“ hei , siapa anda... “
Teriak gara ,
Dan seketika membuat nya terbangun dari tidurnya.
Pandangan nya terarah pada jam kecil yang masih berdiri di nakas samping tempat tidurnya.
Waktu masih menunjukkan pukul tiga dini hari ,
Gara sama sekali tak bisa mengerti mimpi macam apa yang baru saja menghampiri dirinya dan mengapa ia selalu memimpikan sesuatu hal yang nampak begitu nyata.
Ia beranjak dari tempat tidur dan kemudian air wudhu untuk melakukan ibadah dini hari.
Perasaan nya masih begitu kuat jika ada sesuatu yang sedang mengawasinya.
Namun ia sendiri tak bisa melihat siapa sosok tersebut ,
Gara seakan tak memperdulikan nya dan ia tetap kembali khusyuk dalam ibadahnya.
Setelah semua nya selesai ,
Gara pun kembali merebahkan tubuh nya di atas kasur ternyaman milik nya.
Lalu ia kembali mengingat kotak yang di beri oleh ayah nya , gara selalu membawa nya kemanapun ia pergi.
Di ambilnya tas ransel milik nya lalu mengeluarkan kotak tersebut , tapi lagi-lagi gara sama sekali tak bisa membuka nya.
Dengan segala suatu usaha yang gara lakukan tapi sama sekali tak membuahkan hasil.
“ apa mungkin benar kata papah?
Kalau kotak ini mau di buka jika usia ku sudah melewati dua puluh satu tahun. “
Gumam gara sambil memutar-mutar kotak yang ada di tangan nya sekarang ,
Setelahnya gara memasukkan kotak itu kembali ke dalam ransel nya kemudian ia pun memutuskan untuk memejamkan matanya lagi.
✿
Suara kokok ayam yang saling bersautan pun mengganggu pendengaran gara ,
Ia membuka matanya dan mendapati sang surya sudah berada di porosnya.
Gara pun bergegas bangun dan menuju ke kamar mandi belakang rumah mereka ,
Suasana desa yang begitu sangat sunyi menampakkan ketenangan dan gara pun bisa kembali mencium bau khas dari batang pohon yang ada di sekitarnya.
Ia pun bisa melihat kembali bagaimana kabut yang masih nampak di atas beradu dengan dedaunan.
Gara menghirup banyak pasokan udara dan kemudian menghembuskan nya lewat mulut.
“ gaa... “
Terkejut pasti nya gara saat ini ,
Ia membalikkan badan nya dan mendapati bhima ada di belakang nya dengan pakaian yang sudah begitu rapi.
“ paman , bikin kaget aja. “
Pungkas gara kemudian menempatkan diri nya untuk bersandar pada pintu yang ada di belakang nya.
“ habis nya paman panggil kamu gak nyaut kok.
Ya paman tepuk aja.
Paman berangkat kerja dulu ya gaa , kalau mau makan sudah paman masakin tadi. “
Jelas nya dan jawab anggukkan saja oleh gara.
Kemudian gara pun mencium punggung tangan bhima lalu bhima pun segera pergi dari hadapan gara.
Pandanga nya pun kembali tertuju pada tempat yang dimana sering di gunakan malya untuk melakukan pekerjaan menjemur.
Senyuman nya mulai memgembang kembali ,
Hingga akhirnya gara lun memilih untuk segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
✿
Rasa hati sangat ingin menjelajah lagi tempat dimana kedua orang tua nya meninggal.
Ia masih tak percaya dengan sesuatu yang sangat kebetulan ,
Apalagi ia sering melihat sosok berjubah hitam yang selalu menampakkan dirinya tepat di tempat dimana gara berada.
Bukan hanya di wroclaw ,
Terkadang pun gara juga melihat nya sampai di lituania dan bahkan di tempat kerja nya pun gara juga pernah melihat sosok seperti itu.
Ia masih duduk di kursi depan rumah yang berada di teras menikmati matahari yang mulai terbenam.
Banyak orang yang berlalu lalang disana , tapi tak membuat gara tergerak untuk menyapa mereka.
Entah mengapa gara sendiri tak mengerti.
Sampai ketika ada seorang wanita yang melintas di hadapan nya ,
Wanita yang seketika membuat nya seperti melihat semua masalalu wanita itu sendiri.
Gara semakin tak mengerti dengan apa yang di rasakan nya saat ini.
Tapi gambaran tentang wanita itu juga sangat terlihat nyata sekali.
“ kenapa aku bisa lihat masalalu dia tiba-tiba. “ –
“ lalu siapa dia? “
Pungkas gara yang masih terus melihat wanita itu yang perlahan pergi dari penglihatan nya.
“ kamu kenapa gaa? “
Tanya bhima yang baru saja sampai di depan rumah dan menstandarkan motornya lalu memasuki rumah.
“ gak apa-apa paman ,
Cuma tadi sempet lihat cewek lewat tapi kayak gak asing sama muka nya. “
Jelas gara.
“ walah , ponakan paman sudah mau tertarik sama cewek ya. “
Goda bhima yang kemudian di tanggapi kekehan oleh gara.
“ apaan sih paman , kan gara bilang kalau gak asing aja sama cewek tadi.
Kayak pernah lihat , tapi lupa dimana. “
Timpa gara lagi yang lebih menjelaskan kepada bhima.
“ temen kamu dulu jangan-jangan. “
“ sejak kapan gara punya teman paman? “
“ ya sudah lah , paman masuk dulu ya. Gerah banget badan paman. “
Pungkas bhima lalu meninggalkan gara yang masih ada di depan rumah dengan rasa penasaran nya terhadap sosok wanita tadi.
“ masalalu yang menyedihkan. “
Gumam gara lirih setelah mengingat kembali kejadian yang sudah di alami oleh wanita tersebut dan gara pun bergegas untuk pergi masuk ke dalam rumah.
✿
Suasana pagi yang masih begitu di rindukan gara seperti nya sudah tak bisa ia nikmati lagi ,
Sebab ia harus segera kembali ke wroclaw untuk menjalani aktifitas pekerjaan lagi dan juga kuliahnya.
Kini ia sedang berada di dalam bus untuk menuju ke kota tempat tinggal nya sekarang ,
Entah ini sebuah takdir atau hanya kebetulan saja.
Karena saat ini gara duduk tepat di samping wanita yang kemarin lewat di depan rumahnya.
Wanita yang begitu misterius , karena ia hanya terlihat diam saja dan pandangan nya pun lurus kedepan tanpa pernah mengedipkan matanya.
Gara masih sibuk memandangi wajah wanita itu , tapi seketika gara terkejut saat mendapati tepukan di pundak nya hingga membuat pandangan nya terbuyar.
“ permisi , bolehkah saya duduk di kursi sebelah kamu? “
Kata seseorang yang sontak sangat membuat gara semakin tak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini.
“ kamu ,
Bukan nya kamu duduk... “
Ujar gara seketika terhenti ketika mengalihkan pandangan nya pada kursi penumpang di sebelah nya , namun ia tak menemukan siapa pun disana.
“ aku kenapa ya? “
Tanya wanita itu bingung.
“ maaf , boleh aku duduk di situ? “
Kata wanita itu lagi sambil menunjuk kursi yang ternyata kosong.
“ boleh , silahkan. “
Tutur gara yang masih di buat bingung dengan kejadian yang baru saja menimpa nya , pikiran nya sangat di buat kacau.
Jelas-jelas tadi ia melihat wanita tersebut sudah duduk tepat di samping nya.
Namun mengapa ia baru menemukan wanita itu yang baru saja menaiki bus yang sama dengan nya.
Gara pun tak hentinya memandangi wanita tersebut dengan semburat wajah yang sangat kebingungan.
Ia ingin bertanya namun gara sendiri sangat tak tau dengan apa yang ingin ia katakan kepada wanita yang sedang duduk di samping nya
Dan yang sekarang pun tidak seperti wanita yang pertama tadi , yang sekarang lebih terlihat tak mengerikan juga.
Wajah gara pun masih begitu kebingungan , ia sangat tak percaya dengan apa yang di lihat nya.
“ ada apa?
Kelihatan nya kamu gak tenang banget? “
Tanya wanita itu dengan melepas earphone yang di pakainya.
“ gak usah di pikirin , yang seperti itu memang banyak di sini.
Apalagi kalau kita nanti lewat hutan al girdas.
Pasti banyak banget yang kayak kamu lihat tadi. “
Pungkas wanita itu yang semakin membuat gara terkejut , bagaimana ia tau jika ada sesuatu hal yang sudah mengacaukan pikiran nya.
“ hutan al girdas. “
Wanita itu mengangguk pelan.
“ oh ya , kenalin aku arra.
Kamu? “
Timpa wanita itu lagi yang memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangan nya untuk berjabat tangan.
“ aku gara. “
Jawab gara.
“ sanggara... “
Ucap arra lirih yang juga bisa terdengar oleh gara , sembari memasang earphone nya lagi pada kedua telinga nya dan arra pun memilih untuk memejamkan matanya.
Dan gara semakin di buat keheranan dengan kejadian aneh yang menimpanya.
◖Bersambung◗