"Abang bayar mahal kamu. Layani sampe 100 hari." "Iya, deh, Bang," balas si wanita yang langsung memeluk pasangannya. Mereka bermesraan di depan mata Esih. Oleh karena Esih merasa risih dengan pasangan tersebut, ia memilih untuk menjauh. Wanita muda ini duduk menunggu di sebuah warung kopi. "Masih baru, Neng?" tanya pemilik warung kepada Esih. "Leres, Pak. Punten aya kopi?" "Aya atuh, Neng. Sebentar, saya rebus air dulu,"balas si penjual yang dengan cekatan menjerang air. Pria berambut beruban tersebut bertanya,"Udah berapa lama?" "Baru malam ini ke sini," balas Esih sambil mengawasi orang hilir mudik. Wanita ini merasa lama-lama merasa risih, saat beberapa pria masuk warung lalu memesan minuman. Rupanya, pemilik warung paham yang tengah dirasakan oleh Esih. Ia menaruh kopi pesanan

