Bakso, Ulekan, dan Lelaki yang Terlambat Sadar

1215 Words

Pagi itu Dara bangun dengan semangat yang entah datang dari mana. Mungkin dari rasa dendam terselubung. Atau mungkin dari mie instan semalam yang dia campur dengan sambal satu toples. Yang jelas, semangatnya udah kayak mau ikut lomba ibu-ibu angkat galon pakai daster. Ia berdiri di depan cermin, merapikan jilbab dan menyemprotkan parfum lima ribu yang wangi awalnya buah-buahan tapi lima menit kemudian berubah jadi aroma kenangan masa kecil. “Zahraaa, cepetan makannya! Kita mau ketemu orang kaya, Nak!” Zahra hanya mengangguk polos, pipinya masih belepotan bubur kacang ijo. Hari ini, Dara janjian ketemu Pak Arman, pemilik kedai bakso terbesar se-kecamatan yang viral gara-gara pakai topping keju mozzarella dan nama menu yang nyeleneh kayak "Bakso Patah Hati Level 7: Diselingkuhin Pas Lagi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD