bc

Pernikahan di Atas Kertas

book_age18+
14
FOLLOW
1K
READ
HE
arranged marriage
boss
tragedy
bxg
city
selfish
like
intro-logo
Blurb

Keyara Ravata di masa lalu adalah gadis yang paling dibenci, pelaku bullying, semena-mena, dan berkuasa. Hingga peristiwa pahit memutarbalikkan keadaan. Kehidupannya yang serba sempurna runtuh dalam sekejap. Kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil. Mirisnya, Keyara harus hidup sebatang kara tanpa sepeser pun harta peninggalan orang tuanya. Semua harta disita untuk melunasi hutang. Beruntung, ada orang tua dari Arga Dirgantara yang mau menampungnya untuk membalas budi kebaikan orang tua Keyara. Gadis 25 tahun yang sempat depresi itu dinikahkan dengan Arga, agar Keyara menjadi bagian dari keluarga Dirgantara. Arga Dirgantara yang begitu membenci Keyara bahkan sejak gadis itu menjadi adik angkatannya di universitas, terpaksa menuruti kemauan orang tuanya agar kedudukannya dalam perusahaan keluarga tetap aman. Keyara yang memang mencintai Arga tak pernah menyangka jika Arga masih menyimpan dendam di masa lalu dan pernikahan yang ia jalani hanya torehkan luka demi luka. Keyara berubah drastis. Ia tak lagi semena-mena, sebaliknya ia begitu tertutup, berusaha memperbaiki kesalahan, meski semua tak ada arti di mata Arga. Sanggupkah Keyara bertahan menghadapi arogansi Arga? Atau dia memilih menyerah?

chap-preview
Free preview
Prolog
Hari semakin senja. Sepasang netra menerawang ke luar etalase. Hanya hiruk pikuk kendaraan meramaikan hatinya yang memang selalu sepi. Begitu juga hari ini. Sepi .... Ia terus menatap tanpa muara, berharap pada secercah asa. Mungkin pria itu akan datang. Mungkin juga tidak. Namun, ada harapan yang berani ia gantungkan setelah sekian lama terpaku pada matinya mimpi. Wanita itu hanya satu dari sekian banyak wanita yang disebut istri. Namun, belahan jiwa yang seharusnya memperlakukannya sebagai istri nyatanya menjadi satu-satunya alasan di mana gelar itu semakin mengabur. Semakin lama semakin kabur, tak lagi punya makna. Setahun menikah, laki-laki itu bahkan tak pernah berbicara banyak dengannya. Hanya sepatah dua kata tuk sekadar memecah kebekuan. Dan wanita itu pun belum tersentuh. Masa lalu masih menjadi luka yang belum jua sembuh. Dulu Sang Wanita punya segalanya. Dielu-elukan, punya banyak teman, bisa membeli apa saja, dimanja orang tuanya, dan siapa pun ingin dekat dengannya. Sayangnya, ia terbuai dengan kemewahan dan ketenaran, hingga ia pikir bisa menaklukkan siapa saja. Wanita itu bernama Keyara. Saat mengenyam pendidikan di salah satu universitas bergengsi, ia jatuh cinta pada Arga Digantara, kakak angkatannya. Cinta yang tak terbalas karena Arga mencintai Mutia. Keyara menggunakan kekuasaannya untuk menindas Mutia, melakukan serangkaian bullying hingga gadis itu depresi dan pindah ke luar negeri. Tak hanya bermasalah dengan Mutia, Keyara sering bermasalah dengan mahasiswa lain. Arga begitu membencinya. Ia tak akan pernah memaafkan Keyara. Ia selalu menuduh Keyara menjadi penyebab Mutia menjauh darinya. Laki-laki itu juga begitu membenci karakter Keyara yang tak pernah memikirkan perasaan orang lain dan hanya mementingkan diri sendiri. Roda terus berputar, kehidupan Keyara yang serba sempurna berganti begitu menyedihkan. Kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan mobil dan meninggalkan banyak hutang. Keyara sebatang kara tanpa sepeser pun harta peninggalan orang tuanya. Semua harta disita untuk membayar hutang. Segalanya runtuh dalam sekejap. Bahkan gadis itu tak dapat menyelesaikan pendidikannya karena kesulitan ekonomi dan depresi. Sebagian orang berbalik menertawakannya. Orang-orang yang ia sebut sahabat pun menjauh setelah ia tak punya apa-apa. Kerabat tak ada yang mendekat. Keyara yang dulu berkuasa, kini tanpa daya. Beruntung orang tua Arga yang dulu bersahabat baik dengan orang tua Keyara mau menampungnya. Bahkan mereka menikahkan Keyara dengan Arga semata agar Keyara menjadi bagian dari keluarga Dirgantara. Arga yang membenci Keyara terpaksa menuruti permintaan orang tuanya jika ingin aman dalam posisinya. Ia tak mau perusahaan keluarga jatuh ke tangan Sang Adik, anak dari ayahnya dengan istri kedua Sang Ayah. Pernikahan hanya sebatas status. Arga tak pernah menganggap Keyara sebagai istri. Ia hanya tinggal menunggu waktu sampai keadaan mendukungnya untuk membuang gadis itu. Keyara tahu, hati Arga tak akan pernah menjadi miliknya. Ia juga tahu, Arga tak akan menceraikannya karena tak ingin kehilangan kedudukannya. Dan dirinya pun tak kuasa untuk meminta cerai karena tak mau menyakiti ibu mertuanya yang begitu menyayanginya dan berharap pernikahannya dan Arga baik-baik saja. Keyara tak ingin kehilangan keluarga kedua kali. Di keluarga Arga, ia temukan hangatnya kasih sayang orang tua yang sudah lama ia rindukan. Ia kembali terpaku pada satu kue coklat dengan tulisan "Happy Anniversary" di atasnya. Ia unggah foto kue itu di media sosial dan mengucapkan selamat ulang tahun pernikahan pada dirinya sendiri. Setidaknya, orang tak tahu apa yang tengah ia sembunyikan. Ia mengirim pesan pada Arga, memberi tahu laki-laki itu bahwa ia menunggu kedatangannya di restoran langganan keluarga. Ia ingin sekali saja berbincang dengan Arga dalam situasi yang normal. Laki-laki itu membaca pesannya. Namun, seperti yang sudah-sudah, ia tak pernah membalas pesan. Ia mengabaikan perasaan Keyara dan sering pulang malam atau bahkan keluar kota semata untuk menghindari pertemuannya dengan Keyara. Keyara tahu, Arga mungkin tak akan datang. Ia hanya ingin berharap sekali saja, memohon Arga mau tergerak untuk memulai lembaran baru bersamanya. Menghapus segala kegetiran di masa lalu dan memaafkan apa yang perlu dimaafkan. Dan hingga dua jam ia menunggu, laki-laki itu tak jua datang. Keyara memotong kuenya dan memakan kue itu sendiri dengan linangan air mata yang bergerak turun. Berulang kali ia menyeka bulir bening yang mungkin sudah tak terhitung membasah di pelupuk mata. Keyara menyadari dirinya bukan manusia sempurna. Berkaca dari banyaknya kesalahan yang ia lakukan di masa lalu, ia berusaha sekuat tenaga memperbaiki diri. Ia meminta maaf pada semua orang yang pernah ia sakiti dan ia tindas. Ia bahkan mendatangani teman-teman lamanya untuk meminta maaf dan membantu mereka yang perlu dibantu. Ia juga mencari apa saja yang bisa menghubungkannya dengan Mutia. Gadis itu menghilang entah ke mana. Selain mengajar di salah satu Taman Kanak-kanak, Keyara mendedikasikan hidupnya untuk memberi kekuatan pada anak-anak dan remaja korban bullying di salah satu komunitas anti bullying. Ia mendatangi komunitas itu sepulang mengajar dan menyempatkan diri untuk berbincang dengan para korban bullying baik secara langsung maupun lewat media. Keyara harap, apa yang ia lakukan di masa sekarang dapat menjadi penebus atas segala kesalahannya di masa lampau. ****** Keyara menyiapkan menu makan malam spesial untuk menyambut kepulangan Arga. Sejak menikah, Arga tak pernah sekali pun memakan masakannya. Semua yang disiapkan gadis itu hanya ia lirik sepintas atau bahkan sama sekali tak ia lihat. Keyara tak peduli. Setiap hari ia menyiapkan makanan untuk Arga, tak peduli laki-laki itu tak pernah menyantapnya. Tatkala laki-laki itu tiba di rumah, senyum mengembang di bibir Keyara. Ia tetap tersenyum kendati wajah dingin Arga terpajang sempurna. "Mas, aku masak makanan spesial buat kamu. Hari ini ulang tahun pernikahan kita yang pertama." Keyara tersenyum lembut. Arga diam mematung, menatap Sang Istri tanpa ekspresi. Sejujurnya ia tak menyukai cara Keyara yang menurutnya terlalu berlebihan memaknai perayaan ulang tahun pernikahan. Sedang baginya, pernikahan itu tak berarti apa-apa. Ia tak suka melihat postingan Keyara di media sosial yang mengunggah kue ulang tahun pernikahan. "Happy anniversary, Mas," lanjut Keyara yang masih bertahan dengan senyum lembutnya. Arga berjalan mendekat dengan wajah yang berubah garang. Jari-jari Keyara gemetar. Ia mencintai Arga, tapi terkadang ia takut menatap pria itu yang melayangkan pandangan mengintimidasi. Ia takut setiap kali Arga melontarkan amarah dan kekesalannya. "Pernikahan kita tidak berarti apa-apa. Jangan berhalusinasi! Apa maksud kamu mengunggah kue ulang tahun pernikahan di media sosial? Lalu apa maksud kamu mengundangku ke restoran untuk merayakan ulang tahun pernikahan? Sedang kamu tahu, bagiku pernikahan ini tak ada artinya." Kata-kata Arga meluncur tegas. Ia muak melihat semua kebodohan Keyara. Baginya Keyara masihlah sama seperti dulu. Gadis 25 tahun itu belum juga berubah. Kebaikan yang ia tampakkan hanya kamuflase. Keyara berusaha tenang meski untuk kesekian kali Arga berhasil melukainya dengan kata-kata pedasnya. "Maafkan aku kalau Mas Arga nggak berkenan. Aku hanya ingin seperti orang lain yang merayakan ulang tahun pernikahan." Keyara sedikit menunduk. Ia tak berani membuat kontak mata dengan Sang Suami. "Harus berapa kali aku bilang untuk berhenti berharap? Aku nggak akan pernah menganggap pernikahan ini nyata. Kamu tetap orang lain di mataku, Key! Kita hanya menjalani pernikahan palsu. Jalani hidup kamu tanpa harus menggangguku dan jangan melibatkanku dalam setiap urusanmu!" Arga kembali menegaskan kata-katanya. Ia pandangi wajah Keyara yang tertunduk. Perlahan Keyara mengangkat wajahnya. Sorot matanya tampak berkaca. Siapa pun bisa merasakan ada sebongkah luka setiap kali tatapan manik bening itu meredup. Mata sayu yang selalu terlihat seperti ingin menangis. Mata sendu yang sering kali sembab. "Maaf ...." Hanya satu kata yang terlontar dari bibir Keyara. Itu pun keluar dibarengi gerak bibir yang gemetar. Hatinya jauh lebih sakit. Ia sendiri tak mengerti, kenapa ia bisa bertahan sejauh ini? "Apa pun yang kamu lakukan, aku nggak peduli." Mata elang Arga kembali mengintimidasi. Ia bahkan tak peduli ketika untuk kesekian kali Keyara meneteskan air mata. Bagi Arga itu hanyalah tangis palsu yang bertujuan menarik simpatinya. Selamanya, Arga membenci wanita itu, sangat! "Aku benci melihat kamu menangis. Aku muak dengan segala sikapmu, Key. Aku akan terus memikirkan cara agar kita berpisah tanpa menyakiti orang tuaku. Dan aku juga akan memikirkan cara agar perusahaan keluarga tetap aku yang pegang meski nanti kita berpisah." Wajah dingin Arga masih mendominasi. Keyara berusaha membendung air mata yang hampir jatuh untuk kesekian kali. Ia pun benci ada di posisi ini. Ia benci karena tak bisa berbuat apa-apa. Ia benci karena masih terbelenggu kerapuhan, trauma, dan rasa takut yang terkadang datang tanpa sebab. Tak ada yang tahu, kondisi psikisnya sudah hancur lebur setelah kematian orang tuanya. Arga membalikkan badan tanpa sepatah kata. Laki-laki 28 tahun itu berjalan menuju kamarnya dengan kekesalan yang masih menggunung. Keyara diam tertegun. Ia tahu, semesta mungkin akan meneriakinya bodoh. Namun, ia tetap akan berjuang bertahan. Bukan semata karena ia mencintai Arga. Ia tak ingin menyakiti Arimbi, ibu mertua yang sudah begitu baik memperlakukannya. Ia tak ingin kehilangan kasih sayang Arimbi dan Atmaja, orang tua Arga yang begitu berjasa mengembalikan semangat hidup yang hampir sepanjang hari meredup. Ia tak tahu, sampai kapan ia akan bertahan. Ia tak akan menggantungkan harapan apa pun pada Arga, tak akan. Ia tahu, ada Tuhan yang selalu menjadi sandaran dan memahami dirinya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.6K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.9K
bc

My Secret Little Wife

read
96.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook