Pagi itu, Dara berdiri di depan kompor tua dengan api kecil yang merengek-rengek, seperti tahu betapa terbatasnya gas tabung yang ia beli semalam. Dapur sewa Bu Salamah tak besar, bahkan tanpa keran air. Ia harus menimba dari sumur belakang. Tapi entah mengapa, Dara merasa ini adalah tempat paling jujur yang pernah ia injak setelah sekian lama. Ia sudah menerima lima pesanan hari ini. Dari ibu-ibu RT sebelah, yang melihat postingan story w******p-nya semalam. “Aku nggak bisa masak mewah ya, Bu. Tapi InsyaAllah bersih dan niatnya buat bikin anak-anak makan enak,” tulisnya di broadcast. Dan ternyata… lima orang percaya. Mata Dara berkaca-kaca saat ia mengepakkan nasi, tempe orek, telur balado, dan tumis buncis ke dalam kotak plastik transparan. Bukan karena lelah. Tapi karena senang. Kar

