bc

Obsessive Cruel Husband

book_age18+
3.7K
FOLLOW
14.2K
READ
billionaire
sex
love after marriage
CEO
drama
ambitious
first love
husband
brutal
victim
like
intro-logo
Blurb

Irisa Rockwell adalah seorang perawat yang cantik dan mandiri. Karena kesalahan ayahnya yang membawa kabur uang perusahaan, Irisa harus menikah dengan pria terkaya dan paling berpengaruh di Pennsylvania.

Allen Castellar adalah seorang pengusaha sukses yang terkenal kejam dan dingin. Namun, siapa sangka jika dia bisa jatuh cinta hingga terobsesi kepada seorang wanita. Karena obsesinya tersebut, akhirnya Allen berhasil mendapatkan Irisa meski harus memakai cara yang licik.

Tadinya Allen berpikir bahwa Irisa sudah sepenuhnya menjadi miliknya, namun ternyata dia hanya mendapatkan tubuh wanita itu, sedangkan hatinya tidak.

Lantas, bagaimana cara Allen mendapatkan hati Irisa yang takut dan membencinya tersebut? Apakah dia akan berhasil menaklukkan hati Irisa?

chap-preview
Free preview
Boneka Pemuas Nafsu
“Aku sudah menunggumu sejak tadi, tapi kau masih tetap diam?! Layani aku, Irisa!” Lagi. Suara yang begitu keras itu melengking ke setiap sudut ruangan, membuat siapa pun yang mendengarnya menundukkan pandangan. Kata-kata perintah yang kerap kali terucap dari mulut pria di hadapannya sudah menjadi hal biasa, seolah itu adalah makanan sehari-hari yang harus dia terima. Irisa mengangkat wajah, menelan rasa takut yang selalu menguasainya saat tengah berhadapan dengan Allen—suaminya. Netranya memberanikan diri menatap pria itu, sedangkan kedua tangannya meremas celana panjang miliknya, menahan amarah yang sudah terkumpul sejak tadi. Allen Castellar. Pria yang paling ditakuti dan dihormati di Pennsylvania. Dia menguasai 80% perhotelan dengan kekayaan yang sudah tak terhitung jumlahnya. Selain itu, wajahnya yang rupawan menjadi rebutan para wanita di segala usia. Semua orang berkata bahwa Irisa beruntung karena menikahi pria seperti Allen. Mapan dan tampan. Pria yang terlalu sempurna untuk dimiliki dan terlalu jauh untuk dijangkau. Namun, sayang sekali karena mereka mengatakan itu tanpa mengetahui kebenarannya. Beruntung? Pernikahannya dengan Allen adalah sebuah tragedi. Tragedi yang tidak bisa dia hindari dan hanya ada keterpaksaan di dalamnya. Irisa tidak memiliki pilihan untuk tidak menikah dengan Allen, apalagi pria itu memegang kelemahannya. “He? Kau berani mengabaikan perintahku?!” Mendengar suara bariton bernada tinggi itu lagi, membuat lamunan Irisa buyar seketika. Dia lupa jikalau dirinya tengah berhadapan dengan seorang Allen Castellar. Kaki yang tetap tegak mempertahankan posisinya itu akhirnya bergerak. Dengan langkah pelan, dia mendekati Allen yang tengah duduk di sofa tunggal dan kemudian berlutut di hadapannya. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Irisa membuka pengait dan resleting celana Allen yang kemudian membuat napasnya tercekat. Dia kemudian memejamkan mata dan mengatur napasnya berkali-kali agar tetap tenang. Entah berapa kali pun melakukannya, Irisa tetap merasa jijik dengan hal gila ini. Dirinya tak jauh berbeda dengan wanita penghibur yang melayani para buaya darat di luar sana. Kotor. “Sekarang, lepaskan pakaianmu.” Irisa tidak mengatakan sepatah kata pun, seolah ada sesuatu yang menahan tenggorokannya untuk berbicara. Yang dia lakukan hanyalah patuh terhadap pria itu. Sudut bibir Allen terangkat, memperlihatkan seringai tipis yang sudah menjadi ciri khasnya. Pemandangan indah yang terpampang di hadapannya tak pernah membuatnya bosan. Wajah cantik, tubuh yang ramping, kulit mulus dan seputih porselen, bahkan dengan suara sensual yang keluar dari mulut wanita itu ketika tubuh mereka bersatu. Irisa mengernyitkan dahi dengan napas terengah-engah. Di antara kedua pahanya terasa sangat sakit meski itu bukan pertama kalinya dia melayani Allen. Lantas, tubuh ringkih Irisa seketika luruh di atas lantai, tak kuasa menahan bobot tubuhnya yang sudah lelah bermain. Disetubuhi setiap pria itu menginginkannya sungguh menyiksa. Setiap hari, setiap waktu, dan di mana pun tempatnya, tubuhnya harus siap melayani dan memuaskan hasrat pria itu. Dibanding istri, boneka pemuas nafsu mungkin lebih cocok untuk peran Irisa saat ini. Tanpa memedulikan Irisa yang terduduk di lantai, Allen melangkahkan kakinya pergi ke kamar mandi, membiarkan tubuhnya diguyur oleh air shower yang dingin, membawa setiap peluh yang menempel di tubuh atletisnya bersama air yang mengalir. Pria itu mengusap wajahnya yang basah sembari menatap cermin. Bukan tanpa alasan dia menikahi Irisa, bukan pula karena uang yang dibawa kabur oleh ayah wanita itu. Allen menikahi Irisa karena memang tertarik dengannya. Bahkan, Allen sampai merancang skenario agar ayah wanita itu membawa kabur uangnya sehingga dia bisa memanfaatkan situasi tersebut untuk mendapatkan Irisa Rockwell. Caranya memang licik, namun dia tidak peduli. Dengan langkah pelan, Allen pun melangkah keluar dari kamar mandi. Handuk putih melilit, menutupi bawah pinggangnya. Tetes demi tetes air pun jatuh dari ujung rambutnya yang basah, namun dia biarkan dan tak ada niatan untuk mengeringkan rambutnya. Sebelah alis Allen naik ke atas, begitu dia melihat Irisa yang masih di posisi yang sama tanpa sehelai benang pun. Tatapannya sendu, membuat pria itu mendengus ketika melihatnya. Mengapa sulit sekali melunakkan hati Irisa? Allen sudah membelikan semua barang mewah dan mahal untuk wanita itu. Perhiasan, pakaian, tas, sepatu, dan semua barang mahal lainnya. Akan tetapi, wanita itu tidak pernah merasa senang. Bahkan, pria itu belum pernah melihatnya tersenyum ataupun berterima kasih. Irisa hidup, tetapi seperti tidak hidup. Wanita itu memang selalu menuruti perintahnya. Namun, semua itu menjadi percuma jika wanita yang sudah menjadi miliknya itu bak sebatang kayu yang kaku. “Bersihkan tubuhmu dan berpakaianlah. Aku mungkin akan menyerangmu lagi jika kau masih seperti itu.” Pria normal mana yang tidak akan tergoda dengan tubuh tanpa busana seorang wanita, terlebih wanita itu ada di hadapannya. Saat ini, Allen sedang berusaha menahan diri agar tidak kembali menyerang Irisa yang sudah kelelahan melayaninya. Dengan tenaga yang tersisa, Irisa berdiri dan berjalan melewati Allen yang masih menatapnya. Dengan segera dia masuk dan mengunci pintu kamar mandi dari dalam. Sebuah topeng yang terpasang di wajahnya kemudian dilepaskan, kembali pada sosok aslinya yang lemah dan tak berdaya. Berpura-pura tegar dan senantiasa melayani pria itu sungguh membuatnya muak. Mengapa dari sekian banyak pria di dunia ini, Irisa harus berurusan dengan pria seperti Allen? Mengapa ayahnya yang berengsek dan selalu membawa wanita malam ke rumahnya itu harus membawa kabur uang milik Allen? Ini tidak adil. Mengapa Irisa yang harus menanggung kesalahan ayahnya? Semua ini adalah belenggu yang sulit untuk dilepaskan. Jika belenggu itu dilepas maka orang yang sangat disayanginya akan menjadi korban dari pria kejam itu. Tubuh rapuhnya lagi-lagi luruh ke lantai, melipat diri dan menyembunyikan kepalanya di atas lutut. Tak peduli dengan rasa dingin yang menusuk kulit, bersembunyi dan menangis seorang diri tanpa suara. Irisa hendak melukai diri dengan mencekik lehernya, hingga tiba-tiba terdengar suara dari balik pintu yang kemudian membuatnya mengurungkan niat. “Nyonya, saya sudah menyiapkan gaun Anda.” Seketika Irisa mengangkat wajah, mengusap air mata yang jatuh membasahi pipinya, dan membuang napas kasar. Wanita itu tidak menjawab perkataan sang pelayan yang mungkin saja sudah pergi setelah menyiapkan gaun. Ironi sekali. Bahkan, para pelayan pun selalu mengabaikannya meski dia adalah istri dari majikan mereka. Cukup lama di kamar mandi, Irisa akhirnya keluar dengan mata yang sedikit sembab. Pupilnya melebar ketika melihat seorang pelayan yang tampak asing tengah berdiri di samping meja rias, tersenyum ramah dan membungkukkan setengah badannya. “Kau menungguku?” Untuk sesaat, Irisa berpikir untuk mengabaikan pelayan tersebut. Namun, mulutnya tiba-tiba mengeluarkan pertanyaan itu, mengingat biasanya tidak ada pelayan yang menunggu di kamarnya dan tersenyum ramah seperti itu. “Saya akan membantu Nyonya berpakaian dan merias wajah.”

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
189.3K
bc

My Secret Little Wife

read
95.5K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.4K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.4K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook