Shella POV
Fiuhhh… akhirnyaaa… My comfort zone, I miss You…
Nyaman sekali rasanya, setelah mandi, pakai oversized oblong dan celana pendek, Shella terlentang di kasur dan bantalnya yang empuk, sungguh hari yang melelahkan.
Shella mengambil HP nya, mengetik beberapa kalimat, dan mengirimkannya ke Kana.
Na, thanks ya ud nganterin balik.
Shella
Tak lama, balasan dari Kana masuk.
It’s OK, Dear.
Kana
Tersenyum kecil, Shella meletakkan HP nya di meja nakas, memeluk gulingnya, ehmm emank not bad, tapi cukup sesekali aja, melelahkan sekali harus bersosialisasi, no more hang out, I need to charge myself for the trip, Bali I’m coming! Pekiknya dalam hati,Perlahan mata shella mengerjap berat dan tertidur pulas dengan senyum tersungging di bibirnya. Shella memang introvert, tapi dia doyan banget travelling, salah satu hobi yang mahal, namun tak bisa dilepasnya. Mungkin dia lebih ke Ambivert.
Terbangun , masih dengan lelah, Shella menggapai Hp nya, jam masih menunjukkan pukul 07.00 pagi. Hmm.. tidur lagi ah.. mumpung weekend. Puas- puasin dulu. Shella pun kembali ke alam mimpinya.
***
SENIN
“Pagi, Na,” sapa Shella menyadari kursi di sebelahnya ditarik.
“Pagi, Shel,” balas Kana semangat, “Weekend ngapain aja?”
“Biasa… tidur… baca novel..recharge.. as usual,” jawab Shella sembari membetulkan letak kacamatanya.”Lu?”
“Dasar Lu, shel!” Kana menarik kursinya ke arahku, hmmm… pasti ada sesuatu nih, pikir Shella. “Kemarin akhirnya hang out sama si Ben,” bisik Kana.
Aku memasang tampang bingung,”Siapa?”
Ya, temenku ini memang popular,Tinggi, cantik, punya sense of fashion, supel, friendly dan dia juga punya banyak teman cowo, yang kalo menurutku sih gak sekedar mengharapkan jadi teman aja. Dan tentunya aku gak hafal nama cowo – cowo yang sering diceritakannya itu.
“Ya ampun, Shel, Ben! Yang Jumat kemarin gue kenalin ke Lu pas kita mao balik dari company dinner...”
“Opps… o ya, ya yang kemarin lu bilang lu udah naksir dari zaman kuliah ya?”
Dengan riang Kana melanjutkan ceritanya, “Iya, dia…. Kemarin kita akhirnya hang out bareng teman zaman kuliah juga, ternyata dia baru balik donk dari OZ, bolang banget itu anak, suka ngilang mendadak kata anak – anak, Oh, Shel, soal Bali…..” belum selesai Kana bercerita, terpotong oleh panggilan Bu Ani.
“Kana, bisa tolong ke sini sebentar?”
“Ya, Bu….” Kana bergegas menghampiri Bu Ani, oke, gossip pagi ini berakhir sudah dan mari kita selesaikan kerjaan yang menumpuk pagi ini.
Shella menyukai pekerjaannya, meski Kerjaan Finance memang cukup banyak di perusahaan ini, setidaknya tidak banyak orang yang harus ia temui setiap harinya.
Suatu siang di hari Minggu
Masih tiga minggu lagi sebelum perjalanan ke Bali bareng Kana dan beberapa teman Kana dari bagian Admin dan Purchasing, Aku udah excited banget, gak sabar banget rasanya, akhirnya liburan juga, meski habis liburan butuh extra beberapa hari buat get over the holiday vibes, tapi pastinya selalu worth it. Hmm… perlu siapin apa aja ya… chat Kana aja, ah.
Na… Kira – kira kita butuh apa ajaa ya buat trip kita ke Bali? Ada yang perlu dibeli gak?
Shella
Tak berapa lama, Hpku berbunyi, tipikal banget nih anak, males ngetik, “Hi, Na…”
“Hai, Shel, lagi di mana?” tanyanya
“Di rumah, Na, kenapa?” tanyaku sambil membalikkan badan hingga tengkurep, memeluk gulingku dengan nyaman.
“Belanja, yuk! Buat ke Bali…”bujuknya.
“Mank perlu beli apa kita?”
“BI.KI.NI,” jawabnya perlahan. Aku tertawa terbahak – bahak. “wkkkk… seriusan?” tanyaku lagi. Kali ini sudah dengan posisi duduk, sedikit terkejut dengan jawaban Kana.
“Dua rius, Shel, buru... siap – siap, gua jemput ya sekarang,” jawabnya riang, kemudian mematikan sambungan telepon.
Aku bangkit berdiri dari Kasurku, tersenyum memandang sambungan telepon yang sudah terputus sambil geleng – geleng, ah... toh cewe semua ini, gak apa apa deh, kemudian kuberanjak bersiap – siap menunggu jemputan Kana. Sepersekian persen dari bagian diriku yang mungkin extrovert sedang mengambil ahli, shopping for the trip is a must!
***
Hasil Belanja hari ini, sepasang bikini warna shocking Pink, yang modelnya tidak terlalu terbuka, atasannya model kemben dan bawahannya model rok super mini, setidaknya gak terlalu terbuka banget – banget, sunblock, dress putih selutut dengan bahan yang jatuh, ringan, tipis dan adem, topi pantai dari jerami dengan pita bunga oranye di atasnya, kacamata pantai warna biru yang menurutku keren banget, sandal pantai dengan alas cokelat muda dan tali warna oranye.
***
Saking semangatnya, seminggu sebelum liburan ke Bali, akhirnya aku memutuskan untuk ke salon untuk merapihkan rambutku yang sudah panjang menjuntai hingga pinggang dan memutuskan untuk diombak sedikit, agar tampak sedikit beda, tentunya demi foto – foto cantik di pantai selama liburan, cukup puas dengan hasil rambut yang bergelombang sedikit menjuntai di bawah d**a, membuatku tampak sedikit lebih feminim, kumelangkah pulang dengan riang. Can’t wait for the Holiday!
***
It’s the day…
Tibalah hari kami akan berangkat, Kami sedang menunggu di depan pintu masuk terminal 2, tinggal menuggu kedatangan Kelly dari bagian admin. Kana dan Sandra sibuk membahas Villa yang akan kami tempati nantinya, menurut mereka, akan ada kolam renang yang cukup besar dan balon unicorn yang instagramable banget, jelas Sandra bersemangat, kebetulan dialah yang bertugas sebagai bagian booking membooking dalam liburan kali ini.
Wah, aku udah gak sabar banget, rasanya ada yang bergemuruh di d**a, akhirnya setelah bercakap kurang lebih 20 menit, tampak banyangan Kelly yang tiba sambil berlari – lari kecil, kami pun bergegas berjalan menuju meja check in, sudah sangat tidak sabar ingin memulai liburan yang sudah direncanakan sejak lama ini. Here we go!