Kelinci m***m (READY VERSI P.D.F)

TERSEDIA VERSI P.D.F JIKA BERMINAT SILAHKAN KE WAT...PAD UNTUK MEMBERI VERSI P.D.F DENGAN SAYA... PENNAME DI WAT...PAD: Indah melodi Di sebuah desa seorang gadis cantik bernama Rani tinggal sendirian di sebuah rumah gubuk yang sangat kecil dan setiap malam dirinya tertidur tapi rohnya berada di dunia lain. Dirinya tertidur sambil mendesak - desak menikmati sesuatu di dalam tidurnya. Entahlah. Setiap kali ia bangun seakan dirinya tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya. **** Jam 12 malam Rani dalam tidurnya merasakan tubuhnya bergerak gelisah. Saat dirinya tengah tertidur, seakan - akan dirinya sedang berhubungan badan dengan seseorang. Tapi itu hanya dirinya rasakan saat tertidur saja, semua yang dirinya lakukan tidak dirinya sadari selama berbulan -bulan. suara desahan dan rintihan membuat tubuh Rani bergerak gelisah, seakan tengah menikmati setiap cumbuan panas itu sambil meremas bantal miliknya menahan nikmat dan sensasi panas yang secara tidak sadar ia rasakan. Pagi telah tiba, Rani terbangun dalam tidur panjangnya. Dirinya membuka kedua kelopak mata indah miliknya, hingga bibir mungilnya berbentuk senyum manis seakan senyuman manisnya menyambut pagi yang cerah. Secerah hati dan jiwanya. "Oh ya ampun. Mimpi semalam, Oh indahnya tapi apa bisa itu menjadi kenyataan? Ah sudahlah, lebih baik aku berangkat ke sekolah, jika tidak aku bisa terlambat sampai di sana lagi," Kata Rani sambil turun dari tempat tidurnya yang terlihat begitu sepi tapi cukup untuk dirinya," Aou, Sakit," Pekik Rani saat dirinya merasakan sakit di bawah selangkangannya." Kenapa bisa sakit ya? Apa aku mau PMS? Tapi setahu aku. Aku sudah selesai 2 minggu yang lalu. Aaoo sakit. Hiks. Hiks," Rani meringis sambil melangkah menuju kamar mandi yang terbuat dari kayu dan rontang. selesai mandi Rani keluar memakai seragam sekolah, dirinya segera berangkat ke sekolahnya sambil menaiki sepeda bututnya. Rani bersenandung seakan pagi ini adalah hari yang sangat ia nantikan setiap harinya. "Lalalalala. Lalalalala," Rani sambil mendayung sepeda bututnya menuju sekolah yang melewati ladang milik warga. ***** Sedangkan di istana langit "Lihat. Calon permaisuri ku sedang asik menikmati alam rupanya," Kata seorang pria dengan wajah rupawan. "Benar sekali yang mulia Raja. Kapan kiranya yang mulia Raja akan membawanya ke dunia kita?" Tanya seorang pria yang merupakan pengawal pribadinya di istana. "Ehmm. Itu masih sangat lama," Ujar sang Raja. "Tapi. Bukannya yang mulia setiap malam membawanya ke istana kita?" Tanya sang Pengawal kembali. "Ya. Aku membawanya kemari. Tapi hanya rohnya saja, Dia begitu cantik membuat aku selalu b*******h dan setiap malam kami tentu selalu berhubungan badan tanpa ia ketahui." Ucap sang Raja kembali. "Wah. Apa mungkin calon permaisuri yang mulia akan hamil di dunia manusia?" Tanya sang Pengawal. "Tentu saja dia akan hamil sebentar lagi. Karna dia tidak sadar jika janin yang ku tanam telah tumbuh di dalam tubuhnya," Jawab seseorang yang di panggil raja itu sambil tersenyum miring menatap ke arah Rani. Rani telah sampai di sekolah dengan tepat pada waktunya, terlihat di gerbang sekolah kedua sahabatnya tengah menunggu dirinya mungkin sedari tadi. "Hai. Tumben kau lama sekali?" Tanya Tina salah satu sahabat dari Rani. "Iya. Biasanya kau selalu tepat waktu," Balas Febi sahabat kedua Rani. "Ya mau gimana lagi. Aku bangun terlalu siang, tapi tidak apa - apa aku bisa bermimpi indah setiap malam. Kau tahu setiap malam aku selalu bermimpi bertemu seorang Raja yang sangat tampan dan juga rupawan," Kata Rani sambil memberitahu mimpinya pada kedua sahabatnya itu. Membuat Febi dan Tina hanya mampu menghela nafas saja, mereka bingung dengan jalan pikiran sahabatnya itu. "Oh astaga. Kau ini bukannya memikirkan kapan kita lulus kau malah sibuk berkhayal setiap hari," Gerutu Febi dengan nada kesal. "Ah masa bodoh yang penting mimpi itu sangatlah indah bagiku," Ungkap Rani dengan senyuman manisnya. "Ehmm. Ehmm. Ngomong - ngomong kok beberapa hari ini aku lihat kau sedikit gemuk ya?" Tanya Tina sambil memutar - mutar tubuh sang gadis. "Masa sih? Perasaan tubuh ku biasa saja kok," Ujar Rani menatap heran pada sahabatnya itu. "Aduh. Coba deh kau lihat perutmu itu semakin buncit seperti sedang hamil saja." Keluh Tina sambil menatap intens ke arah perut Rani yang memang terlihat sedikit buncit. Bahkan perut Rani terlihat menonjol. "Ah kau gila. Dia saja tidak pernah dekat pada pria mana pun mana mungkin hamil. Asal bicara saja kau ini," Gerutu Febi tidak setuju dengan pemikiran Tina selaku sahabatnya itu. "iya nih. Kau sudah kehilangan akal mu ya," Kesal Rani sambil berjalan pergi tanpa menyapa kedua sahabatnya lagi atau mengajak mereka masuk bersama. "Apa iya? Aku yang gila?" Tanya Tina pada dirinya sendiri. Seisi kelas menatap kedatangan Rani siapa yang tahu jika seisi kelas terutama para kaum pria memuja kecantikan seorang Rani, membuat para pria berusaha untuk mendekati sosok gadis bernama Rani. "Hai cantik," Panggil seorang anak lelaki. "Hai manis," Sapa para pria sambil ingin mendekati sosok Rani dan juga teman - temannya. Chiitssss "Aaaaaa. Bruukk," Tubuh kedua pria itu seakan terkena dorongan, membuat Rani dan juga teman - temannya tersentak kaget dengan aksi tiba - tiba dari kedua pria itu. "Kalian kenapa? Seperti tidak waras saja." Gerutu Febi sambil menatap aneh pada kedua pria itu. "Bukan kami yang tidak waras. Ta... tapi seperti ada yang menyerang kami tiba - tiba," Gerutu seorang pria sambil menatap kesal ke arah para gadis. "Kau gila ya. Di sini hanya kami saja mana ada yang lain" Kesal Febi. Kedua pria itu berdiri dan menatap sekeliling ada rasa takut yang mereka rasakan saat ini. "kenapa ya setiap kali aku ingin dekat dengan dia selalu saja aku bagai di pukul dari depan?" Batin sang pria dengan perasaan aneh. "iya sama," Jawab pria lainnya, sedangkan Rani dan juga teman - temannya terlihat kebingungan. Ketiganya kembali berbincang dengan canda tawa. *** Diluar pintu kelas "Memang kau siapa berani mengganggu permaisuri yang mulia raja kami," Kata Sang Pria yang tengah berdiri di sisi pintu, tapi tidak ada seorang pun yang bisa melihatnya karna tubuhnya di lindungi oleh cahaya putih. "Apa calonku di ganggu atau di dekati pria lain?" Tanya sang Raja yang tiba - tiba saja sudah berdiri di depan pengawalnya. "Iya yang mulia. Tapi tenang saja sudah aku bereskan mereka," Kata sang pengawal. Sang Raja menatap ke arah sang gadis sambil tersenyum manis saat melihat wajah cantik Rani. "Kau hanya milikku. Rani. Hanya milikku," Kata sang Raja dengan seringai di ujung bibir seksinya. Sang Raja menatap fokus pada wajah cantik Rani. Membuat jantung sang Raja selalu berdebar - debar gila - gilaan di dalam sana. Setelah puas menatap Rani. Sang Raja pada akhirnya menghilang seperti sebuah bayangan putih yang tidak akan ada seorangpun yang bisa melihatnya. Terkecuali dirinya sandiri yang menampakkan jati dirinya. Tbc, **** Jangan lupa tap love. untuk membaca kelanjutan ceritanya.