4

1138 Words
Enam bulan sudah berlalu... Bk masih saja memblokir nomor WA aku. Aku kehilangan kontak dengan nya. Hingga pagi ini... " Aku akan tinggal di Pekanbaru. " Begitulah WA pertamanya masuk ke hp ku. Aku merasa senang. Spontan aku jawab dengan pertanyaan-pertanyaan, yang mungkin ini memang tak penting. Namun ini merupakan ungkapan satu rasa rindu yang mendalam. " Pekanbaru dimana..? " " Dengan siapa berangkat ke Pekanbaru ..? " " Di pekanbaru ngontrak dimana..? " Begitulah pertanyaanku. Aku gak berfikir bijaksana. Aku menanyakan pertanyaan yang bertubi - tubi saat dia baru pertama chat. " Aku tinggal di panam " Hanya satu barisan huruf yang sangat pendek menjawab semua pertanyaan ku. " Panam dimana.. " Aku balas chat nya. Dia hanya membacanya tanpa membalas chat ku. Hampir dua puluh ping aku kirim ke WA nya. Namun hanya di baca. Aku hanya bisa menatap layar hp dengan perasaan tak menentu. Lama juga waktu nya sampai BK men chat aku lagi. Mungkin sekitar dua mingguan. Hingga malam itu... Ya malam bulan puasa, dimana aku saat itu sedang mendapat tugas dari owner. Perusahaan mengadakan buka bersama di suatu cafe yang terletak di atas sungai siak. Cafe yang unik, cafe yang sebenar nya kapal pompong bertingkat dua. Namun itu di jadikan cafe oleh pemilik nya. Dapur cafe memang di luar kapal. Saat semua pesanan sudah ready. Maka cafe kapal bisa di jalankan oleh pekerja nya. Namun karena ini posisi nya berbuka bersama, kami memilih kapal nya tidak berjalan. Kami memilih makan di posisi kapal berlabuh. Disaat itu lah WA ku berbunyi. "Besok antar kan produk ke cafe panam. Aku mengadakan buka bersama dengan teman-temanku. Tapi mu datang siap kami berbuka aja ya.." Begitu lah pesan nya. "Ok siap." Balas ku singkat. Aku takut, jika aku banyak mengirimkan pertanyaan - pertanyaan mewakili rinduku. Aku akan di blokir atau di cuekin lagi. Keesokan malam nya, Setelah berbuka aku lebih dulu kerumah buk DE. Karena produk berada di rumah buk DE. Sekitar jam 9 malam, aku baru sampai di tempat BK berbuka puasa. Teman-teman nya memilih pulang saat aku sampai. Belum lama aku duduk, hujan turun. Aku pikir disini lah kesempatan ku. " Apakabar BK..? " Ucap ku membuka suasana. " Sehat. " Jawab nya singkat. Kemudian dia sibuk dengan hp nya. Seperti nya dia sedang membalas chat seseorang. Aku merasakan cemburu. Jangan -jangan yang dia chat cowok nya. Tapi disinilah bodoh nya aku. Kan dia bukan sesiapa aku. Aku hanya pernah melakukan sesutu di tepi sungai siak, mungkin bagiku berarti. Tapi bagi BK arti berbeda. Mungkin yang kejadian di tepi sungai siak bagi nya hanyalah kecelakaan saja. Atau BK terpakasa melakukan nya waktu itu karena BK ketakutan. " Kamu kenapa BK. Seakan menghindar dari ku. " Ucap ku. Nah kata menghindar ini sengaja aku ucapkan. Namun sebenar nya menghindar bukanlah kata - kata yang tepat. Karena saat dia pindah ke Pekanbaru dia memberi tahu ku. Kata - kata yang pas adalah marah. " Aku bukan menghindar, tapi aku marah sama kamu. Kamu benar - benar kurang ajar dan tidak sopan. " Jawab nya. " Maksud BK..? " Tanyaku pura-pura gak tahu. Ya aku pastikan ini karena kejadian tepi sungai siak. " Kamu anggap aku ini apa. Baru kenal saja kamu berani melakukan itu padaku saat di tepi sungai siak. " Jawab nya. Nah benarkan apa kataku. " Maaf kan aku BK dengan kejadian itu Tapi asal BK tahu, aku merindukan Bk selama ini. " Kataku. " Gak ada kata-kata rindu. Kita hanya teman bisnis. " Katanya. " Bk aku hanya mampu katakan, aku benar rindu padamu. " Ucap ku. Dia hanya diam. Dan menatap ku tajam. Kemudian dia bangkit dari duduk nya. " Bk mau kemana..? " Tanya ku. " Pulang. " Jawab nya. " Tapi ini masih hujan. Bk pakai motor nanti BK sakit " Kataku. " Aku ada mantel. " Katanya. " Sebaik nya tunggu hujan reda dulu ." Kataku. " Gak perlu kau urus aku, urus urusan mu sendiri. Uang produk nanti aku transfer sama buk DE. Tadi aku sudah chat buk DE. " Katanya. Aduh mak, bukan nya dapat sambutan baik dari perhatian ku. Tapi malah dapat sambutan kasar. Dia pergi dengan motor nya. Aku melangkah ke kasir dan membayar minuman ku. " Berapa mbak.." Tanya ku pada kasir. " Sudah di bayar bg oleh ibuk tadi " Ucap kasir. " Kapan dia bayar..? " Tanya ku penasaran. " Saat dia pesan tadi bg. " Kata kasir. Tadi saat aku baru datang dia sudah memesan kopi hitam untuk ku. Aku memang minuman favorit ku kopi hitam. " Ooh ok lah mbak terimakasih. " Ucap ku. " Baik bg.." Jawab si kasir. Aku Juga memilih pulang. Diam di cafe ini menung juga gak enak. Di tambah dengan perasaanku yang gak jelas. Saat di Perjalanan aku berfikir. Dan beberapa pertanyaan melintas di benak ku. Bagaimana BK sebenar nya...? Kenapa dia tahu minuman favorit ku..?. Dan kenapa dia bayar ?. Apakah ini suatu pertanda lampu hijau.? "Assalamualaikum.." Kataku saat sampai rumah. "Waalaikum salam" Jawab istri ku. "Kok pulang hujan - hujan. Kenapa gak nunggu hujan reda aja bg..?" Tanya istri ku. "Gak pa-pa dek. takut aja hujan nya lama. Ya abg memilih pulang aja." Jawab ku. Lalu istriku mengambilkan handuk dan baju ganti. Setelah mengganti pakaian. Aku masuk kamar dan mengambil hp yang sebelum nya aku masukan dalam kantong plastik. " Bk sudah di rumah. Bk gak apa -apa kan." Tanya ku lewat chat. Ya... aku di blokir lagi. Kenapa lagi ya... Aku heran dengan Bk ini. Apakah dia benar-benar marah padaku. Tapi malam ini apakah kesalahan ku begitu besar sehingga perlu memblokir segala. Aku berjalan keluar kamar. Aku melihat istriku sibuk dengan laptop nya. Biasanya kalau sudah sibuk dengan laptop pasti sedang membuat laporan. Artinya dia tidak mau di ganggu. Aku memilih berbaring di kasur. Dan membuka WA lagi. Aku coba ping Bk tetap masih di blokir. Aku bingung sendiri dengan perasaan ku. Kalau aku tanyakan salah kah perasaan ini ?. Jawaban nya pasti berbeda - beda kan. Aku jatuh cinta lagi. Padahal aku sudah beristri. Aku menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan batin ku. Ini tidak salah, menurut hukum agama laki-laki boleh menikah lebih dari satu. Tapi kan harus adil, bagaimana jika aku tidak adil. Dan lagi apakah benar istriku benar-benar ikhlas memperbolehkan aku nikah lagi. Jangan-jangan aku salah menafsirkan ayat menikah lagi itu. Atau aku tidak mempertimbangkan perasaan istriku. " Apa.. menikah lagi .... Jangan gila ndroo kamu aja di blokir dengan BK. Jangan kan menikah. Untuk chat saja gak bisa. Apalagi menikah...mikir dong mikir pakai otak sehat, bukan pakai dengkul." " Tapi kan tadi dia tahu minuman favorit ku. Dan dia pesan kan sebelum aku pesan. Itu kan tanda-tanda dia memperhatikan aku." "Ah, kamu bodoh ya. Itu bukan dia tahu minuman favoritmu. Memang minuman paling murah kopi hitam. Dan lagi dia yang undang tentu dia yang bayar." Deg... Aku di hantam batin ku sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD