"Aw!" Jeritan Kara membuat Dea dan Mila terkejut. Lebih terkejut lagi saat melihat bibir Kara yang berdarah. "Kenapa lo?" Dea lekas memberikan tisu pada Kara, untuk Kara mengusap bibirnya. "Kegigit. Kayaknya ada yang lagi ngomongin gue deh." Mila tertawa mendengar ucapan Kara. "Mitos kali! Bibir lo kegigit karena lo ceroboh, bukan karena ada yang ngomongin." Kara cemberut, darah di bibirnya masih terus keluar walaupun Kara sudah mengusapnya berulang kali. "Minum es nih!" Dea menyodorkan es teh miliknya kepada Kara. Konon katanya, darah akan berhenti dan menjadi beku jika terkena air es atau es batu. Kara menurut saja. Dia mengangguk sambil menyeruput es teh manis milik Dea. "Woy, Selena tuh!" Lekas Kara melupakan es teh yang setengahnya sudah masuk ke dalam mulutnya. Persis se

