Chapter 4: Liburan dimulai
Villa yang disewa Sandra sungguh cantik, bangunannya cukup modern, terdiri dari 3 kamar yang cukup besar, Rasanya kebesaran untuk kami yang cuma berempat ini, menilik dari ukurannya rasanya villa ini mampu menampung 10 orang atau bahkan lebih, tentunya bila mereka rela tidur ala kadarnya, area depan villa tampak asri dengan berbagai jenis tanaman di setiap sudutnya, tampak terawatt dan cantik, melewati pintu utama terlihat ruang tengah yang luas, dilengkapi dengan TV yang berukuran besar dan sofa yang ukurannya tak kalah besarnya, kubayangkan tiga orang berselonjor di sana dan masih muat untuk diduduki beberapa orang. Aku berdiri terpana membelakangi pintu masuk, takjub dengan penataan ruangan yang apik ini.
Kulihat di sisi kanan tampak sebuah pintu, kudekati dan kuintip, ternyata pintu menuju ke dapur, Wah, gile! Dapurnya luas! Didekorasi dengan kitchen set berwarna kuning pastel lupa dilengkapi meja island seperti dalam novel – novel romance Barat yang k****a, wah gile sih, ini sih dapur idamanku bangett! Dengan semangat Kutelusuri seisi dapur, perlengkapan memasaknya pun nampak lengkap, dapurnya model semi outdoor, beratapkan kanopi bening, dengan tanaman – tanaman hijau di sudut – sudut yang tepat, wow!
Kembali menelusuri ruang tengah, di sisi berlawanan dengan pintu masuk utama, terdapat jendela – jendela besar, dihiasi gorden putih bermotif daun monstera yang cantik, kubuka pintu di sisinya, terpampang kolam yang cukup besar, di sisi terjauh kolam, kulihat sudah bertengger si pelampung unicorn yang menurut Sandra sangat instagramable, kuperhatikan sekeliling kolam, Nampak beberapa kursi pantai dengan jarak yang cukup memberikan privasi bagi siapapun yang menginginkannya, di sisi kolam terdapat beberapa payung pantai yang lebar, berfungsi menghalangi sedikit pancaran matahari yang terkadang memang terlalu semangat. Perfect!
Sudah terbayang, aku duduk santai dengan sebuah buku di tangan, menikmati segelas jus jeruk dingin, merasakan sensasi semilir angin dan hangatnya matahari, menikmati semua ketenangan ini lamunku. Lamunanku terpecah oleh suara semangat Kelly.
“Girls, Ntar malem kita ke Seminyak yuks, ada kafe yang pengen banget gua coba, malamnya di sana jadi lantai dansa juga, seru kayaknya,” usul Kelly si café hopper. Selalu paling update dengan tempat – tempat hits terbaru. ”Kita berangkatnya agak malam aja kali ya.”
“Oke...” serempak kami menjawab. Liburan kami ini memang bukan liburan dengan jadwal ketat, kami hanya berencana bersantai, sedikit menjauh dari rutinitas yang mulai menjenuhkan, dari penat dan bisingnya kehidupan di perkotaan, memutuskan untuk spontan saja.
“Sekarang! Yuk, kita nyebur! Yuuhuu...! Keluarin bikini andalan kalian, photoshoot moments, Girls,” Ujar Sandra semangat, dan kami pun tergelak, berhamburan memasuki kamar, segera berganti dengan bikini, dan berkumpul di samping kolam.
Setelah puas mengambil foto dengan berbagai gaya ala model bikini yang instagramable, yang rasanya jumlahnya bisa mencapai ratusan foto, kami kemudian bermain di kolam yang tidak lebih dari 1,3 meter. Fiuh, kepalaku masih di atas air, Aman!
Sesi Foto berakhir, Aku bermain air, berjalan ke sana kemari atau sekedar bergelayut di pinggir kolam, sedangkan Sandra, Kana dan Kelly yang dengan luwes berenang bolak – balik, tiba – tiba suasana damai siang itu berubah menjadi perang air, kami saling menyerang dan menyiramkan air ke lawan, dipenuhi dengan gelak tawa kami berempat.
Puas dan lelah perang air, kami pun bersantai di sekitar kolam dengan cara masing – masing, Kelly sibuk mengedit video tentang villa ini untuk blognya, Kana sibuk bertelepon ria, entah dengan siapa, namun nampak pancaran kebahagiaan dari wajahnya, senyumnya tak henti – hentinya tersungging, Sandra tampak sedang mendengarkan musik dengan earphone yang terpasang di telinganya, Ia sesekali menganggukan kepalanya, bersenandung dan sesekali mengayunkan tangannya sesuai irama musik, dan aku memelih duduk di sebuah kursi pantai yang agak jauh, ditemani sebuah novel romance di tangan, bersandar nyaman di kursi pantaiku, berusaha menyelesaikan bacaanku ini, perlahan akupun mulai tenggelam dalam alur cerita cinta. Hangat dan nyaman sekali hawanya…
***
“Shell…” kurasakan goyangan pelan di pundakku, dengan berat kupaksakan kelopak mataku terbuka, ah, rupanya aku tertidur, semilir angin hangat, membuatku merasa nyaman dan hangat, bagai dalam pelukkan, membuatku tertidur pulas tanpa kusadari. Kukucek mataku dengan malas, memandang Kana yang telah berganti pakaian, tampak siap untuk berangkat.
“Hmm… jam berapa sekarang?” suaraku masih sarat akan kantuk, dengan malas kupaksakan diriku duduk, memandang sekeliling, matahari telah tenggelam, pemandangan di sekitar kolam tampak temaram, ditemani hanya beberapa lampu kecil yang berpijar di sekitar kolam.
“Jam 6,” Jawab Kana tertawa kecil,” Buru siap – siap,”
“Mmm… okeh…” kurenggangkan tanganku, mengulet sejenak, nyaman sekali… akhirnya kupaksakan diriku berdiri, masih dengan rasa kantuk yang bergelanyut dan rasa lemas bangun tidur, kulangkahkan kaki ke kamar yang akan aku tempati bersama Kana.
Segera kuambil blouse putih ringan favouriteku dan rok highwaist A-line selutut berwarna cokelat muda, berlari kecil ke kamar mandi dan segera bersiap – siap.
Setelah memakai make up tipis, akupun siap dan segera menuju ruang tengah, Nampak Kana masih sibuk bertelepon ria, Kelly sibuk bolak balik keluar masuk kamarnya, mengambil barangnya yang tertinggal sepertinya, Sandra menengok padaku,” Bentar lagi mobil yang gue sewa datang,” katanya tersenyum, Sandra tidak setinggi Mia, namun jelas lebih tinggi dariku, sekitar 165 mungkin, dia mengenakan dress hitam santai yang pas sekali membentuk tubuh langsingnya.
Aku mengangguk, tersenyum kudekati dia, dan mengambil posisi duduk di sampingnya, memulai percakapan, well, suasana liburan membuatku menjadi sedikit lebih extrovert dibanding biasanya. Atau bisa dibilang aku ini tipenya slow burn, lama panasnya, butuh waktu cukup lama untuk terbuka dan merasa dekat dengan orang baru. Meski kalo di kantor ya kami cuma sekedar bertegur sapa ala kadarnya, Tapi setidaknya merupakan wajah yang tak asing, terutama setelah liburan ini, tak ada salahnya mencoba mendekatkan diri.