bc

Come Back Be Here

book_age16+
45
FOLLOW
1K
READ
possessive
second chance
playboy
badboy
drama
tragedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

“Semuanya sudah berubah semenjak kamu pergi. Kini semuanya terasa kosong, apa yang kulakukan terasa hambar dan salah, kini semuanya tak seindah dulu dan tak semudah dulu saat kamu masih bersamaku. Kumohon... Untuk kedua kalinya dalam hidupku aku ingin kau kembali disisiku.”

Lima tahun berlalu sejak meninggalnya Fabian, Caramel berubah jadi pribadi yang sangat tertutup dan enggan berbicara banyak. Gadis itu menghabiskan waktunya tenggelam di antara tumpukan buku-buku Kedokteran.

Ketika Caramel sedang menjalani coass gadis itu bertemu dengan sosok pria yang memiliki rupa semirip Fabian namun sifat mereka berbeda, begitupula namanya. Rafa. Caramel kira dirinya salah melihat tapi setelah beberapa kali Caramel mengecek kondisi Rafa, gadis itu yakin bahwa dia adalah Fabian yang selamat dan hilang ingatan.

Akhirnya, Caramel menemukan Fabian meskipun lelaki itu tidak dapat mengingatnya. Namun, Caramel menyembunyikan identitas aslinya dan menginginkan Fabian mengenalnya sebagai Kara, bukan Caramel seperti dulu. Dia tidak mau Fabian kembali mengetahui betapa buruknya masa lalu mereka.

chap-preview
Free preview
Bab 1: Hilang
"Aku gak akan ninggalin kamu" Kata Bian menatap Caramel dalam.   "Kamu janji?" Tanya Caramel ragu.   "Iya aku janji, aku kan sayang kamu masa aku ninggalin kamu sih" Balas Bian mencium kening Caramel.   Caramel tersenyum dan memeluk Bian erat, "Aku juga sayang kamu Bi..."   "Iya sayang..." Kata Bian melepas pelukannya.   "Kamu mau minum gak?" Tawar Caramel. Bian menggeleng dan menggenggam tangan Caramel.   "Crys... Aku harus pergi dulu sebentar" Kata Bian.   Caramel mengerutkan dahi, "Sebentar? Nanti balik lagikan?" Tanya Caramel.   Bian tersenyum dan berdiri, "Aku gak janji Crys, oh ya aku mohon kamu tetap nunggu aku saat aku pergi nanti" Kata Bian beranjak pergi.   "Maksud kamu apa? Kamu mau kemana?" Tanya Caramel panik.   Bian berbalik dan melambaikan tangannya, "Kamu akan tau nanti. Bye!" Kata Bian lanjut jalan.   Caramel berdiri berusaha mengejar Bian yang makin lama makin gak keliatan.   "BIAN!" Teriak Caramel mulai nangis.   Bian gak nengok, dia terus berjalan sampai akhirnya sebuah sinar putih menarik tubuh bian sampai menghilang.   "BIANNNN!!" Caramel terbangun dengan nafas yang tersengal-sengal dan peluh membasahi wajahnya.   Lagi-lagi mimpi yang sama selama 5 tahun terakhir. Ya, Caramel selalu mimpiin Bian. Dengan kata-kata ambigu Bian.   Caramel beranjak dan mengambil minum dinakas, tanpa sengaja tangan Caramel menyenggol sebuah kacamata hipster berwarna hitam dan bingkai foto berukuran sedang. Caramel mengambil keduanya, menatap nanar kedua barang tersebut.   "Kamu bilang kamu gak akan ninggalin aku..." Kata Caramel lirih seraya mengusap seorang cowok remaja difoto tersebut, ia menggunakan kemeja warna biru disampingnya berdiri seorang cewek memakai dress yang senada dengan kemeja cowok itu. Mereka sangat serasi dan bahagia. Mereka adalah Caramel dan Bian.   "Kamu bilang kamu sayang sama aku..." Kata Caramel mulai menangis.   "Tapi kenapa kamu ninggalin aku? Ngebiarin aku jalanin hidup sendirian tanpa kamu?" Tanya Caramel terisak.   "Kamu gak tau kan betapa sulitnya hari-hariku tanpa kehadiran kamu lagi? Kamu gak tau kan betapa sulitnya aku untuk kembali seperti diriku dulu saat aku masih bersamamu?" Tanya Caramel beruntun.   Caramel diam, menangis. Ingatan-ingatan 5 tahun lalu kembali berputar, dimana saat Bian masih bersama Caramel. dimana saat Caramel dan Bian masih bersatu.   Dulu, Caramel selalu tertawa bahagia karena Bian. Dulu, Bian selalu ada buat Caramel. Dulu,  Bian selalu berusaha buat ngelindungin dan buat Caramel bahagia. Dulu, Bian gak per--ah Caramel rasa kata 'dulu' lebih asik dibandingkan kata 'sekarang'.   Dulu, hidup Caramel berwarna sama Bian bukannya malah kayak sekarang, menyeramkan dan menyedihkan.   Caramel menyeka air matanya dan menaruh foto itu kembali lalu memakai kacamata hipster peninggalan Bian. sebenarnya Caramel gak minus hanya aja Caramel gak mau ninggalin barang punya Bian jadi lebih baik Caramel pakai lagipula kacamata Bian minusnya gak terlalu.   Caramel menghembuskan nafas berat sebelum akhirnya ia membereskan diri, bersiap untuk kuliah.   Sudah 5 tahun Bian pergi, meninggal. Caramel belum bisa ngelupain Bian, Caramel masih gak rela bahkan Caramel selalu bilang kalo Bian masih hidup. Dan semenjak itu Bian selalu hadir dimimpi Caramel setiap Caramel tidur.   Dan selama itu pula hidup Caramel terasa sulit karena gak adanya Bian.   Setiap Bian dateng ke mimpi Caramel, dia pasti bakalan bilang pergi sebentar, suruh nungguin dia sampe balik lagi. tapi, itukan mustahil.   *****   Dengan lesu, Caramel menginjakkan kakinya melangkah masuk ke gedung kampusnya yang sudah ia tempati semenjak lima tahun lalu. Caramel memasuki sebuah kampus favorit Bian, ya, Caramel sengaja masuk kampus ini agar keinginan Bian tercapai.... Meskipun lewat Caramel tercapainya.   Caramel terus menunduk dan melangkah, tanpa menghiraukan tatapan sinis para cewek dikampusnya. Caramel selalu jadi sasaran bully dikampusnya sekarang hanya karena Caramel yang selalu dikejar-kejar oleh anak cowok yang terkenal ganteng dan tajir.   Tapi, Caramel gak pernah merespon satu pun cowok diantara mereka. Karena semuanya hanya membuat hati Caramel menjadi lebih sakit lagi. Oh tidak, hanya ada satu cowok yang berhasil mendekati Caramel bahkan sejak dulu.   Sampai akhirnya ada seorang cowok yang mampu mematahkan tatapan sinis para cewek itu menjadi tatapan memuja. Ia menggunakan kemeja biru yang digulung sampai siku, tas ranselnya ia sampir ditangan kanannya sementara rambutnya ia biarkan berantakan. Membuat para cewek mengigit jarinya karena gak kuat melihat ke gantengan yang dipancarkan oleh cowok ini.   Cowok itu terus berjalan sambil terus melempari senyuman melelehnya dan menghampiri Caramel. Ah, lagi-lagi Caramel. Betapa banyaknya cewek yang selalu ingin menjadi Caramel. Pintar, kaya, cantik dan selalu dikelilingi oleh cowok ganteng yang berhasil bikin cewek melted saat melihatnya.   Namun, disisi lain. Setiap kesempurnaan pasti punya kekurangan bukan? Ya, Caramel gak sempurna. Hanya Bianlah yang mampu menyempurnakan semuanya.   "Hallo sayang!" Kata cowok itu merangkul pinggang Caramel dan mencium pipinya, membuat para cewek yang melihatnya tercekat kaget.   Caramel menoleh dan tersenyum, ia menjinjit sedikit lalu balas mencium pipi cowok itu, "Hai!" Balas Caramel.   Cowok itu tersenyum lembut, mengacak rambut Caramel, sayang. Ia memperhatikan Caramel yang terlihat agak kacau hari ini. Oh, ia tau apa penyebabnya.   "Seperti biasa ya? Kamu mimpiin dia lagi?" Tanya cowok itu.   Caramel mengangguk lesu. Mimpi itu.... Selalu dapat membuatnya terlihat kacau.   Cowok itu menatap Caramel pasrah. Selama 5 tahun ia selalu berusaha untuk membuat Caramel kembali lagi. Walau hanya tersenyum kecil, sudah membuat hatinya bahagia.   Ya, ia berhasil membuat Caramel setidaknya sedikit kembali seperti dulu. Caramel yang semangat, ceria, dan hangat. Walaupun hanya sedikit tetapi ia merasa lega.   Ia tau betapa sulitnya Caramel menjalani hidup tanpa Bian. Ia tau, karena ialah yang selama ini selalu ada disamping Caramel. Membantu Caramel menata hidupnya kembali.   "Jam 12 nanti kuliah kosong gak?" Tanya cowok itu.   Caramel menimbang sebentar, "Kayaknya sih iya" Balas Caramel.   Cowok itu tersenyum dan menarik Caramel sampai depan kelas Caramel, "Ikut aku ya nanti" Kata cowok itu bersemangat.   Caramel menautkan kedua alis, "Kemana?" Tanya Caramel.   "Kamu akan tau nanti...." Balas cowok itu tersenyum misterius.   Kamu akan tau nanti...   Kalimat itu.... Kalimat yang sering Bian katakan saat dimimpi.   "Aku ke kelas dulu ya! Kalo ada yang gangguin kamu bilang aku aja" Kata cowok itu agak mengeraskan suaranya saat kata terakhir. Membuat para cowok yang berniat untuk mendekati Caramel menjadi menciut.   Caramel tersenyum lembut, "Aku masuk dulu, Sampai ketemu nanti" Ucap caramel menarik lengan cowok itu sampai menunduk dan mencium pipinya.   "Oke sayang" Balas cowok itu mencium kening Caramel lalu pergi ke kelasnya, meninggalkan Caramel sendiri lagi.   Caramel menghembuskan nafas berat. Harus sampai kapan hidupnya dipenuhi oleh drama yang ia mainkan? Caramel lelah. Batinnya lelah, fisiknya lelah, fikirannya pun lelah. Tapi, ia harus bertahan demi orang yang dicintanya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Rewind Our Time

read
161.6K
bc

FORCED LOVE (INDONESIA)

read
599.0K
bc

Mafia and Me

read
2.1M
bc

BILLION BUCKS SEASON 2 (COMPLETE)

read
334.5K
bc

KILLING ME PERFECTLY ( INDONESIA )

read
89.4K
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

Marrying Mr. TSUNDERE

read
380.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook