bc

Wife For Aster

book_age16+
0
FOLLOW
1K
READ
HE
drama
mystery
city
like
intro-logo
Blurb

Di usianya yang nyaris kepala tiga, Aster tak kunjung memiliki tambatan hati. Masalah asmara di masalalu yang cukup sulit membuat Aster enggan membangun hubungan lagi dengan wanita mana pun. Bukannya belum move on, tapi Aster terlalu malas untuk memulai suatu hal yang menyangkut hati.

Namun, seorang wanita asing tiba-tiba meminta dinikahi untuk waktu yang singkat, hanya 100 hari. Bersamaan dengan itu pula, Aster didesak untuk segera menikah oleh Maminya. Lalu, bagaimana Aster mengatasi dilemanya? Harus kah Aster menikah dengan wanita asing untuk menghentikan ocehan Maminya?

chap-preview
Free preview
Awalan
Aster Andromeda Adinata. Seorang dokter spesialis bedah saraf. Di umurnya yang sudah hampir 30 tahun ini, ia masih menyandang status lajang di tengah teman-temannya yang sudah sold out. Sejak lima tahun yang lalu, Aster memutuskan untuk berhenti menjalin hubungan asmara dengan seseorang. Sebab, ia lelah karena sudah dibuat patah hati dua kali dalam hidupnya. Di kali yang pertama, cinta Aster harus bertepuk sebelah tangan dan berakhir dengan ditinggal nikah. Lalu, di kali yang kedua, kisah cinta Aster harus berakhir kandas karena tunangannya yang hendak ia nikahi berselingkuh dengan lelaki lain. Bukannya Aster lemah perihal hati atau asmara, hanya saja Aster itu terlalu tulus mencintai, hingga akhirnya patah hati yang bukan main membuatnya kapok. Mungkin memang sudah nasibnya menjadi sad boy. Oleh karena itu, Aster menjadi bersikap lebih apatis dengan yang namanya perempuan. Jika kalian berpikir Aster kurang tampan karena diselingkuhi, kalian salah besar. Faktanya Aster adalah lelaki tampan yang dikagumi oleh seluruh perawat perempuan di rumah sakit Adinata. Garis wajahnya yang nyaris sempurna dengan alis tebal, hidung mancung, rahang tegas, serta iris mata yang gelap membuat wanita mana pun lemah dengan sosok itu. Oh iya, jangan lupakan juga senyumnya yang menawan layaknya magnet yang mampu menarik setiap pasang mata disekitarnya. Lantas apa mungkin Aster diselingkuhi karena kanker-kantong kering? Tentu saja bukan. Bahkan marganya saja Adinata. Dan itu nama rumah sakit tempatnya bekerja selama satu tahun ini. Katakan saja Aster cukup terhormat karena dirinya adalah putera dari pemilik rumah sakit Adinata. Akan tetapi, semua orang tahu betapa cerdas dan jeniusya sosok Aster ini. Menyelesaikan pendidikannya sebagai dokter spesialis di usia 28 tahun, patut untuk diacungi jempol. Aster mengikuti program akselerasi di Universitasnya, itulah mengapa ia lulus lebih cepat dan menjadi dokter spesialis di usia muda. Rianti sendiri, sebagai Ibu dari anak tampannya itu jelas bangga, karena sewaktu SMA Aster tak begitu mencolok dalam bidang akademi. Namun, manusia memang tidak sepenuhnya sempurna, bukan? Di balik sosok sempurna seperti Aster itu pasti ada kekurangannya. Dan menjadi seorang sad boy adalah salah satu kekurangan Aster. Meskipun Aster sudah membuat seluruh keluarga bangga atas pencapaiannya, rupanya tugasnya seorang anak tidak cukup sampai di situ saja. Aster harus menerima tekanan dari kedua orang tuanya yang ngotot ingin memiliki cucu. Aster jelas bingung, istri saja belum ada, apalagi cucu? Menurutnya itu adalah kode keras untuk, menikah secepatnya. "Aster, Mami sudah tua. Kamu gak lihat muka Mami sudah keriput?" ucap sang Mami yang sejak beberapa menit yang lalu sudah masuk ke dalam kamar Aster. Aster yang tengah bermain PS di atas kasurnya lantas melirik sekilas pada Ibunya. Lalu ia mengangguk dengan santai. "Memang Mami sudah tua'kan?" "Itu kamu tahu. Jadi kapan kamu akan memberikan Mami cucu?" Aster mendesah kesal. Ia melirik Rianti dengan malas. "Memangnya Aster bisa melahirkan cucu untuk Mami? Dari mana lahirnya coba? Orang Aster berbatang. Ngaco!" "Ya enggak gitu juga, sayang. Kamu cari dong perempuan yang bisa kamu nikahi. Kalo Mami mati terus kamu belum menikah, bagaimana?" "Jangan bicara begitu, Mi ..." Aster menghela napas dengan jengah. Inilah deritanya ada di rumah, Maminya tak berhenti untuk menyuruhnya menikah. "Kalo begitu, Mami akan atur kencan buta untuk kamu," putus wanita yang kental dengan darah jawa itu. "Aster sibuk, Mi. Enggak ada waktu untuk itu." "Sibuk apa? Kamu dari tadi di rumah seharian buat main PS." "Aster sengaja kosongin kegiatan hari ini untuk istirahat, Mi." Aster menyugar rambutnya yang sedikit acak-acakan. Terlihat begitu jelas dari wajahnya yang semrawut bahwa Aster kelelahan. Aster sengaja mengambil cuti kerja satu minggu untuk melakukan perjalanan bisnis dengan Pandu, salah satu temannya. Selain bergelut dengan dunia medis, Aster pun ikut berkecimpung dalam dunia bisnis produk makanan di perusahaan Pandu sebagai pemegang saham 40%. "Kamu itu terlalu sibuk dengan karir, sesekali luangkan waktu untuk berkencan dengan perempuan. Banyak dari teman-teman Mami yang ingin menjadikan kamu menantunya, cobalah kamu berkencan dengan salah satu dari anak mereka," saran Rianti yang entah sudah berapa kali didiktekan pada Aster. "Aster cari sendiri saja ya, Mi? Gak perlu Mami repot-repot atur kencan buta untuk Aster." Aster melirik Rianti. Lalu, kedua alisnya naik turun dengan senyum menggoda. "Aster ini ganteng, lho, Mi." Seakan sudah biasa dengan wajah tampan yang digaung-gaungkan oleh banyak wanita itu, Rianti tak terbujuk sama sekali. "Harus berapa kali Mami dengar kamu mau cari sendiri? Buktinya sampai sekarang kamu tidak ada pergerakan untuk mencari. Mami selalu dengar dari Darren kalau kamu sering nolak perempuan yang datang." "Gak sesuai dengan yang Aster mau, Mi. Kalo sudah jodoh nanti juga ada." "Kalo gak dicoba, kamu mau tahu dari mana dia jodoh kamu atau bukan? Ampun! Punya anak gini banget! Nyesel Mami dulu gak bikin anak lagi!" Rianti sudah memijat keningnya yang pening. "Yaudah kalo begitu, Mami bikin anak lagi saja sekarang. Gih, pergi bulan madu sama Papi." "Sinting kamu ya? Mana bisa Mami punya anak lagi di saat usia Mami sudah hampir nenek-nenek? Harusnya sudah punya cucu, tapi punya anak gak peduli sama sekali!" Aster menggesek-gesek telinganya yang terasa panas, karena mendengar ocehan Rianti yang tak ada habisnya. Untungnya Rianti hari ini tak bertahan lama berada di kamar Aster. Sebab, Rianti tiba-tiba kedatangan tamu, dan harus menyambut tamu tersebut. Dapat Aster tebak, pasti teman arisan Maminya yang datang bersama keluarga. Rianti sering mengundang teman-temannya yang memiliki anak gadis untuk berusaha menarik perhatian Aster. Namun, pada detik ini pun, Aster masih terjebak dalam masa lalunya, sehingga ia menutup hatinya dari siapapun. Karena sudah bosan dengan kegiatannya, Aster melemparkan stik PS-nya. Lalu, ia membuka ponselnya untuk membuka pesan grup yang berisi teman-temannya dari zaman SMA. Tinggal Aster yang NGENES! Nama grup yang menyebalkan, tapi Aster tak bisa protes karena itu faktanya. Aster akhir-akhir ini merasakan kengenesan karena melihat teman-temannya sudah memiliki pendamping hidup. Bahkan Noah yang menjadi teman jomblonya selama ini, sudah menikah satu tahun yang lalu dan kini dikarunia anak perempuan. Sekarang tinggal Aster yang jomblo. Vano dan Pandu juga sudah lama memiliki istri dan anak yang menggemaskan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.4K
bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.1K
bc

CINTA ARJUNA

read
11.6K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.0K
bc

Tergoda Rayuan Mantan

read
24.2K
bc

Ayah Sahabatku

read
19.6K
bc

Dipaksa Menikahi Gadis Kecil

read
21.4K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook