Tepat jam 01:30, di rumah mewah keluarga AN.
Ada sebuah pertemuan antara keluarga AN dan keluarga Donal. Yaitu antara orang tua Julian dan orang tua Desi.
"Hai, apa kabar Donal, senang kalian bisa berkunjung kerumah kami sudah lama kita gak berkumpul seperti ini, setelah setahun yang lalu setelah kita membicarakan kerja sama, apakah ada hal penting membawa mu kesini sahabatku?," Ucap AN Saputra, menyapa sambil menyambut kedatangan sahabatnya itu bersama istrinya dan juga sahabatnya dulu.
"Maaf mengganggu waktumu AN kami kesini hanya berkunjung kerumah mu sudah lama kami tidak kesini, mana Luna istrimu?," jawab Donal langsung merasa istri AN dan juga sahabatnya dulu tidak berada di situ.
"Biasa kalo seginian dia sibuk di ruang kerja sebentar lagi dia keluar dia juga tau atas kedatangan kalian," jawab AN mendengar mereka bertanya tentang istrinya, tidak lama setelah itu suara pintu terbuka dan itu adalah Luna mami Julian yang keluar.
"Hai.. kalian berdua apa kabar tumben mau berkunjung di rumah kami," ucapnya sambil memeluk Sinta, ibunda Desi yang juga di sana menyambut pelukan sahabat lamanya itu.
"Sudah lama kita gak bertemu lun setelah kita menikah dengan laki laki yang sok ganteng dulu di sekolah," ucap Sinta sambil menyindir suami mereka yang memang sok ganteng dulu.
Ya AN, Donal, Sinta dan juga Luna adalah sahabatan dulu di sekolah, dari masih menjadi murid baru Donal dan AN bersahabat baik sebelum kenal dengan Luna dan Sinta.
kalo Donal dan Sinta udah lama kenal mereka teman sekolah sejak SMP berbeda dengan AN yang kenal dengan Luna karna Luna adalah sahabat baik dari Sinta, AN mengenal Luna lewat Donal dan Sinta, dari awal mereka bertemu mereka sudah saling jatuh cinta dari pandangan pertama. Sedangkan Donal dan Sinta mereka baru mengetahui kalo mereka saling cinta setelah mereka sarjana karna sejak SMP mereka selalu satu tempat.
"Jadi kedatangan kami kesini adalah mau berdiskusi tentang kerja sama kita," suara Donal membuka pembicaraan.
Setelah pembicaraan mereka hampir selesai tiba tiba suara Julian membuka pintu habis pulang sekolah,"mi, Pi aku pulang," ucapnya ke orang tuanya, tapi dia melihat ada tamu ternyata yang sedang bersama mereka.
"Apa dia putra kalian AN ?," Tanya Donal langsung,
" Ya dia putra kami, namanya Julian, hai Julian sapa om dan Tante mu mereka berdua sahabat lama papi dan mami mu," jawab AN sambil menyuruh putranya untuk menyapa mereka.
"Halo,, om Tante, saya Julian, om dan Tante sendiri?," Apanya sambil bertanya penasaran dengan mereka berdua, Julian memang nakal dan sangat susah di atur tapi dia sangat ramah kalo menyangkut tentang kedua orang tuanya apalagi sahabat papi dan mami ya, bukan hanya pada mereka saja dia juga sangat ramah kalo paman dan bibinya yang bertemu dengannya karna dia sangat menyayangi Julian sejak kecil, mereka selalu menemaninya kemanapun Julian kecil pergi.
"Wah putra kalian tampan sekali beda dengan kamu AN kamu kalah saing dengan paras putramu, pasti banyak ni perempuan naksir di luar sana, yakan Julian?," Ucap orang tua Desi sambil mencandai Julian, tapi memang benar kalo masalah, paras AN tidak setampan putranya Julian karna Julian mengambil dari maminya yang juga cantik jadi campuran AN yang juga tampan dan Luna yang berparas cantik jadi wajar Julian begitu mempesona. melihat Julian untuk pertama kalinya pun orang tua Desi sangat terkesan dan mengakui ketampanan Julian.
" Ah om bisa aja, aku gak suka gadis di luar om, apalagi pacaran aku gak suka, masih memilih yang cocok aja buat di kencani," ucap Julian menjawab ucapan dari mereka sambil tersenyum menawan.
"Kalo gitu gimana dengan putri om, dia cantik sangat cantik malah kamu pasti nanti terpesona deh," tanya Donal langsung menjodohkan Julian dengan putrinya yaitu Desi tapi Julian gak tau kalo om di depannya sekaligus sahabat papinya adalah Desi wanita yang di bencinya di sekolah.
"Memang kamu punya putri Donal? Kenapa kamu gak cerita, ku kira kamu gak bisa buat anak," ucap AN membuka suara sambil mencandai Donal.
"Enak saja kau AN kalo ngomong, kalo soal itu aku jago kok tapi akhir akhir ini karna kerjaan aku jadi jarang gak seperti dulu pas pengantin baru, ya gak sayang," ucapnya sambil mengedipkan matanya ke arah Sinta ialah istrinya, mendengar itu Sinta jadi melototinya dan mencubit pinggangnya, sampai Donal mengaduh karna cubitan itu.
"Haha rasain tu cubitan istri emang enak, aku saja gak berani macem macem dengan Luna dia malah lebih ganas dari pana Sinta yang menyebut mu," canda AN sambil menoleh ke arah istrinya. Mendengar itu mereka menjadi tertawa bersama.
Melihat mereka tertawa bahagia Julian jadi ikut tertawa bersama.
"Oya katamu tadi kamu punya putri?, Besok kapan kapan bawa kesini siapa tau Julian nanti suka atau gini saja kita jodohkan mereka biar persahabatan kita semakin terjalin lama dan dekat biar menjadi satu keluarga, gimana?," Tanya AN kepada Donal, mendengar itu Julian jadi terkejut,"tapi Pi," cegah Julian ingin menolak tapi gak enak juga di depan omnya," sudah kamu diam biar papi yang bicara in ini dengan mami mu, sana kamu ganti bajumu," perintah papinya karna dia gak mau melihat Julian memotong pembicaraannya, apalagi mengingat Julian keras kepala nanti bisa masalah gumam AN. mendengar perintah papinya julian pun bangkit dan tersenyum ramah ke arah Donal dan Sinta lalu beranjak pergi.
"Gimana, Donal apa kamu setuju saran aku?," ulangnya karna tadi ucapannya sempat terpotong karna putranya.
"Kalo aku sih setuju pendapatmu aku gak tau kalo Sinta, sayang apa kamu setuju?, Mengingat Desi itu putri yang sangat di manjakan oleh istriku, oyah nama anak ku Desi, ini fotonya," jawabnya sambil menanyakan pendapatnya ke istrinya lalu memberi AN dan Luna melihat foto putrinya.
" Wah putri kalian cantik sekali, pasti Julian tertarik dengannya, aku pun kalo muda mau jadi menantimu," canda AN setelah melihat foto putri sahabatnya itu, mendengar ucapan suaminya Luna Tampa aba aba langsung menjewer kuping suaminya,"dasar masih belum berubah ternyata kamu yah," kata Luna langsung sambil menjewer telinga suaminya di depan sahabatnya Tampa malu, melihat kelakuan suami istri sekaligus sahabat mereka Donal dan sintapun tertawa lepas,"aduh sayang aku cuma bercanda aku sudah berubah kok", jawabnya mengaduh karna jeweran istrinya sampai membuat telinganya memerah, terlihat dari itu memang AN sangat takut dengan istrinya itu karna walaupun sangat cantik tapi Luna juga galak kalo lagi ngambek atau marah tidak segan segan langsung memukulnya atau menjewer nya seperti tadi, tapi walupun begitu AN sangat mencintai istrinya itu dia sangat bahagia mempunyai istri seperti Luna yang penyayang dan perhatian.
"OH jadi selama ini AN pernah bermain di belakang kamu lun?," Tanya Donal langsung mengompori kemarahan Luna," hai kau jangan semakin menyalakan api ya awas kau," ucap AN memarahi Donal karna mengompori istrinya yang semakin melototinya jadi dia gak berani melihat ke arah istrinya, melihat kelakuan mereka Donal dan sintapun semakin tertawa lepas.
"gimana sin apa kamu menerima saran aku untuk menikahkan putra kami dan putri kalian," setelah lama mereka menertawakannya AN pun bertanya lagi kepada Sinta.
"Kalo aku sih setuju saja dengan saran mu AN semoga aja putramu tidak mewarisi tingkah mu," jawabnya sambil tertawa lagi mendengar itu ketiga orang itu menertawakannya. dan AN cuma bisa sabar melihat mereka bertiga menertawakannya. dia melihat istrinya dan berniat mau menghukumnya nanti malam, sambilan membuatkan Julian seorang adik gumamnya sambil tersenyum sendiri.
Setelah sekian lama akhirnya mereka pun setuju untuk menjodohkan putra putri mereka masing masing, dan mereka merencanakan pertemuan mereka besok malam di restoran Jepang yang berada di tengah kota Makasar.