DHAFFA TERPURUK

1052 Words
Adhisti Kurniawan juga diusir Reyhan dengan dukungan dokter. Alasan Reyhan kehadiran keluarga Dhaffa hanya membuat Ina tambah stress. Pengacara TNI rekan Reyhan yang urus perceraian Ina dan Dhaffa yang awalnya mau keluar ruangan kaget melihat bagaimana Reyhan mencincang Dhaffa setelah Ina menjerit. Semua tahu kalau di kantor Rehyan super lembut dan tak terlihat garang. Reyhan paling peduli pada semua karyawan sipil. Dhaffa kembali masuk ruang rawat. Hanya sekarang pindah ke rumah sakit tempat kejadian. Polisi yang mengawal Dhaffa sebagai tahanan luar dan minta izin menengok Ina tak berani bertindak sebab mereka tahu Reyhan dari TNI. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Pak Dhaffa, kami dari kantor sudah memutuskan mengingat kondisi Bapak yang tak bisa lagi turun ke lapangan, di kantor pun nanti sulit bergerak, belum lagi tak tahu kapan Bapak bisa aktif bekerja, maka dewan direksi memutuskan Bapak diminta mengundurkan diri, daripada Bapak dipecat,” dirawat dua minggu, tak ada teman kantor yang kasih attensi tetiba hari ini ada karyawan bagian HRD yang datang membertahu keputusan dewan drieksi dan membawakan draft surat pengunduran diri yang dia minta ditandatangani Dhaffa. “Kalau dipecat Bapak tak dapat pesangon juga surat pengalaman kerja, sedang bila mengundurkan diri Bapak masih bisa dapat surat pengalaman kerja guna melamar di kantor lain. Walau namanya mengundurkan diri, dimana pun ya tak akan dapat pesangon lah.” Seminggu dirawat yang kedua, HRD datang memberitahu kebijakan kantor mengenai status kepegawaian Dhaffa. Jadi dua minggu dari kejadian. Dhaffa bingung menatap kertas yang harus dia tanda tangani. Dhaffa sungguh tak percaya, akibat main api dia hangus jadi abu. “Kalau buat er3ksi dan bertempur tak jadi masalah, tapi kalau soal keturunan itu kemungkinan terganggu. Tak akan ada lagi bibit yang bisa dihasilkan oleh senapan milik Bapak.” “Kemungkinan besar Anda tak bisa membuahi perempuan mana pun karena pabrik sp3rma Anda sudah hancur,” Dhaffa ingat dua hari lalu dokter telah memvonis dirinya akan mandvl. “Satu-satunya anak yang aku miliki malah tak selamat. Padahal anakku lelaki.” “Walau perempuan pun pasti aku senang punya anak.” “Sekarang aku tak ada harapan lagi.” “Semua karena aku tergoda oleh rayuan Yanti yang memang sangat profesional tak seperti Ina yang lugu.” “Bodooooh!” “Siaaaal!” Tanpa bisa dibendung Dhaffa menangis menggerung-gerung hingga mamanya tak tega minta dokter memberi suntikan agar putranya tenang. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ Keluarga juga tak ada yang datang menengolk Dhaffa selama di rumah sakit. Hanya orang tua Yanti dan orang tuanya saja yang datang. “Maaf keluar dari rumah sakit, aku tak akan pernah menikahi Yanti.” “Enggak bisa begitu dong,” mama Yanti ngotot. “Anak Anda yang menggoda saya, awalnya beralasan takut mimpi buruk diperkosa, dan sekarang terbukti pemerkosaan itu hanya sandiwara dia agar saya kasihan.” “Semua sudah dibuktikan oleh Reyhan kakaknya Ina, Yanti merekayasa pemerkosaan itu guna menjerat saya dan tak pindah ke rumah Bapak dan Ibu yang kecil dan sumpek tak senyaman rumah mama dan papa,” Dhaffa langsung mengatakan penolakan yang ibu Yanti minta sore ini. “Kalau di rumah kalian dia juga harus jual diri, kalau di rumah mama dia segalanya terpenuhi paling dia cuma cari buat uang make up dan perawatan wajah yang sering dia akali dengan mengajak mama saya agar dia dibayari.” Orang tua Yanti dan orang tua Dhaffa tak percaya kalau Yanti mengarang drama perkosaan. Mereka melihat copy-an yang Reyhan berikan pada Dhaffa. Ketika itu Reyhan mengolok-olok kebodohan Dhaffa yang percaya kisah fiktif rekayasa Yanti. “Pelaku drama karangan Yanti sudah ditangkap Reyhan. Jadi tak perlu bilang saya bohong,” Dhaffa suaranya naik dua oktaf karena sangat kesal. Yanti sendiri malu keluar rumah sebab video dia main dengan Dhaffa selalu jadi trending topik. Keluarga Yanti dan keluarga Dhaffa juga mengucilkan Dhaffa dan Yanti yang merusak nama keluarga besar. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Mama minta besok kamu pulang ke rumah orang tuamu, sebab kalau masih di rumah Mama terus tentu menambah nama Mama tak pernah bersih.” Mama Dhaffa menyambut Yanti yang keluar dari penjara sementara di lapas, dengan perkataan tegas dan ketus. “Kamu sudah bukan menantu Mama, memang seharusnya sejak awal Yakta meninggal kamu pulang ke rumah orang tuamu. Bukan malah disini dan akhirnya menggoda Dhaffa.” “Mengapa Mama sekarang berubah?” “Dulu Mama kasian padamu, Mama pikir kamu tak punya niat merusak rumah tangga Dhaffa dan Ina, tapi kamu malah menikam Ina.” “Pernah Ina tanya Mama, saat itu Mama sudah nasihati Dhaffa, dia berkilah mama salah menilai. Akhirnya Ina lebih pintar dari kalian kan?” “Mama sudah sangat malu tinggal disini.” “Papa berniat menjual rumah ini dan pindah ke daerah yang tak tahu kebusukan kalian sehingga mama tak tersiksa seperti sekarang.” Yanti hanya diam, dia tak mau jauh dari Dhaffa, terlebih bisa dipastikan Dhaffa dan Ina akan bercerai. Dia tak perlu bekerja kalau menikah dengan Dhaffa. “Mungkin sebentar lagi kamu juga diciduk Reyhan sebab merekayasa drama pemerkosaan.” “Maksud Mama?” “Komplotanmu sudah ditangkap, kamu sebagai dalang tentu sebentar lagi diciduk.” ‘Ya ampuuun, aku harus lari. Nanti malam aku akan pamit pada mama bilang mau pulang ke rumah Ibu padahal aku kabur.’ “Baik Ma, aku berkemas, nanti habis maghrib aku akan pulang ke rumah Ibu,” Yanti bergegas masuk ke kamarnya, dia tak mau masuk penjara. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ “Apa maksud Ibu?” “Tak usah ditanyakan, sudah jelas Ibu minta kamu jangan pulang kembali ke rumah kami, Ibu tak tahan menanggung malu.” “Dulu sebelum kamu menikah dengan Yakta saja, telinga kami sudah pengeng mendengar kalau kamu itu penjaja malam.” “Apalagi sekarang jelas, video m3summu dengan Dhaffa beredar di mana-mana dan semua yang tahu kamu penjaja sekarang memberi kesaksian,” jelas Ibu Yanti. Yanti tak punya modal untuk hidup mandiri, dulu saat masih single pun dia tak punya tabungan, incomenya besar, tapi dia gunakan untuk foya-foya. Tak ada dalam kamus hidupnya untuk menabung. Bahkan uang duka saat Yakta meninggal pun tak ada yang terlihat jadi barang, padahal jumlah yang dia dapat sangat besar, bisa membeli rumah sederhana atau mobil. Padahal Yakta meninggal belum berbilang tahun, baru enam bulan. Orang tua Yanti datang ke ruang tahanan Polsek untuk memberi tahu keputusan mereka. Juga memberitahu kalau semua barang Yanti di rumah Yakta sudah dikirim oleh papa mertuanya yang mengosongkan rumahnya. Oleh papa Dhaffa, barang istrinya dan Dhaffa dia kirim ke rumah mertuanya. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD