp yang sekarang sudah di ambil alih oleh Rafa. Sebenarnya Rafa memiliki perusahaannya sendiri. Perusahaannya yang di milikinya pun tak kalah dengan perusahaan Andre’s Corp. Perusahaan Rafa bernama RA Corp. Perusahaan tersebut juga sangat berpengaruh sama seperti Andre’s Corp. Jika Andre’s Corp menduduki posisi pertama di Asia, maka RA Corp berada di posisi kedua di Asia. “Ehem” Dehem Rafa sambil berdiri dari kursinya. “Selamat bergabung di perusahaan Andre’s Corp nona Jessi, semoga Anda betah bekerja di sini” Ucap Rafa tegas sambil mengulurkan tangannya ke arah Jessi. Jessi pun langsung menerima uluran tangan tersebut “Te-terimasih tuan” gugupnya. “Baik Anda bisa mulai bekerja sekarang dan Sintia yang akan memberitahumu bagaimana tugas dan juga peraturan selama bekerja disini” Ucap Rafa. Setelahnya Rafa pun kembali memeriksa berkas-berkasnya. Sedangkan Jessi dan juga Bu Sintia keluar dari ruangan tersebut. “Jessi ini adalah meja kerja kamu” Beritahu Bu Sintia sambil menunjuk meja yang berada di depan ruangan CEO. “Dan ini adalah aturan-aturan kerja di perusahaan ini” Sambung Bu Sintia sambil menyerahkan map yang di dalamnya berisi aturan perusahaan. “Baik Bu, terima kasih” Balas Jessi. “Ooo iya Jessi saya ingin memberitahukan pada kamu jika tuan sangat tidak menyukai orang yang ceroboh apalagi jika itu menyangkut tentang pekerjaan dan yang terakhir tuan sangat tidak menyukai orang yang masuk ke ruangannya tanpa mengetuk pintu dan tanpa di persilahkan langsung oleh tuan sendiri” Ucap Bu Sintia. “Baik Bu saya mengerti” Balas Jessi. “Kalau begitu saya permisi dan selamat bekerja Jessi” Ucap Bu Sintia. Jessi pun menghela nafasnya kasar setelah kepergian Bu Sintia. “Semangat Jessi” Ucapnya. Tak lama terdengar suara yang memanggil Jessi dari dalam ruangan CEO. Tok tok tok …… “Masuk” Sahut suara Rafa dari dalam. Jessi yang di persilahkan masuk pun langsung membuka pintu tersebut. “Permisi tuan” Ucap Jessi sambil mendekat ke depan meja Rafa. “Kerjakan semua laporan ini dan sebelum jam makan siang laporan itu sudah harus selesai” Ucap Rafa tanpa menatap Jessi. “Se-semuanya tuan?” Tanya Jessi sambil melihat enam laporan yang berada di atas meja Rafa. Rafa yang mendengar ucapan dari Jessi pun langsung mendongak dan menatap Jessi tajam. “Apakah Anda keberatan nona Jessi?” Tanya Rafa. Jessi yang di tatap tajam pun meramalkan doa di dalam hatinya agar tidak terkena amukan dari lelaki di depannya ini. “Tidak tuan” Jawab Jessi. “Kalau begitu silahkan keluar” Ucap Rafa datar. Jessi pun langsung mengambil laporan tersebut dan pamit keluar ruangan. “Omg banyak banget” Gumam Jessi sambil melihat laporan yang berada di atas mejanya. “Gak papa gak papa, lo bisa Jess. Semangat Jessi” Ucapnya yang menyemangati dirinya sendiri. Jam makan siang pun tiba, bertepatan pula dengan Jessi yang selesai mengerjakan semua laporan yang di berikan oleh tuannya itu. Jessi pun dengan cepat memberikan laporan tersebut kepada Rafa. Tok tok tok ….. “Masuk” Sahut suara dari dalam. Jessi pun langsung saja masuk dan menyerahkan laporan yang di kerjakannya tadi ke atas meja Rafa. “Tuan laporannya sudah saya selesaikan, kalau begitu saya permisi” Ucap Jessi. Ketika Jessi sudah keluar dari ruangannya, Rafa pun langsung saja memeriksa semua laporan yang di berikan Jessi tadi. "Cepat dan teliti” Gumam Rafa “I like it” Batin Rafa sambil tersenyum menyeringai.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD