Baik Sidra maupun Camilo sama-sama terkejut ketika sampai di rumah. Bukan hanya mendapati Neneknya yang berada di depan rumah, namun juga Neneknya tidak berdiri di sana seorang diri. Ada Loiz yang sedang berdiri, memperhatikan Sidra dan juga Camilo yang baru saja turun dari kereta. "Ada apa Tuan tiba-tiba kemari? Bukankah belum lama ini kita baru saja bertemu?" tanya Sidra heran. Dia menoleh pada Camilo yang sepertinya juga sama bingung dengannya. "Masuk lah dulu! Apa kalian tidak ingin mandi dan makan lebih dulu?" tanya Sieana. Kali ini Camilo yang menggeleng untuk menolak. "Kami sudah makan ketika di pasar, Nek." Sieana mengangguk. Wanita tua itu lekas menepuk pundak Loiz. "Carilah tempat yang nyaman untuk kalian bicara. Aku akan masuk ke dalam," katanya. Loiz mengangguk juga.

