Rencana Baru

913 Words
Sabda menaiki tangga dengan tergesa-gesa. Pria itu bertingkah seolah tengah dikejar oleh seseorang. Dia masih memikirkan soal kejadian tadi yang menurutnya tampak sangat aneh. Yang dia tahu pernikahannya dengan Mia merupakan pernikahan bisnis. Dia hidup di dunia yang tidak mengutamakan cinta di dalam sebuah pernikahan. Terakhir yang dia ingat, Mia sangat enggan untuk menikah dengannya. Bahkan wanita itu tidak segan-segan menunjukkan sikap enggannya padanya. Sabda bukan manusia yang murah hati. Walaupun sekarang jika dinilai, dia menjadi pihak yang dirugikan arena dia harus mengeluarkan banyak uang. Tapi bisnis keluarga Mia tidak boleh hancur karena bagaimanapun juga, bisnis itu yang akan membawanya ke masa kejayaan. Sabda menghela nafas pelan. Mia adalah mantan pacar dari keponakannya. Kisah mereka memang sangat ambigu dan sedikit membingungkan jika dilihat dari kacamata orang luar. Tapi jika dipikirkan kembali, memang apa yang bisa dilakukan Dimas, keponakan Sabda, yang masih awam dalam hal bisnis. Jika diharuskan memilih orang untuk membantu mengembalikan perusahaan, tentu semua orang akan lebih memilih Sabda yang sudah ahli. Begitulah kisah pernikahan bisnis mereka dimulai. Sabda tidak langsung bekerja begitu dia sampai di ruangannya. Pria itu terdiam sejenak memikirkan soal Mia yang tiba-tiba bertingkah aneh. Semenjak menikah, mereka memang melakukan pisah kamar. Penolakan Mia terlalu jelas dan dia tidak ingin memperingan keadaan dengan terus memaksa wanita itu untuk menerima statusnya yang baru. Jadi walaupun dia sudah berhak dengan tubuh wanita itu, dia tidak bisa meminta haknya setiap kali dia ingin. Semalam memang diadakan pertemuan bisnis yang mengharuskan dia untuk minum. Sabda minum cukup banyak, makannya ketika Mia mendekatinya, alam bawah sadarnya beraksi dan berakhir mereka menghabiskan malam bersama untuk pertama kalinya. Mia adalah wanita yang cantik atau bisa disebut dengan sebutan seorang gadis. Dia masih terbilang muda dan ada sesuatu di diri gadis itu yang membuat Sabda enggan untuk beralih. Pria itu sudah jatuh ke dalam pedoman Mia. Dari yang dia dengar, Mia adalah aktris baru yang sedang naik daun. Namanya banyak disebutkan diberbagai acara. Terkadang wanita itu juga mengambil iklan atau web series. Memiliki penampilan yang menarik dan dihack up dengan keluarga yang memiliki nama, Sabda yakin karir wanita itu akan baik-baik saja. Dia hanya tidak habis pikir dengan apa yang terjadi tadi. Padahal Sabda masih ingat dengan jelas bagaimana kekeh ya Mia menolak kehadirannya hingga tadi malam. Entah ini sebuah berkah atau bukan, yang pasti Sabda cukup beruntung. Dia masih mengingat jelas bagaimana hangatnya pelukan dari Mia. Wanita itu sangat mungil dan terasa pas ketika berada dalam dekapannya. Mungkin untuk sekarang pria itu bisa menahan tapi sepertinya ke depannya tidak lagi jika wanita itu masih bertekad untuk mendekatinya. Bagaimanapun Sabda juga harus menyalurkan kebutuhan biologisnya. Pria itu menoleh ketl arah jam. Hampir pukul 12 malam dan dia langsung menghubungi sekertarisnya. Dia meminta perpindahan jadwal rapat hari ini ditunda untuk keesokan hari. Sabda melepas maskernya dan memijit pelan pelipisnya. Hari ini pekerjaannya lumayan banyak dan itu membuatnya tidak bisa beristirahat barang sejenak. Dia lelah. Sementara itu Mia, wanita itu tengah berbaring sendirian di kamarnya. Dia tahu jika Sabda masih berada di ruang kerjanya. Pria itu pasti memiliki banyak pekerjaan karena makan siangnya tadi saja sampai harus diantarkan langsung ke sana. Mia bosan tapi dia juga bingung harus melakukan apa di tengah malam seperti ini. Rumah ini hanya ditinggali olehnya dan Sabda. Untuk sekertaris seperti Juan, dia memiliki rumah sendiri dan itu membuatnya harus pulang. Wanita itu menghela nafas kasar, tapi langsung tersenyum lagi saat mengingat jika mulai besok Bi Indy tidak akan masuk kerja. Tadi kata dokter tulang Bi Indy retak dan memerlukan waktu yang lumayan lama untuk menyembuhkannya. Menurut Mia, kini semesta sedang memijaknya. Bagaimana tidak, di kehidupan sebelumnya dia harus mati sia-sia tanpa dia bisa membalaskan dendam ya. Belum lagi orang-orang disekitarnya juga sampah yang tidak bisa lagi diselamatkan. Di kehidupannya sekarang, Tuhan bahkan memberikan apa yang dia inginkan secara instan. Seperti kejadian tadi. Meski sebenarnya hal itu bisa disebut sebuah kebetulan, tapi Mia akan menganggap itu hadiah langsung dari Tuhan. Masih banyak hal yang terjadi yang membuatnya berpikiran seperti itu. Seperti saat dia sakit kepala, Sabda datang membawa air madu, kemudian ketika dia merasa lampu di ruangan terlalu terang, Juan juga datang untuk mematikannya. Bukankah itu sudah seperti dia diistimewakan? Pikiran bodoh macam apa itu. Mia mengenyahkan soal itu. Jika memang dia diistimewakan, tentu saja dia tidak akan menyia-nyiakan itu. Hal yang dia miliki itu harus bisa berguna untuk membalaskan dendam ya. Dia harus menyusun rencana dan tidak boleh membiarkan Mama dan Desti bertingkah semau mereka. Dia tidak akan membiarkan mereka berdua berhasil kali ini. Mia bukan orang yang baik. Dia juga manusia biasa seperti yang lain. Dia memang lemah terhadap seseorang yang peduli padanya, makannya ketika Mama Dewi datang dan menawarkan kehangatan layaknya ibu dan anak pada umumnya, Mia langsung menyetujui hal itu. Dia hidup tanpa didampingi seorang ibu dan itu membuat sudut kosong di hatinya menjerit. Meminta perhatian. Haus akan perhatian membuat dia menutup mata. Sebenarnya banyak hal janggal yang terjadi, tapi Mia mengabaikan fakta itu karena menurutnya dia, apa yang Dewi lakukan adalah bentuk perhatian dari ibu untuk anaknya. Dia bahkan sering dikecewakan. Mia yang bodoh dan Mia yang haus akan kasih sayang kini sudah tidak ada. Yang tersisa hanya soal Mia yang bagaimanapun caranya harus bisa membalaskan dendam ya pada orang-orang yang sudah menghancurkannya hingga ke titik terendah. Dia tidak peduli lagi soal keluarga, soal kasih sayang, soal perhatian dan macam-macam hal tentang itu. Keluarganya sendiri saja tidak peduli dengan kehidupannya dulu. Dia hanya dimanfaatkan dan dibuang begitu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Haruskan dia bersedih ketika keluarga itu hancur?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD