Tak terasa hari-hari telah banyak yang terlewati dengan hubungan mereka yang memang berjalan di tempat meskipun sudah sedikit membaik. Misalnya seperti pagi ini, Sean dan Lea sarapan bersama. Meskipun tak banyak berbincang, Lea merasa ini sudah cukup. "Gue enggak tau balik jam berapa nanti," ujar Sean setelah menyelesaikan sarapannya. Lea hanya mengangguk-anggukan kepalanya sebagai jawaban karena ia tak tahu harus menjawab apa. Tidak biasanya Sean mengajaknya berbicara tentang jadwal pribadinya. "Kalo mau keluar, bilang gue dulu. Seenggaknya temen lo ini harus tau lo dimana waktu dia lagi enggak di rumah," ujar Sean yang telah bangkit dari duduknya. Hari ini adalah hari pertama Sean ospek. Hati Lea menghangat saat dirinya merasa di perdulikan seperti itu. Bolehkah Lea sedikit berharap

