Sean menghampiri pintu apartemen lalu membukanya. Pemuda itu sempat terkejut, namun cepat-cepat ia normalkan keterkejutannya itu. Rafael Fallentino, ayah mertuanya itu tengah berdiri dihadapannya dengan wajah datar. "Mal-" "Bisa kamu tinggalin saya dan istri kamu berdua?" tanya Rafael langsung. Sean hanya menganggukan kepalanya dan menutup pintu apartemennya setelah Rafael berjalan masuk menghampiri istrinya. "Papi?!" ujar Lea kaget melihat kedatangan ayahnya yang mendadak itu. "Papi baru sampe? Mau minum apa?" tanya Lea dengan senyum yang merekah di bibirnya, senang akan kedatangan keluarganya. "Saya tidak lama," jawab Rafael datar. Mendapat jawaban seperti itu, Lea akhirnya memilih diam. Rafael bukan tipe orang yang banyak bicara. Bukan juga tipe orang seperti ibunya yang sering m

