Cila membuka pintu apartemennya dengan kunci geser, tubuhnya terasa lelah sekali. Malam ini, yang ia inginkan hanyalah berendam di bathtub dengan air hangat. Namun, begitu melangkah masuk, sesuatu terasa salah. Apartemen gelap gulita, lampu utama mati, hanya cahaya kota yang menyelinap melalui jendela. Keheningan menyelimuti ruangan, terasa aneh dan menekan, seolah ada mata yang memperhatikannya dari kegelapan.
Ia melangkah pelan, menekan saklar lampu utama, tapi yang terjadi bukan cahaya yang biasa. Sekejap, terdengar suara retakan dari sudut ruang tamu. Cila menegang, mata hitamnya menelusuri bayangan gelap yang bergerak di ujung pandangannya
Sebelum sempat bereaksi, sosok berpakaian hitam melesat dari kegelapan, tinjunya melayang ke arah Cila. Refleksnya seketika bangkit, ia menunduk,
