21. Rahasia yang Tersingkap

1330 Words

Aku masih tak bisa melupakan makan malam itu. Wajah Gading dengan senyuman lembutnya terus membayang di pikiran ini. Seperti alunan musik yang tak henti-henti berputar di kepala. Sesekali, pipi ini terasa panas, entah karena udara Bandung yang dingin atau perasaan yang kutolak mentah-mentah sejak lama. Jatuh cinta? Aku mendengus pelan, menepis jauh-jauh pikiran itu. Ini konyol, aku sadar betul siapa diriku—seorang residen yang masih berjuang menyelesaikan studi, terjebak dalam dunia yang keras dan penuh tekanan. Dan Gading? Dia lelaki misterius yang sulit kuterka, apalagi sejak aku mendengar dari Bening tentang siapa dia sebenarnya. Bening tahu banyak tentang Gading. Aku masih teringat percakapanku dengan Bening beberapa hari yang lalu. Kami duduk berdua di kantin rumah sakit, di sela-

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD