My Hot Guy

2616 Words
Aku menatap tajam laki laki sinting itu. Sialnya laki laki itu hanya tersenyum menawan padaku dan mengedipkan sebelah matanya. Siaaaaalllll kalau dia memang mau mengerjaiku jangan begini caranya dong!! Ini sih pembunuhan karakter!! Dengan nafas memburu marah aku berjalan mendekatinya menanggalkan headphone dan meja kebesaranku. "KAU!!!!" Aku menunjuk ke arahnya dengan marah. Persetan bila semua orang menjadikan aku santapan mata mereka. "MANA DIM...." Ciumannya membungkam mulutku. Lagi?! Kudengar banyak orang menjerit tidak terima. Dia lalu melepaskannya dan berbisik ke telingaku. "Dimas? Maksudmu laki laki itu?" Aku mengikuti pandangannya. Mataku menatap ke arah bartender dan kulihat di sana Dimas sedang duduk diapit dua perempuan yang sangat sexy. What the Hell!!!! Apa apaan ini?! "Aku tidak suka kau membicarakan laki laki lain. Aku cemburu" Dia lalu mengecup ujung telingaku. Argh!!! "Ini sama sekali tidak lucu b******k!" Aku menatapnya tajam. "Dengar, kalau kau ingin menang, ikuti caraku" Dia menatapku serius. Glek Aura mengintimidasi laki laki ini besar sekali. Argh apa yang harus kulakukan sekarang?! Aku menggigit bibir bawahku gugup. s**t! "Oke, kita pakai caramu tapi kalau sampai kita kalah, akan ku lempar kamu ke kamar mayat" Aku mengepalkan tanganku ke arahnya sambil mengatakan ancamanku. Bukannya takut dengan ancamanku, sialnya dia malah terkekeh geli. Hey! Aku tidak sedang melawak di sini. "But, jika kita menang, kamu ikuti permintaanku" "Deal" "3 permintaan" "Kamu kira aku jin hah?!" "Ya sudah aku pergi" Shiiiiiiiitttttttt!!!!!! "Deal! Saat ini otakku benar benar buntu. Aku meninggalkannya dan berjalan ke arah meja DJ kembali. "Hello Sky Club" Huaaaaaaaa... Joseph.. Joseph.. Joseph.. Terdengar sorakan yang membuat telingaku berdenging. Bahkan lebih heboh daripada saat si Beanette. Come on dia hanyalah seorang laki laki sinting dan mereka memujanya bagaikan dia adalah malaikat paling rupawan. Emm soal rupawan memang itu kenyataannya tapi tetap saja dia bukan malaikat! Hanya 3 patah kata dari laki laki sinting itu membuat semua orang bersorak dengan hebohnya bahkan kaum adam juga. "Let's play Beautiful Now" Tuhan, kali ini saja buat malam ini tidak berakhir tragis. Amin Aku memulai intro dari lagu zedd ini. Eh, wait apa dia tahu lagunya? I see what you're wearing, there's nothing beneath it Forgive me for staring, forgive me for breathing We might not know why, we might not know how But baby, tonight, we're beautiful now We're beautiful now We're beautiful now Oh astaga, apa benar dia laki laki yang sama dengan yang kukerjai malam itu? Dengan yang mencuri ciumanku? Dengan yang mengerjaiku di restoran jepang? Kenapa dia terlihat sangat berbeda sekarang. Dia sangat mempesona, sangat menghipnotis, sangat membuat b*******h. Suaranya yang dalam dan sexy sangat menyatu dengan permainanku. Dia sungguh berbakat. Kurasa bukan hanya aku yang mengakuinya, buktinya hampir semua orang ikut turun ke lantai dansa. Tidak terkecuali. Semuanya. Bahkan mereka yang sedang b******u pun berhenti hanya untuk turun ke lantai dansa. Oh astaga anggota ClubV lainnya juga ikut turun. Suara sorakan dan pujaan mereka pada Joseph dan teman temannya bahkan hampir mengalahkan suara permainanku. Hingga aku harus mengeraskan volumenya. We might not know why, we might not know how But baby, tonight, we're beautiful now We'll light up the sky, we'll open the clouds Cause baby, tonight, we're beautiful now, we're beautiful Joseph semakin lihai bernyanyi. Dia bahkan tidak segan segan melemparkan tatapan menggoda dan senyum menawannya. Semua orang terus terusan berteriak memujanya. Dasar ganjen! Wherever it's going, I'm gonna chase it What's left of this moment, I'm not gonna waste it Stranded together, our worlds have collided This won't be forever, so why try to fight. it? We're beautiful now We're beautiful now We might not know why, we might not know how But baby, tonight, we're beautiful now We'll light up the sky, we'll open the clouds Cause baby, tonight, we're beautiful now, we're beautiful Joseph benar benar berbeda sekarang. Dia adalah the hottest guy i ever meet. And he will be my fiance. Oh God. Aku merasa pipiku mulai memanas memikirkannya. Damnit! Jessica! Konsentrasi pada permainanmu! Let's live tonight like fireflies And one by one light up the sky We disappear and pass the crown You're beautiful, you're beautiful You're beautiful now You're beautiful now Dia terus terusan menatapku saat dia menyanyikan bait ini. Bahkan dua baris terakhirnya dia ganti kata we're dengan you're. Aku merasa dadaku berdegup cepat saat dia menatapku dan memujiku cantik. Aku tidak ge er oke jelas jelas dia menatapku intens saat dia bilang you're beautiful. Oh s**t! Kenapa aku jadi merasa seperti anak SMA yang baru jatuh cinta? Tunggu, tadi aku bilang apa? Jatuh cinta? No f*****g way! Oke aku mengakuinya. Aku tidak bisa melepaskan tatapanku dari sosok Joseph. Untung saja aku sudah lihai bermain disc jokey jadi tidak bermasalah saat tangan dan mataku tidak sinkron. Kami lalu menyelesaikannya dengan manis. Dan kembali seruan memuja menggema di tempat ini. Dari "Joseph i love you so much" sampai "Joseph would you be my husband" oh ada juga yang "Joseph your ass so damn sexy" aku bahkan berani bertaruh kalau tempat ini terasa sedikit bergetar dan bergema. Aku lalu melepaskan headphoneku dan berjalan mendekatinya. Aku menyelipkan tangan kananku ke pinggangnya dan kami menunduk mengucapkan terimakasih. Saat aku akan berjalan turun, kurasakan tangannya menahan tanganku. Sebuah intro kembali terdengar. Hah? Bukannya sudah beres? Aku mengalihkan pandanganku ke arah Disc Jokey. Di sana sudah ada James yang sedang memainkan lagu. What?! Lalu aku melihat anggota ClubV lainnya mendekat ke arah James. Sontak saja teriakan yang kudengar lebih keras lagi. Dasar barbar! Bahkan aku sampai harus menutup telingaku. "Come and Get It Everybody!" Suara Theo bergema membuat orang orang kembali bersorak. Suara permainan James terasa lebih keras sekarang. I have been crazy But that's just alright, alright I have been lonely But that's just alright, alright I know this song. Joseph kembali bernyanyi dengan lebih sexy. Dia langsung menarikku hingga wajahku berhadapan dengan dadanya yang bidang. Dia menyelipkan tangan kanannya ke pinggangku. Mataku terangkat hingga bertatapan dengan mata indahnya. Matanya seolah membiusku. Aku terperangkap pesonanya. My feelings I don't hide them, hide them, hide them Inside they keep on burning, burning, burning Your feelings you shouldn't hide them, hide them, hide them From me nah na na no 'right Dia tiba tiba melepaskanku. Dia berjalan ke arah depan dan menyapa para 'penggemar'nya yang barbar itu. Sontak para barbar itu terutama kaum hawa langsung berhamburan naik ke atas panggung kecil ini. Argh aku bahkan tersingkir sialan! Dengan kesal aku lalu turun ke lantai dansa. Aku berjalan menuju mejaku sambil terus menatapnya lekat lekat. Come and get it if you really want it Come and get it if you really need it Come and get it if you really want it Come and get it if you really need it Come and get it if you really want it Come and get it if you really need it Come and get it if you really want it Come and get it if you really need it Oh aku tahu dia mencoba menggoda sekaligus mengolokku dengan lagu ini. Dia tahu kalau aku benar benar menginginkannya saat ini. Camkan hanya untuk saat ini. Dan dia seolah berkata kalau aku memang menginginkannya, kemari dan dapatkan aku! Tapi sialnya, beberapa perempuan barbar ini berfikir kalau lagu ini untuk mereka. Lihat saja mereka sudah mengelilingi Joseph dan menggerayanginya. Hey? Apa itu Beanette? Si Beanette sialan itu berada di sebelah kiri Joseph dan sedang mempreteli kancing kemeja denim yang dikenakannya. What the F*ck. Si Beanette gatal itu lalu melemparkan kemejanya entah ke mana. Oh s**t! Double s**t! Triple s**t! Badan Joseph sangat indah. Sempurna bagaikan dipahat. Tidak ada sedikitpun lemak yang serasa mengganggu. Kurasa Paris maupun Eros akan iri dengan badan indahnya. Kalian tahukan Paris dan Eros adalah dewa yunani tertampan. Semoga aku tidak mimisan melihatnya. Semoga aku tidak mimisan amin! Aku menutup telingaku erat erat mendengar jeritan para barbar itu yang berteriak saat kemeja Joseph terlepas. Dan kau tahu apa yang paling menyebalkan? Joseph sama sekali tidak terganggu. I don't feel so unfortunate But that's just alright, alright I have been treated so badly But that's just alright, alright Aku mengalihkan pandanganku ke arah Disc Jokey. Ternyata para barbar itu mulai mengelilingi mereka. Wait, jangan bilang Theo juga?! Aku mengedarkan mataku dengan tatapan yang setajam elang mencari Theo. Ah itu dia kembali duduk di tempat ClubV tadi. Oh dia sangat sweet pasti dia masih menghargai Kathy dengan tidak ikut ikutan terjun ke para barbar itu. Tidak seperti si Joseph menyebalkan itu! My feelings I don't hide them, hide them, hide them 'Cause inside they keep on burning, burning, burning Your feelings you shouldn't hide them, hide them, hide them From me nah na na no 'right What?! Oh jadi kamu ingin aku menunjukkan perasaanku gitu? Fine! Aku meneguk minuman di mejaku dengan rakus. Kurasakan tenggorokanku terasa sedikit perih. Kurasa ini margarita. Dengan percaya diri dan mabuk aku lalu berjalan ke arah panggung kecil itu lalu membelah kerumunan para bar bar hingga dekat dengan si magnet ini. Saat aku menarik Beanette, Beanette seperti lintah yang tidak mau lepas. Hah! Jangan panggil aku Jessica kalau tidak bisa melepaskannya. Aku lalu menarik rambut brunettenya. Tidak kuhiraukan teriakan cemprengnya. Aku langsung melesat ke sisi Joseph menarik bahunya hingga dia menatapku. Micnya sudah dilepaskan dan terjatuh begitu saja hingga menimbulkan suara berdenging yang mengganggu.. Suasana jadi hening. "Yes! I want you! I need you! And you are mine hot guy" Aku langsung menempelkan bibirku ke arah bibirnya dan menyesapnya lembut. Dia membalas ciumanku dengan lihai. Lidahnya menyapu bibirku lembut. Dia mendekap badanku. Lengan kirinya mengusap lengan kananku yang sedang bertumpu pada d**a telanjangnya. Damn! He is a great kisser! Kami lalu melepaskan pagutan kami. Dia melanjutkan nyanyiannya yang kurasa hanya bisa didengarku dan beberapa orang di dekat kami. "Every man have been broken Every women too The reason I think I'm something special baby It 'cos I was never broken by you" Dan teriakan membahana kembali. ************************************* "Pertandingan yang sengit. Well, sekarang telah ada di samping gue BeannetDami and Jessica with this hot guy JOSEPH!!" Teriakan kembali membahana. Dasar barbar! "Menuruto lo siapa yang menang?" "JOOOSSSSEEEEEPPPPHHHH" Aku tersenyum sinis ke arah Beanette yang menatapku seperti ingin memakanku hidup hidup. Aku lalu menjulurkan lidahku dan matanya seakan mau copot. "Well, the winner is Jessica and Joseph" Yeeeeeeeeeee Teriakan kembali membahana. Aku bahkan menutup telingaku yang terasa berdenging. Paul berjalan ke sampingku dan memeluk pinggangku. "Congrats pretty" "Tha.." Aku mendengus kesal saat Joseph menyusupkan tangannya ke pinggangku yang lain dan menarikku menjauhi Paul. "Apa yang.." "Diamlah Jess, kau berhutang padaku" Aku merasa bulu kudukku berdiri saat mendengar bisikannya yang sangat sexy itu di telingaku. Tak terasa kepalaku mengangguk. Sialan! Kenapa aku jadi penurut seperti ini! "Good girl" Aku mendengus saat dia menepuk nepuk kepalaku. Sinting! Dia kira aku anak TK apa?! "Well, kita sambut our new DJ Queen. Jessica Willan." Aku melepaskan tangan laki laki sinting ini dan berjalan ke depan. Paul memberikanku mic. "Hello Sky Club.. Let's say goodbye to Beannete." Aku tersenyum sinis ke arah Beannete. Orang orang kembali berseru mendukungku. Ha! Makan itu! "JESSICA JESSICA JESSICA" Orang orang menyerukan namaku. Ahh ini jadi rasanya surga. "Yes! Akulah DJ baru kalian" YEEEEEEEESSSS Teriakan kembali terdengar. Senyumku mengembang lebar. "Itu tidak akan terjadi sayang" Senyumku lenyap seketika. Aku menoleh ke arah laki laki yang dengan santainya merusak momen berhargaku. Suasana jadi hening "Malam ini menjadi malam terakhir Jessica bermain DJ." What?! Suasana masih hening. Aku menatap heran ke arah laki laki sinting ini. Maksud dia apa? Sepertinya benar ada gangguan di otaknya. Dia malah tersenyum menawan dan berjalan ke arahku. Saat dia berada tepat di sebelahku, dia memeluk pinggangku dan merebut mic yang kupegang. "Karena dia akan menjadi calon pengantinku" Kurasakan suasana sedikit tegang sekarang. Setelah dia mengatakan hal sialan itu, dia malah pergi seenak jidat meninggalkan aku di tengah panggung menghadapi para fans barbarnya. Banyak orang bar bar itu berteriak kalau aku tidak pantas. Hel to the looooo. Cowok setengah waras itu yang ga pantes buat cewek secantik aku! "Hey sky club!!!! Let's continue the party" Lantunan lagu dubstep mulai terdengar. Aku mengalihkan pandanganku ke arah meja DJ. Di sana sudah ada James yang sedang bermain dengan kerennya. Oh dan jangan lupakan para wanita kekurangan bahan yang terus menempelinya seperti ulat bulu. Kenapa ya tidak James saja yang dijodohkan denganku? Dia sangatlah tampan dan mempesona ditambah warna iris abunya yang lebih gelap dariku membuatku merasa kami jodoh. Orang orang mulai mengabaikanku dan terus terus menyerukan nama James. Mereka mulai kembali menggoyangkan badan. Huh aku harus berterimakasih pada James dan menendang b****g si k*****t Joseph. ************************************ Aku KESAL! Sangat KESAL! Lihat saja setelah mengumumkan kepada seluruh penghuni Sky Club kalau aku adalah calon pengantinnya, dia malah asik menari dengan para perempuan genit itu di lantai dansa. Ingin rasanya aku mengikat dia di lampu disko. "Jadi? Benar yang dikatakan Joseph? Kau adalah calon pengantinnya?" Aku menengok ke arah Donna yang menepuk bahuku. Di sebelahnya ada Vina dan Paul. Mereka kelihatan tidak senang sama sekali. "It's a long story" Aku mengatakannya dengan tingkat depresi tinggi. Tentu saja aku depresi! Perempuan mana yang tidak akan depresi dijodohkan dengan laki laki setengah waras seperti Joseph?! "Kau harus menjelaskan Jessica" Donna, Vina dan Paul duduk di tempatku dan menatapku seolah olah aku adalah tersangka utama p*********n sapi satu RT. "Baiklah. Tapi ingat kalau aku memberitahukan kalian, kalian harus berjanji akan menjaga rahasia ini. Sedikit saja bocor, aku akan menyewa yakuza untuk mengeksekusi kalian" "Geezz cepatlah ceritakan Jessica" Aku menatap mereka dengan pandangan paling menyedihkan sedunia. "Aku.. Hiks AKU DIJODOHKAN!!!!" Hey! Kenapa beberapa orang ikut menatapku heran? Jangan bilang aku berteriak? "Hah? Hahahahahahahaha perempuan sepertimu dijodohkan? Tidak salah?" Kalo aku bawa bola baseball akan aku lempar untuk menyumpal mulut lebar Paul. "It's not funny!" Vina dan Donna ikut tertawa. Sialan! Ada apa sih dengan orang orang ini?! Kenapa setiap aku mengatakan aku dijodohkan mereka malah tertawa?! Pertama Kathy, lalu Paul, lalu Vinna dan Donna. For Adam Levine sake! Apa yang lucu!!! "Sekarang aku mengerti. Kau memaksa Jimmy menikahimu bukan karena cinta tapi untuk kabur dari perjodohan ini iakan?!" Donna!!!!!!!!! Nyinyir banget mulutnya!! "Apa?! Memaksa si gay itu menikahimu? Huhahahaha" Argghhhh mereka malah tertawa semakin keras. Dasar tidak waras! Dengan kesal aku menghentak hentakkan kakiku dan berjalan ke arah bartender. Aku duduk menghadap lantai dansa. Wait! Itu! Cowok sialan!!!!!!! Gatel banget sih tuh cowok sialan! Enak sekali dia setelah mengikatku di depan semua orang sekarang dia membiarkan perempuan gatel seperti Beannete meraba dadanya. Biar kuperjelas BEANNETE si cewek jalang DJ abal abal itu sedang meraba raba badan sexy Joseph sambil menari berdua. BERDUA! Untung si sinting Joseph sudah memakai kemeja denimnya lagi, kalau tidak, sudah aku cincang mereka berdua. Aku memalingkan mukaku dengan kasar menghadap meja bar. "BARTENDER!!" Seorang bartender yang ehm tampan dengan wajah barat yang kental menghampiriku. Jambang tipisnya membuatnya tambah sexy. Tidak seperti si sialan Joseph! Ini aku kenapa sih mikirin si sinting Joseph mulu! "Hi pretty, wanna drink?" Argh kenapa semua laki laki itu paling jago ngerayu cewek sih?! Ga si sinting Joseph ni barista sexy juga lagi. Bikin esmosi aja! "Spirytus Vodka!" Barista sexy itu memandangku seperti aku adalah perempuan berkepala embe! Benarkan semua orang sangat menyebalkan! "Are you sure? It's Harsh." "I DON'T CARE JUST GIVE ME THAT s**t DRINK!" Kenapa semua orang sangat menyebalkan!!!! "Here you go" Aku mengambil minuman itu lalu meneguknya sedikit. Argh Tenggorokanku seperti terbakar saat minuman itu melewatinya. Ini minuman atau lahar sih?! Mataku kembali melirik ke lantai dansa. What the F*ck! Ingin sekali kulempar kedua orang itu keluar jendela! Sekarang si cowok sinting itu sedang berpelukan mesra dengan Beannete! Biar kuulangi dengan Beannete! Emosiku sekarang benar benar akan meledak. Apa? Aku cemburu? Hahahaa jangan membuatku ingin tertawa kids! Dengan kesal aku meminum semua isi dari gelas vodkaku. s**t! Kepalaku mulai berputar. Tapi aku sedang high sekarang. Yang ada di fikiranku sekarang adalah menghampiri kedua pasangan m***m itu. Dan itulah yang sedang dilakukan kakiku.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD