Tadinya Gazain sangat kesal dengan keras kepalanya Medina, tapi setelah mereka bertiga duduk bersama di meja makan menyantap masakannya Gazain jadi khawatir. Medina bilang Gia yang mengajarinya, dan sayang sekali itu berhasil. Kini istrinya sangat bahagia dan berjanji besok memasak menu yang sama lagi. Bukan Gazain tak suka makanan enak, tapi jika itu akan membuat kedua perempuan itu berkoalisi, Gazain pasti jadi pihak lawan mereka. Sudah cukup Reda yang meneror ingin berkenalan dengan Gia, jangan sampai Medina juga semakin memihak Gia. “Baiklah, besok aku masak dari rumah saja. Kalau kamu masih belum baikan, akan kubuat sekalian untukmu. Biar Gazain yang mengantarnya.” “Aku bukan kurir.” “Ya, kamu kurir. Rezeki kami Allah titipkan lewat dirimu, Pak Kurir!” debat Medina menang. Gazain

