Malam Bersama Janda [INDONESIA]

Dunia selalu penuh drama seperti; konflik politik yang tiada hentinya, perdebatan ibu-ibu muda tentang cara mengatur keuangan suami, rasa tidak percaya diri kaum muda, hingga perselingkuhan karena orang ketiga di berbagai kalangan sosial. Semua penuh drama. Bukankah hidup memang panggung sandiwara? Penuh dengan intrik!O Orang ketiga atau pelakor sering menjadi topik terhangat dalam obrolan di setiap masyarakat. Pembicaraan yang dahsyat, karena setiap orang bisa saling menghujat. Ditambah serial drama hingga film layar lebar banyak yang mempertontonkan bagaimana aksi orang ketiga, membuat segalanya semakin seru untuk dibahas. Seru untuk dijadikan obrolan gosip. "Coba cek ponsel suamimu, siapa tahu dia selingkuh, " ujar salah satu ibu-ibu disela asyiknya arisan. Pasti dia habis nonton tayangan televisi tentang perselingkuhan. "Nggak ah, aku percaya suamiku, lagian dia pasti sibuk, maklum banyak kerjaan, " balas oleh ibu muda, yang tadi sedikit curhat perihal masalah keluarga. Maklum, sang suami sering pulang malam. "Ya hati-hati aja jeng, lagian suamimu juga masih keliatan muda banget, ganteng lagi, hati-hati aja, banyak tikungan, " tambah ibu yang lainnya. Ah obrolan ini semakin seru bagi para ibu-ibu. "Iya loh, temenku aja kemarin cerita, suaminya selingkuh gara-gara direbut karyawan kantornya. Ih emang sekarang mah banyak pelakor dimana-dimana ya, " Ibu berbaju glamor dengan hiasan emas menambahkan opini. Yang lain, khusyuk mendengarkan omongannya. Sebuah penceritaan yang sedikit berlebihan. Kesan drama sungguh kental sekali, membuat ibu-ibu yang lain ikut menyetujui pendapatnya. Sama-sama terlihat ngeri pula. Selingkuh itu salah. Jelas memang. Ibu muda tadi juga tahu. Namun baginya, perselingkuhan itu kesalahan kedua belah pihak. Bukan pelakornya saja yang salah. Si suami juga, kenapa harus jadi b***t? "Makasih loh sarannya, " sebenarnya si ibu muda sedikit kesal. Seolah orang-orang ini menuduh jika suaminya memang selingkuh. Namun, ia tidak ingin memperkeruh suasana dengan memperhatikan kekesalannya. Ia masih mempercayai suaminya. Seperti janji suci yang diucapkan keduanya saat beberapa tahun yang lalu. Janji pernikahan yang sakral. Ia yakin bahwa sang suami akan menepati janjinya, meskipun sekarang keyakinan itu mulai ia ragukan. Suaminya hanya pegawai bank biasa. Terlalu sibuk sampai-sampai sering telat pulang. Mana sempat untuk berselingkuh, bukan? Ibu muda terus meyakinkan dirinya sendiri setelah gosip-gosip berhasil mengisi ruang di kepalanya. Siapapun yang memilih berselingkuh, dia harus mendapatkan konsekuensinya. Entah menyenangkan atau menyeramkan, segalanya akan terasa berbeda ketika perselingkuhan itu benar-benar ada. Baiklah. Aku akan menceritakan kisah perselingkuhan yang mungkin tidak kau kira. Kisah yang dimulai saat perselingkuhan itu berakhir. Entah ini disebut cerita atau kita sedang bergosip, semoga saja ada berkah yang bisa kita raih saat selesai membicarakan kisah ini. Drama dan segala nuansa cinta yang menggairahkan, menenangkan, dan memberikan kehangatan yang tiada tara, siap tersaji sebagai hidangan hiburan malam hari, pagi hari, siang hari mungkin, atau sore hari, kala senja menjadi latar langit. Bersiaplah dengan cerita drama dalam realita di panggung sandiwara. Bisa jadi, ini kisah perselingkuhan kamu, perselingkuhan tetanggamu, atau orang terdekatmu mungkin? Kamu juga akan bertemu dengan seorang anak yang berusaha memerdekakan dirinya. Ini bukan kisah perselingkuhan semata. Bukan kisah benci jadi cinta. Bukan pula tentang pertemanan yang berujung pertemuan perasaan. Hidup adalah caramu menjadi manusia seutuhnya. Siapkah memanusiakan manusia?