Rasa Panas

1048 Words

Ibnu tersenyum Raimas salah tingkah dengan suara radio yang dia putar. "Hahaha" Ibnu belum puas, "sampai kapan kamu kaya gitu Rai? " "Sampe kita berhenti" menjawab dengan tekanan tinggi sedikit teriak dan cemberut. "Kamu mau makan apa? " "Terserah" dengan nada sewotnya, lalu Ibnu meminggirkan mobilnya. "Kenapa berhenti di tempat sepi gini?" Raimas mulai cemas. "Kata kamu terserah, nah sekarang aku mau makan kamu" Ibnu membuka seatbeltsnya. Lalu mendekatkan dirinya pada Raimas. Kecemasan Raimas semakin tak tertahan. Raimas menutup matanya rapat-rapat. Nafas Ibnu terasa lebih dekat. "Krek" Raimas langsung membuka mata mencari sumber suara "Aku cuma mau buka seatbeltsnya sayang, ko kamu takut banget" Dengan mata dan senyum menggoda Ibnu mundur dari hadapan Raimas yang ketakuta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD