Rita yang telah profesional dalam menjerat para pria m***m merasa Tara adalah pria lugu. Ia akan memberikan servis terbaik agar awet jadi langganannya. “Terserah Abang, saja,” balas Rita sembari merangkul Tara mesra. Tara seketika tegang mendapat perlakuan intim dari wanita selain istrinya. Rita mulai melancarkan jurus maut. Ia mulai memegang area tengah tubuh Tara. Darah pria ini semakin bergejolak. “Kamu ada tempat?” tanya Tara dengan suara parau. “Ada. Dekat, Bang. Satu kilo meter dari sini.” Mereka menapaki jalan paving menuju motor dengan bergandengan tangan. Tiba-tiba Tara teringat sesuatu. Pria ini menghentikan langkah lalu melepaskan gandengan tangan. "Abang mau pamit dulu dengan istri. Biar dia nunggu dulu kalau ritual selesai," ucap Tara. Pria ini merasa takjub melihat sek

