Bab 3

1165 Words
*****...***** Eehhmm!! "Habis jalan-jalan yah?." Sofia yang baru saja tiba di kamarnya langsung menoleh saat mendengar suara orang bertanya. Bella berdiri di ambang pintu sambil menatap sinis padanya. "Bukan urusanmu." Jawab Sofia sengit. Dia segera memperbaiki beberapa paper bag yang dibawanya. Dia memang baru saja berbelanja dengan uang simpanannya. "Ciihh!! Rupanya punya uang juga. Kupikir Papa tidak lagi memberikan uang padamu!." Bella masuk ke dalam kamar itu dengan gestur mencibir. Dia bergerak merebut paper bag yang ada di tangan Sofia. "Apa yang kau lakukan? Cepat berikan padaku!! Itu milikku!!." Sofia berusaha merebut paper bag yang ada di tangan Bella. "Paling isinya pakaian murahan." Bella segera membalik paper bag itu sehingga isinya pun berhamburan di lantai. Kemudian dengan cepat, menginjak-injak baju baru milik Sofia. "Kau benar-benar keterlaluan!!." Seru Sofia berusaha memunguti pakaiannya. Dan menjauhkan kaki Bella dari sana. Namun Bella kembali bergerak cepat mengambil paper bag yang masih teronggok di tempat tidur. Dia pun segera mengeluarkan isinya, selalu merobek pakaian baru itu. Sreeekkk sreeekkk!! Hahaha hahaha hahaha!! Wanita itu tertawa terbahak-bahak melihat kondisi baju-baju milik Sofia yang baru dibelinya. "Apa yang kau lakukan Bella? Aku baru saja membeli pakaian-pakaian ini dengan tabunganku sendiri! Tidak ada hubungannya denganmu!!." Teriak Sofia dengan kencang, dia begitu emosi saat melihat pakaian-pakaian yang baru saja dibelinya kini telah rusak. Namun Bella sama sekali tak memasang raut bersalah di wajahnya. Dia bahkan sangat senang melihat penderitaan Sofia. Uppss!! "Aduh maaf Sofia! Aku tidak sengaja! Maafkan Aku!!." Bella pura-pura bersedekap di depan dadanya, meminta maaf kepada Sofia. Namun jelas sekali di wajahnya tercetak senyum mengejek. Sofia terlihat begitu geram dengan nafasnya yang naik turun dan kedua tangan yang mengepal. "Kurang ajar kamu!! Selama ini Aku dipaksa mengalah terus-terusan kepadamu. Aku tidak pernah dianggap setelah kehadiranmu. Kau adalah sumber malapetaka dan juga penderitaanku!!." Teriak Sofia dengan kencang, suaranya terdengar bergetar. Tubuhnya berguncang hebat karena dikuasai oleh amarah dan emosi. Lalu dengan cepat, dia menerkam tubuh Bella membuat wanita itu ambruk di lantai. Lalu dengan cepat Sofia menindihnya, kemudian melayangkan tamparan di pipi kiri dan kanannya. Pllaakkkk pllaakkkk pllaakkkk pllaakkkk!!! Empat buah tamparan dilayangkan oleh Sofia, wanita itu terlihat kalap. "Kamu sudah merebut semua kebahagiaanku! Merebut hidupku! Lalu sekarang kamu tertawa di atas penderitaanku! Kamu benar-benar biadab!!." Sofia terus berteriak meluapkan emosinya yang menggebu-gebu. Dadanya terasa penuh dengan amarah, air matanya tumpah ruah di pipi. Tak tergambarkan betapa hancur dan remuknya perasaannya saat ini. "Sofia!!! Apa yang kau lakukan kepada Bella?." Tiba-tiba terdengar pekikan kencang dari ambang pintu. Siska menghambur masuk ke dalam kamar dan langsung menepis kasar tubuh Sofia yang berada di atas tubuh Bella. "Mamah! Hiks hiks hiks!! Sofia menyakitiku, dia memukuliku!!." Bella meraung keras sembari meraba wajahnya. Sementara Noah dan juga Tedi tampak berdiri di pintu sambil menatap tajam Sofia yang tampak bangkit , namun wajahnya menggambarkan kepuasan karena bisa menghajar Bella. "Sofia!! Apa yang telah kau lakukan?." Terdengar suara Tedi yang menggelegar. Mata pria paruh baya itu melotot tajam kepada putrinya. "Bella telah merusak pakaian yang baru saya beli! Lihatlah dia telah merusak semuanya, dia merobeknya. Padahal aku susah payah membeli pakaian ini dengan uang tabunganku. Tapi dia tega merobeknya di saat aku belum memakainya." Suara Sofia disertai tangisan. Suaranya bergetar menunjuk pakaian-pakaian yang teronggok di lantai dan juga di atas kasur. Namun Tedi mana perduli? Dia lebih mementingkan kepentingan Bella daripada Sofia. Apalagi ada Noah di sana, tentu saja dia tidak ingin kalau sampai Bella disalahkan di depan mata Noah. "Sudahlah!! Hanya masalah sepele! Kamu tidak perlu memperpanjang lagi! Cepat bawa Bella dan obati!." Tedi bergerak meninggalkan tempat itu. Sementara Siska tanpa menatap tajam Sofia yang juga menatapnya. Sedang Bella menatapnya penuh kebencian. "Kak Noah!! Aku sama sekali tidak melakukan yang dituduhkan oleh Sofia. Tadi aku hanya ingin mengajaknya untuk keluar dan mengobrol bersama kita. Tapi dia menolak mentah-mentah. Dia bahkan rela merobek pakaian yang dibelinya sendiri, agar aku bisa dipersalahkan." Bella menatap penuh harap wajah Noah. Berharap akan mendapatkan dukungan dari pria itu. "Aku tahu kamu adalah wanita yang baik." Jawab Noah segera membantu Bella untuk berjalan. Bahkan segera membawa wanita kesayangannya itu dalam gendongan. Namun terlebih dahulu dia pencuri tatap ke arah Sofia yang Masih berdiri di dalam kamarnya. Sebuah senyum misterius terbit dibibirnya. "Ya Tuhan baju-baju aku, padahal aku membelinya dengan susah payah. Uang yang aku tabung sekian lama." Sofia luruh di lantai sambil menatap baju-baju yang baru saja dibelinya. Beberapa diantaranya sudah tidak bisa terpakai lagi karena kondisinya yang rusak. Hiks hiks hiks hiks!!! "Kenapa mereka begitu kejam padaku? Apa aku tak layak hidup didunia ini? Oh Tuhan kenapa??." Terdengar tangis memilukan berasal dari kamar Sofia. Sementara bibi Laras hanya bisa mengintip gadis itu dan ikut menangis, tanpa bisa berbuat apa-apa. "Beri dia tamparan seratus kali!! Jangan sampai kurang!! Atau aku akan memotong lehermu." "Baik Tuan muda. Saya mengerti." Dua orang tampak berbicara dalam sebuah ruangan remang-remang. Tidak jelas terlihat wajah kedua orang itu. Namun sebuah senyum smirk terbit di bibirnya. *. "Nona!! Ayo makan dulu, sedari tadi malam, anda tidak makan, nanti jatuh sakit." Bibi Laras tampak berusaha membujuk Sofia untuk makan. Karena Sejak kejadian tadi malam, Sofia hanya mengurung diri dalam kamarnya. "Non!! Makanlah!! Jika tidak makan, Anda tidak akan punya energi untuk melawan orang-orang jahat itu. Anda hanya akan menyakiti diri sendiri. Karena dengan seperti ini, mereka akan semakin senang dan menertawakan nona." Bibi Laras kembali berkata untuk meyakinkan Sofia agar mau makan. Dan akhirnya gadis itu pun menatap makanan yang sudah terhidang di depannya. "Makanlah walau sedikit! Nanti penyakit maag Nona bisa kambuh! Setelah makan Anda bisa berjalan-jalan di sekitar sini untuk mendapatkan udara segar. Jangan di kamar terus." Bibi Laras mengukir senyum simpul, walau hatinya teriris melihat keadaan Sofia yang selalu mendapatkan ketidakadilan di rumah sendiri. Akhirnya gadis muda itu pun bergerak memakan makanannya walau terasa hambar di lidah. Setelah makan, Sofia benar-benar keluar dari kamar dan berjalan-jalan di sekitar kompleks itu. Akhirnya perasaannya bisa lega karena melihat pemandangan indah. Mendapatkan udara segar. Hhmmpph!! Namun tiba-tiba saja, saat berada di tempat yang sepi. Seseorang tiba-tiba membekap mulutnya dari belakang. Sofia pun pingsan seketika karena obat bius. Orang itu langsung menyeretnya pergi, selalu memasukkannya ke dalam sebuah mobil berwarna hitam yang sudah menunggu. **. Pllaakkkk pllaakkkk pllaakkkk pllaakkkk pllaakkkk!!!! Entah untuk yang ke berapa kalinya, suara tamparan itu menggema di sebuah ruangan remang-remang. Sofia yang terikat di kursi sudah tidak bisa memperdengarkan suaranya lagi. Wajahnya bonyok, kedua sudut bibirnya mengalirkan darah segar. Begitu pula dari hidungnya. Hahaha hahaha hahaha hahaha!! Terdengar suara menggema yang keluar dari mulut pria yang terus menamparnya itu. Sementara tidak jauh dari sana, seorang pria tampak berdiri. Dia memperhatikan Sofia yang terus-terusan di tampar oleh orang yang menangkapnya, sembari menghisap sebatang rokok. "Itu adalah balasan, karena kamu berani menampar Bella ku!!." Gumam orang itu segera mematikan rokoknya, lalu bergerak pergi dari sana. "Bebaskan dia! Dan kirim pulang ke rumahnya! Semua sudah cukup! Tamparannya pada Bella sudah ku kembalikan." Sofia berusaha membuka matanya, walau dia sudah berada diantara sadar dan tidak. Namun samar-samar dia mendengar suara pria itu yang memberi perintah. Suara seseorang yang terasa familiar di telinganya. ****...****
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD