bc

R I Y O

book_age12+
442
FOLLOW
1.0K
READ
family
others
stepbrother
billionairess
comedy
sweet
humorous
like
intro-logo
Blurb

Hanya menceritakan kisah seorang remaja yang berumur dua belas tahun, remaja menggemaskan yang bisa membuat siapa saja tak berkedip memandangnya. tingkah lucu serta menggemaskannya membuat orang-orang menyayanginya dalam sekejap mata.

Kedua bola mata hitam dengan hidung mungil, bibir merah Cherry-nya yang tidak pernah jeda untuk menanyakan akan hal yang dia lihat. dia benar-benar seperti anak kecil, selalu penasaran dengan hal baru.

Lembaran baru hidupnya baru saja dimulai saat dia mulai merasakan arti keluarga, hidup dengan seseorang yang mengklaim dirinya adik kecil mereka.

Mari mengulik kisah bocah manis nan menggemaskan ini.

____

chap-preview
Free preview
[ RIYO - 01 ]
"Ayo den, pulang." "Iyo mau di sini, mau temenin Ayah sama Bunda." Kekeuh anak itu. Sudah tiga puluh menit setelah acara pemakaman selesai, namun anak yang masih duduk di tengah dua gundukan tanah yang masih basah itu enggan untuk bangkit. hari ini, kedua orangtuanya sudah kembali ke sang pencipta. tidak ada lagi yang memanjakannya setiap waktu, bahkan terpikirkan olehnya untuk melarikan diri ke panti asuhan. Perkenalkan, dia Riyo Andreas Bramasta, putra tunggal dari Andreas Bramasta. sudah pasti seluruh kekayaan keluarga akan menjadi miliknya seorang, Riyo merupakan anak yang cerdas. dia bahkan tidak pernah keluar dari rumah tanpa pengawasan kedua orangtuanya. kedua orangtuanya sangat mengekang dirinya, itu sebagai bentuk kasih sayang kedua orangtuanya. namun sekarang Riyo sendiri, kedua orangtuanya kembali secara bersama ke sang pencipta. Anil--pengasuh Riyo itu menggerutu kesal mendapat penolakan dari anak ingusan seperti Riyo. lidahnya menyapu ke dalam rongga mulut, mengabsen setiap baris susunan gigi rapihnya. perasaannya terasa melayang begitu mencium harum bayi yang menguar dari tubuh kecil Riyo. dia tidak bisa berlama-lama di sini, dia harus segera mengajak Riyo untuk pulang ke rumah secepatnya. "Kalo tuan sama nyonya tahu aden tidak menurut seperti sekarang, pasti mereka akan sedih." ucapnya. dia ikut mendudukkan dirinya di samping Riyo. Riyo yang masih menangis langsung terdiam, dia mendongak menatap Anil dengan kedua matanya yang terus mengeluarkan air mata. "Tapi Iyo nggak nakal," cicitnya pelan. telapak tangannya terangkat untuk menghapus hidungnya yang terasa berair. "Tapi aden nggak nurut, pasti tuan sama nyonya marah melihat aden seperti ini." Anil bergumam lembut. mencoba membujuk Riyo untuk segera kembali, dia harus menyelesaikan 'Sesuatu' hari ini juga. Riyo bangkit dari posisi duduknya, tangan kecilnya terangkat untuk menghapus air mata dengan kasar. sebelum berlalu dari sana, dia menyempatkan diri untuk mencium kedua batu nisan orangtuanya. "Ayah, Bunda ...., besok Iyo kesini lagi. hari ini Iyo pulang dulu ...., Dadah." Pamitnya sebelum meninggalkan tempat pemakaman. _____ Setelah makam malam, Riyo langsung masuk ke dalam kamar kedua orangtuanya. dia duduk dengan bersandar pada headboard kasur, tangan kecilnya memeluk bingkai yang memperlihatkan kedua orangtuanya yang tengah mencium kedua pipinya. tak terasa air mata menetes, lalu meluruh dengan deras dari kedua mata bulatnya. "Ayah, kenapa tinggalin Iyo sendiri. Ayah udah nggak sayang sama Iyo? Iyo sendiri, Ayah...," Keluhnya lirih. "Bunda kenapa ikut Ayah? seharusnya Bunda di rumah saja sama Iyo." Riyo menghapus air mata yang semakin luruh dengan deras, tangan kecilnya mengusap dengan lembut bingkai yang tengah dia pegang sekarang. diusap-usapnya permukaan bingkai, bahkan tidak lupa pula dia memeluk erat bingkai foto tersebut. dia dekap foto itu dengan erat, mencoba meringankan rasa rindu dengan memeluk bingkai foto. Telinganya menangkap suara aneh dari balik pintu, kakinya yang akan turun dari ranjang mendadak berhenti setelah melihat Anil masuk dengan kapak yang ada di tangannya. "Bibi, ada apa?" tanyanya begitu mendekat ke arah Anil. Anil m******t bibir bawahnya seraya bersiul senang, rasa hausnya akan darah akan terpenuhi sebentar lagi. "Tidak ada apa-apa, hanya saja- Bugh! Anil sengaja menggantungkan ucapan, tangannya dengan kasar mendorong kepala Riyo hingga mengenai ujung nakas yang ada di samping ranjang. "Akh! sa-sakit bibi ...," Ringisnya spontan begitu kepalanya mengenai ujung nakas. Riyo menangis keras begitu merasakan nyeri pada jidatnya, sudah dipastikan jidatnya akan memar parah. "Anak ingusan, HAHAHAHA!!" Anil tertawa dengan mengayunkan kapak yang dia pegang, telinganya seakan tuli mendengar tangisan keras Riyo. "Kau akan menjadi korbanku selanjutnya, harum bayimu seakan mengundangku untuk segera melenyapkanmu, bocah ingusan!" Riyo yang mendengar ucapan Anil semakin menangis histeris, tubuhnya menjauh dari Anil yang semakin berjalan mendekatinya. "Bi-bibi, hiks! kenapa jahat sama Iyo!" "HAHAHAHAHAHA! AKU SEBENERNYA TIDAK JAHAT, HANYA SAJA KAU TERLALU MANIS UNTUK HIDUP!" ujar Anil berteriak. tatapan matanya berbinar melihat Riyo, Riyo seolah-olah daging segar dimatanya. Riyo menggeleng dengan berderai air mata, melihat Anil yang lengah membuatnya dengan perlahan menjauh dengan cara merangkak. namun, belum sempat dia keluar dari kamar, Anil sudah menangkap basah dirinya hingga bajunya ditarik untuk kembali masuk ke dalam. "s****n! hasrat untuk segera menghabisimu benar-benar membuat andrenalinku tertantang untuk segera melakukannya sekarang juga!" Plak! Tamparan keras Riyo rasakan sesaat setelah Anil menyelesaikan ucapannya, pipinya terasa memanas dengan air mata yang semakin deras. "AAAAAAAAAAAAAAAA!" Riyo berteriak kencang untuk mengalihkan perhatian Anil, lagi-lagi Anil lengah dengan menatap ke belakang sesaat setelah Riyo berteriak kencang. Riyo mengambil ancang-ancang untuk berlari keluar, kali ini dia berhasil keluar dari pintu. kaki kecilnya berlari pada tangga, namun lemparan kapak membuatnya kontan berhenti. netranya menoleh, menemukan Anil yang sudah berada di atas tangga dengan kedua tangannya yang terkepal kuat. "MATI LO, SEKARANG! ARGHHHHHHHHH!" Anil berteriak histeris melihat Riyo yang berhasil turun dari tangga dan melewati ruang tengah, Anil menggertakkan giginya menahan gejolak emosi yang seakan membumbung tinggi. hasratnya akan darah seakan menyiksa dirinya yang masih belum bisa melenyapkan Riyo. Riyo berhasil keluar dari gerbang, rumahnya yang memang berada jauh dari jalan raya membuatnya kesusahan mencari pertolongan. apalagi dia yang memang jarang keluar rumah, bahkan dia tidak tahu kemana kakinya berlari sekarang. "KEMBALI ANAK s****n!" Riyo semakin kencang berlari setelah mendengar teriakkan Anil, dengan harapan seseorang bisa menolongnya. bahkan Riyo tidak pernah berpikir pengasuhnya itu akan seperti ini, seperti monster gila yang haus akan darah. "KEMBALI s****n!" Tidak perduli, Riyo menulikan telinganya mendengar teriakkan Anil. kakinya semakin kencang berlari, kedua mata bulatnya menatap mobil hitam yang melaju dengan kencang. dengan nekat Riyo berlari ke tengah, seolah-olah mobil itu yang menabrak dirinya. Ckitt! Mobil hitam itu berhenti tepat sesuai hitungan jari kecilnya, seorang pemuda berhoodie hitam keluar dari mobil tersebut. Riyo yang terduduk dengan memeluk lututnya sendiri segera mendongak menatap pemuda tersebut, "To-tolong Iyo hiks.. Iyo mo-mohon." Tangannya memohon di depan d**a. netranya hitamnya terus mengeluarkan air mata. siluet Anil dari balik pohon membuatnya dengan cepat memeluk kaki pemuda itu dengan erat. Pemuda itu memandang Riyo dengan tatapan tajam, sejauh ini tidak ada yang berani melakukan kontak fisik dengannya. dan ini? apa-apaan hey! Mendengar tangisan Riyo yang semakin keras membuat pemuda tersebut memilih mengangkat Riyo, memasukkannya ke dalam mobil dengan mendorong tubuh kecil Riyo sedikit kasar. kakinya memutari mobil untuk masuk ke belakang kemudi, setelahnya melajukan mobil dengan kecepatan penuh. mengabaikan tangisan ketakutan Riyo yang terdengar semakin keras. "I'm the devil!" ________

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Perceraian Membawa Berkah

read
17.3K
bc

KUBUAT KAU MENGEMIS CINTAKU

read
60.2K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.0K
bc

TETANGGA SOK KAYA

read
51.6K
bc

Anak Rahasia Suamiku

read
3.4K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.0K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook