SESAL? ....

1081 Words
“Tak apa, kamu tenang, aku temani sebentar,” Dhaffa menenangkan Yanti. Dia tepuk punggung adik iparnya lembut. Yanti menengadahkan wajah dan mengecup bibir Dhaffa lembut. Awalnya Dhaffa kaget dan kaku, kemudian perlahan dia membalas ciuman Yanti dengan sadar. Saat itu selain perang bibir, mereka hanya saling raba, tak ada tindak lanjut. Lusanya Dhaffa kembali datang ke rumah sang mama, karena ada pesan agar datang ke rumah mamanya, dia tak tahu kalau yang mengirim pesan adalah Yanti, kalau telepon menggunakan nomor sang mama tentu ketahuan. Yanti tahu mama mertua akan pergi sore itu, sehingga Dhaffa tak akan bertemu kecuali dirinya. Dhaffa tak sadar selama ini mamanya tak pernah sama sekali berkirim pesan tertulis, sang mama hanya mengirim voice note! ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Mungkin mama mama lupa Kak, duduk dulu, aku siapkan kopi sebelum pulang,” ucap Yanti sore itu. Di rumah hanya ada Yanti. Dua pembantu di rumah itu tak ada. “Minum Kak,” sehabis menaruh secangkir kopi, Yanti duduk rapat dengan Dhaffa dan tangannya mengusap paha Dhaffa. “Tanganmu jangan seperti itu,” Dhaffa menepis tangan Yanti, dia tahu pernah salah dua hari lalu bertukar saliva dengan adik iparnya. Tapi tangan Dhaffa ditarik Yanti membuat tubuh mereka berhimpit, dan bibir mereka langsung bertemu. Tak ada ada bisa menghalangi, kejadian dua malam lalu terulang, kali ini Yanti menuntun tangan Dhaffa yang dalam genggamannya untuk memegang puncak mahameru miliknya. Dhaffa memilin puncak mahameru membuat Yanti mend3sah, d3sahan Yanti membuat dhaffa makin lupa segalanya, di keluarkan mahameru Yanti dan dia kvlum, dari lembut sampai bernafsv. Yanti membuka c3lana Dhaffa dan balas mengulum lolypop milik Dhaffa hingga mayonaise Dhaffa muncrat tak tertahan. Yanti menarik tangan Dhaffa menuju kamarnya guna melakukan perang tanpa busana. Sejak itu lah hubungan Dhaffa dan Yanti berlangsung ke urusan ranjang. Dhaffa senang sebab dia jadi tak perlu main pelan seperti dengan Ina yang sedang hamil. Selain itu trik permainan Yanti sangat memukau bagi Dhaffa. Yanti sangat pandai memuaskan dirinya. Untuk membuat dia puas, Yanti selalu berperan aktif sehingga Dhaffa kecanduan. Bahkan yang pertama menarik Dhaffa masuk kamar tidur adalah Yanti yang saat itu langsung menyerang Dhaffa dengan permainan tingkat tinggi. Sekarang usai sudah, rumah tangganya hancur tak akan bisa dia perbaiki, dan anaknya meninggal. Sesal tak akan ada gunanya. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Aku langsung pergi sama Yanti Ma, enggak usah ditunggu makan malam,” Yakta memberitahu sang mama saat akan berangkat. Entah di mana dia akan jemput istrinya. Walau tak berkerja tapi Yanti memang sering tak ada di rumah dan sebagai suami Yakta tak keberatan apa pun yang istrinya lakukan. “Lha memang kalian ketemu dimana?” “Ada di cafe dekat kantorku Ma. Tenang saja, nanti Yanti akan menunggu di sana sebelum aku pulang kerja.” “Yang penting Mama ingat ‘kalau aku ada apa-apa, titip Yanti dijagain,” pesan Yakta sebelum berangkat kerja, pagi sebelum kematiannya. Ini yang selalu dipegang teguh oleh Adhisti Kurniawan sang mama sebagai amanat Yakta yang harus dia lakukan. Yakta dan Yanti memang tinggal di rumah orang tua, enggak beli rumah apalagi kendaraan. Motor yang Yakta gunakan sudah ada sejak pacaran. Yakta baru menikah 11 bulan. Sekarang Adhisti mama Dhaffa menyesal sebab selain rumah tangga Dhaffa hancur, dia juga digugat cerai suaminya akibat kejadian penggerebegan yang dilakukan warga akibat live streaming yang Ina sebarkan. Sungguh mama Dhaffa tak percaya Ina sedemikian sabarnya melihat perselingkuhan suami dan adik iparnya. “Tak perlu kamu menangis sampai bengkak, bahkan kalau kamu menangis darah pun, rumah tanggamu dan rumah tangga Dhaffa tak akan pernah kembali utuh,“ seorang kerabat di rumah orang tua mama Dhaffa mengejek sang mama Dhaffa . Tak ada yang membenarkan apalagi mendukung apa yang dia lakukan terhadap Ina dan Yanti. Sama-sama menantu perempuan, yang berbakti malah dia buang. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Bangkai dapat disimpan, tapi baunya tetap tercium.” “Itu yang aku tahu Ma, Mama menyembunyikan perselingkuhan mereka, Mama merestui dengan alasan Yanti stress, ternyata mama yang sakit jiwa.” “Dan sekarang bangkai dan baunya sudah terkuak ke seluruh permukaan bumi.” “Apa bisa Mama tutupi?” “Apa saya harus memberi maaf pada pencuri yang Mama cintai itu?” “Mama tanya sama teman-teman Yakta, siapa menantu mama itu, dia LC di club malam dan biasa jualan daging mentah sebelum jadi menantu Mama.” “Anak dan menantu Mama telah mencuri mahligai rumah tangga saya dan papanya anak saya lebih peduli pada p3lacur yang jadi menantu Mama dari pada cucu kandung Mama yang gagal lahir!” “Mereka harus saya maafkan?” “Saya harus bertahan dengan anak Mama yang lebih mencintai s3langkangan busuk daripada anak kandungnya atau bakal cucu Mama ini yang akhirnya tak mau diasuh oleh Dhaffa, sebab papanya yang sering berzina?” “Anak saya memilih tak lahir daripada punya papa pezina!” Entah bagaimana mama Dhaffa bisa tahu dimana Ina dirawat dan sore ini didampingi sepupunya dia menjenguk Ina. “Ayah saya sudah mengatakan akan menenggelamkan Dhaffa Ma, jadi tak usah Mama berharap saya akan membatalkan pengajuan cerai.” “Sedang papa Dwi saja tak mau kan membatalkan pengajuan cerai terhadap mama?” ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Dhaffa yang baru keluar dari rumah sakit minta sang mama mengantar ke rumah sakit tempat Ina dirawat. Tentu saja awalnya Adhisti Kurniawan menolak sebab dia sudah katakan pada Dhaffa kalau Ina sudah mengusirnya dari ruang rawat saat dia datang pertama kali. “Sudah aku bilang, jangan ada yang berharap aku akan membatalkan tuntutan cerai juga kasus zina kalian, serta tentang penyebab kematian anakku,” teriak Ina membuat Reyhan kakak Ina yang sedang ada di ruang rawat Ina memencet bel memanggil perawat melihat Ina histeris. Kalau soal pasca melahirkan Ina sudah bisa pulang, tapi karena jiwanya sedikit terguncang dokter meminta Ina tetap dirawat sampai jiwanya kembali tenang dan normal. “Kamu ingat saat sebelum kamu resmi melamar Ina ke orang tua kami? Aku sudah peringatkan apa bila kau sakiti ujung rambutnya saja, kamu akan aku buat dendeng.” “Sekarang bukan hanya ujung rambutnya yang terluka, tapi kamu tikam jantung nya dengan sembilu.” “Aku tak akan pernah lepaskan kamu dan l0nte-mu itu!” “Sampai lubang semut kalian akan aku dampingi terus, agar dunia kalian tak pernah ada matahari masuk. Aku jamin dunia kalian akan selalu gelap.” “Aku akan buat l0nte-mu itu jadi p3lacur jalanan, yang rela dibayar demi sepiring nasi sebab tak akan ada yang mau pakai jasanya lagi.” “Akan aku buat dia benar-benar mengemis di jalan raya.” Dhaffa yang baru keluar dari rumah sakit kembali dihajar Reyhan. Kali ini tulang kering kanannya diremukkan oleh Reyhan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD