bc

The Crown Princess and Her Cruel Prince

book_age16+
155
FOLLOW
1K
READ
reincarnation/transmigration
witch/wizard
straight
genius
icy
werewolves
demon
magical world
rebirth/reborn
weak to strong
like
intro-logo
Blurb

The sequel of The Hidden Beauty of the Great Queen

Ainsley Almora adalah seorang wanita yang sangat dingin. Sifat dinginnya ia dapatkan ketika ayahnya meninggal akibat dibunuh oleh istrinya sendiri yang tak lain adalah ibu Ainsley. Karena kejadian itu, ibu Ainsley melakukan bunuh diri hingga Ainsley tumbuh tanpa sosok orang tua. Ainsley selalu mendapatkan mendapatkan bullyan dari orang sekelilingnya karena dikenal sebagai anak pembunuh. Namun, Ainsley yang memiliki jiwa yang dingin dan acuh tak acuh dengan sekelilingnya, terus melanjutkan hidupnya tanpa mendengar ocehan dari orang sekitarnya.

Tetapi kemalangan kembali menimpa hidupnya, ia harus kehilangan nyawanya karena sebuah kecelakaan, dan sesuatu yang mengejutkan adalah, ia kembali hidup dan terbangun di dalam sebuah kamar yang sangat mewah, sebuah kamar yang bernuansa emas murni. Ainsley terbangun di tubuh wanita yang memiliki wajah berbeda namun memiliki nama yang hampir sama persis dengan dirinya. Seorang wanita malang yang merupakan seorang putri mahkota tertinggi di dunia yang sangat aneh menurut Ainsley. Wanita yang lemah dan dibenci oleh suaminya sendiri yang merupakan putra mahkota yang sangat kejam, putra mahkota itu bernama Richard Raymond De Osca.

Pernikahan Richard dan Anisley merupakan perjodohan yang dilakukan oleh ibunda Richard, yaitu Queen Zabrina. Namun, bagaimana jika Richard sama sekali tidak memperdulikan istrinya sendiri? Bagaimana jika ia sangat membenci wanita yang bergelar sebagai putri mahkotanya itu? Akankah Ainsley sanggup melewati kehidupan barunya di tubuh seorang putri yang tidak pernah dianggap oleh suaminya sendiri? Bisakah Ainsley membuat Richard yang dikenal sebagai pangeran kejam mencintainya? Dan bagaimanakah nasib Ainsley ketika jati dirinya yang sebenarnya terungkap? Akankah ia bisa melewatinya?

chap-preview
Free preview
BAB 1: KEMATIAN
Seoul, Korea Selatan. Seorang wanita berparas cantik duduk sendiri di sebuah bangku yang berada di taman kampus. Ia menatap mahasiswa yang berlalu lalang di depannya. Sesekali ia menunduk menatap rumput hijau yang basah karena hujan yang mengguyurnya beberapa menit yang lalu. Tatapannya beralih pada sebuah novel yang baru saja ia baca. Novel itu adalah pemberian dari mendiang ibunya. Ainsley menghela napas pelan. Berbicara tentang orang tua membuat Ainsley merasakan sakit yang teramat sangat di dalam hatinya. Ayahnya yang meninggal karena dibunuh oleh ibu Ainsley sendiri membuatnya merasa frustasi beberapa tahun, hingga ia bisa bangkit kembali menjadi wanita yang sangat kuat dan mandiri. Tetapi kemalangan tidak sampai di situ saja. Ainsley kembali mendapatkan cobaan yang membuat dirinya kembali terpuruk. Ia harus menerima kenyataan bahwa sekarang, ia menjadi seorang anak yatim piatu setelah bunuh diri yang dilakukan oleh ibu kandungnya di dalam sebuah penjara. Menurut  Ainsley, ibunya sama sekali tidak bersalah. Wanita malang itu hanya melakukan perlawanan saat suaminya mabuk dan memukulinya dengan membabi buta. Ibu Ainsley hanya ingin melindungi dirinya dan putrinya. Seketika, air mata Ainsley terjatuh mengingat semua kejadian di depan matanya saat itu. “Ainsley, cepat masuk di kamarmu. Ayah mu tidak akan pandang bulu jika sudah mabuk seperti ini. cepat! Dia akan memukulimu juga.”  Kim Yun Hee berteriak sambil mendorong anaknya memasuki kamar. Plak. Suara tamparan begitu keras memenuhi ruang keluarga. Yun hee memegang pipi kananya yang baru saja di tampar oleh suaminya sendiri. Pria yang berdarah orang barat itu menatap tajam istrinya yang tersungkur di atas lantai. “Cepat katakan di mana semua uang yang kamu simpan?” teriak ayah Ainsley yang tak lain adalah Justine. “Tidak! Aku tidak akan memberikan sepeserpun kepadamu. Kau hanya menggunakannya untuk mabuk dan bermain wanita di luar sana. Kamu sangat jahat. Aku ingin bercerai saja.” Yun Hee berteriak tak kalah lantangnya membuat Justine menarik rambutnya dan menampar wanita itu kembali. Ainsley yang mendengar ibunya disiksa akhirnya keluar. “Berhenti. Ayah berhenti.” Ainsley berlari dan memeluk kaki ayahnya yang hendak memukuli ibunya kembali. “Aku mohon berhenti.. hiksss.” Justine menatap putrinya yang sedang memegangi salah satu kakinya. Karena dalam keadaan mabuk berat. Ia menendang Ainsley hingga anak itu terlempar cukup jauh. “Dasar ayah dan suami tidak berguna.” Yun Hee berdiri dan mengambil vas bunga yang berada di atas meja. Ia memukul kepala Justine dengan sangat keras hingga kepala pria itu mengeluarkan darah. Justine yang mendapatkan serangan tiba-tiba itu akhirnya tersungkur. Saat Justine mencoba bangkit dengan tatapan yang sungguh menakutkan. Yun Hee berlari ke dapur dan kembali dengan membawa sebuah pisau buah.  Ia menusuk perut suaminya saat Justine ingin kembali menyerangnya dan putrinya. Justin tersungkur kembali ke lantai dengan bersimbah darah. Pisau buah yang berada di tanganYun Hee terjatuh, karena tangan wanita itu bergetar hebat. Yun Hee terduduk di lantai membuat Ainsley mendekatinya dan memeluk ibunya erat. “Maafkan ibu, sayang, ibu telah membunuh ayahmu. Aku adalah seorang pembunuh.” Yun Hee menangis sambil menatap Justine yang sudah tidak bergerak lagi. Yun Hee memandang putriya begitu lekat, ia memegang kedua pipi putriya dengan tangannya yang berlumuran darah. “Dengarkan ibu. Apapun yang terjadi tetaplah menjadi anak yang kuat. Aku sangat mencintaimu. Kamu harus tahu, ada seorang wanita yang penah ibu tolong. Ia pernah berjanji kepada ibu untuk melindungimu dan wanita itu bukan manusia biasa.” Yun Hee menatap mata putrinya begitu dalam. “Maksud ibu apa? Siapa wanita itu?” tanya Ainsley bingung. Saat Yun Hee ingin menjawab pertanyaan putrinya. Tetangga yang mendengar keributan yang terjadi, akhirnya berhasil menerobos masuk ke dalam rumahnya dan menelpon ambulans beserta polisi. Yun Hee yang merasa bersalah kepada suaminya akhirnya menyerahkan dirinya kepada polisi, dan setelah beberapa bulan di dalam penjara, ia melakukan bunuh diri karena merasa bersalah kepada suaminya sendiri. Akhirnya, Ainsley menjadi anak yatim piatu. Hidup di dunia yang begitu kejam menurut Ainsley, ia bertekad untuk menjadi wanita tegar dan kuat. “Apakah kau akan selalu melamun di tempat ini, hem?” Ainsley mengerjap dan menoleh ke asal suara. Di sampingnya, seorang wanita cantik duduk dan tersenyum lebar kepadanya. Dia adalah satu-satunya orang yang ingin mengajak Ainsley berbicara ketika semua orang menghindarinya dan mebullynya. Dengan wajah datarnya, Ainsley kembali menatap ke depan tanpa menghiraukan wanita bernama Han Min Ah di sampingnya. “Hei bule, sampai kapan kau akan besikap dingin seperti itu? jika kau melakukan hal itu terus. Kau tidak aka mendapatkan seorang teman.” Ainsley menoleh dan menatap wanita berwajah manis itu dengan mata hazelnya yang indah. Mata yang didapatkan dari ayahnya yang merupakan seorang pria berkebangsaan Amerika. Ainsley merupakan anak blasteran korea-amerika. Ia memiliki warna rambut coklat kekuningan, mata hazel yang indah dan kulit putih mulus. “Walaupun aku ramah kepada orang lain. Tidak akan ada yang mau menemani anak pembunuh sepertiku. Aku tidak mau menjadi pengemis kasih sayang hanya untuk mendapatkan teman dan sebuah perhatian dari orang lain.” Ainsley berdiri dan meninggalkan Min Ah. Melihat hal tersebut, Min Ah mengejar gadis cantik itu dan berjalan beriringan dengannya. “Kita sudah berteman kelas cukup lama. Aku ingin menjadi sahabatmu, yah sahabatmu. Kalau kamu mau tahu, aku juga tidak memiliki teman karena mereka mengatakan aku adalah anak dari wanita yang merupakan simpanan orang kaya. Jadi kita senasib, aku rasa kita bisa menjadi sahabat baik.” Ainsley berhenti mendengar ucapan gadis berambut hitam itu, ia menoleh ke arah Min Ah dan menatap wanita itu begitu dalam kemudian berbicara. “Aku kira kamu memiliki banyak teman. Tapi  kenapa …” “Mereka hanya memanfaatkanku. Mereka selalu ingin bersamaku karena aku selalu membelikan sesuatu yang mereka inginkan. Mereka adalah teman palsu. Dan … apakah kamu mau menjadi temanku yang sesungguhnya? Aku dikelilingi banyak orang tapi aku merasa sangat kesepian.” Min Ah berkata dengan nada yang begitu pilu, membuat Ainsley menghela napas pelan. “Aku kira, aku orang yang paling kesepian di dunia ini. Ternyata kita senasib.” Min Ah terkekeh mendengar ucapan Ainsley. Ia meraih lengan Ainsley dan mereka akhirnya berjalan beriringan. *** Sekarang mereka berdua berada di sebuah kantin. Min Ah begitu banyak bicara sedangkan Ainsley hanya menjadi pendengar yang setia. Dia adalah gadis yang pendiam dan dingin semenjak orang tuanya meninggal dunia. Sebahagia apapun dirinya, ia tidak pernah menampakkan kebahagian itu kepada orang lain. Tapi berbicara tentang kebahagiaan, pernahkah ia bahagia? Mungkin pernah, tapi itu dulu sebelum takdir yang begitu kejam merenggut semua kebahagaiaannya. Dan mungkin kata bahagia itu tidak akan pernah ia dapatkan lagi. Min Ah menghela napasnya melihat Ainsley hanya terdiam kaku. “Aku seperti berbicara dengan sebuah patung.” “Aku harus berbicara apa? Aku tidak mengerti apa yang kau katakan. Tentang model baju itu, baju ini. aku tidak pernah mengenal merek baju itu.” Min Ah terkekeh mendengar ucapan teman barunya. Ia sangat suka tentang pribadi Aisnley. “Kalau begitu aku akan mengajakmu belanja hari ini. Ini sudah waktunya pulang. Ayo kita langsung ke toko saja.” Min Ah menarik Aisnley membuat wanita itu melepaskan genggaman Min Ah di tangannya. “Aku tidak mau. Aku tidak suka pergi kemana-mana.” “Ayolah, please.” Min Ah mengedipkan matanya beberapa kali membuat Ainsley mendengus. “Baiklah.” Gadis korea itu berteriak setelah mendengar persetujuan Ainsley. Mahasiswa yang mendengar teriakan Min Ah menoleh ke arah mereka membuat Min Ah tersenyum kikuk. Beberapa jam kemudian ia sudah menghabiskan waktunya bersama, berbelanja, makan dan menonton bioskop. Ainsley merasa lelah menghadapi sahabat barunya itu. Ya, mereka memang sudah lama saling mengenal, tetapi Ainsley selalu menghidarinya. Tetapi sekarang, Min Ah sangat bahagia karena Ainsley mau menerimanya sebagai seorang sahabat. Sekarang mereka duduk di sebuah taman dan menatap anak-anak yang sedang bermain dengan riang. “Kamu tahu, aku mengatakan hal ini hanya kepadamu. Aku memiliki kekasih, namanya Lee Yun Jun, aku sangat menyukainya, tetapi aku tahu dia tidak menyukaiku. Aku sudah melakukan segala hal agar ia selalu berada di dekatku. Memberikan apapun yang ia mau termasuk kesucianku. Aku begitu bodoh ‘kan? Aku tahu dia hanya memanfaatkanku, tapi aku sangat mencintainya.” Ainsley menoleh menatap Min Ah yang tersenyum getir setelah mengatakan hal itu. “Bagaimana bisa kau melakukan hal itu?” tanya Ainsley tidak percaya. “Aku memang wanita yang begitu bodoh ‘kan?” Mata Min Ah mulai berkaca-kaca membuat Ainsley memeluk wanita yang sudah menjadi sahabat baiknya itu. “Lelaki itu tidak pantas untukmu. Kau terlalu baik untuk dirinya.” Ainsley mengelus rambut Min Ah yang sudah menangis sesegukan. “Aku adalah wanita terbodoh di dunia. Aku merasa tidak pantas untuk hidup lagi. Apa yang harus kulakukan jika ayahku tahu tentang hal ini? Bagaimana jika Lee Yun Jun memberitahukan hal itu kepada ayahku? Apa yang harus kulakukan jika ibu tiriku mengetahui tentang hal itu? Pasti dia akan mengatakan aku adalah anak p*****r sama seperti ibuku. Dia pasti akan menghina aku dan ibuku lagi.” Ainsley meregangkan pelukannya kemudian menghapus air mata wanita malang itu. “Tenanglah. Semuanya akan baik-baik saja. Aku ada di sini. Aku adalah temanmu. Aku akan selalu ada untukmu. Biarkanlah yang telah terjadi menjadi pelajaran untukmu kedepannya.” Min Ah tersenyum mendengar  perkataan Ainsley, ia menggenggam tangan wanita berparas cantik itu. “Terima kasih. Aku sangat beruntung mempunyai teman sepertimu.” Ainsley mengangguk dan tersenyum tulus kepada Min Ah. “Bisakah aku menginap malam ini di kosmu? Besok hari libur bukan? Aku ingin menceritakan sesuatu kepadamu,” ucap Min Ah membuat Ainsley mengerutkan keningnya bingung. “Aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersama sahabatku,” lanjutnya kemudian menarik Ainsley dan berjalan menuju mobilnya. Ia membawa wanita itu pergi tanpa persetujuan Ainsley. *** Keesokan harinya, setelah menghabiskan malam bersama. Bercanda ria bersama sahabatnya. Min Ah pamit pulang, ia ingin menemui kekasihnya. Tidak, itu tidak bisa disebut kekasih karena pria itu hanya memanfaatkan dirinya. Setelah curhat dengan Ainsley, ia memutuskan untuk memutuskan hubungannya dengan pria yang tak pernah menghargainya itu. Sedangkan Ansley, dia berangkat kerja setelah sahabatnya itu sudah pergi. Ia harus merelakan hari liburnya untuk bekerja, karena hal itulah yang bisa membuatnya bisa bertahan hidup sampai sekarang. Ainsley membersihkan meja yang telah digunakan oleh beberapa pelanggan di restaurant itu. Tangannya berhenti saat mendengar sebuah berita yang menyebut nama sahabatnya, Min Ah. Ainsley berbalik melihat berita disebuah televisi besar yang tepajang di dinding restaurant. Seorang mahasiswi dari salah satu universitas X melakukan bunuh diri disebuah hotel X. Dia diketahui sebagai putri pengusaha terkenal. Ia mengakhiri hidupnya pada pukul 09.00 pagi ini dengan mengiris nadinya hingga putus. Sampai saat ini polisi masih menyelidiki penyebab mahasiswi itu melakuan bunuh diri. Belum sempat ia mendengar berita itu sampai habis. Ainsley berlari ke manager restaurant untuk meminta izin. Ia tidak bisa berpikir jernih lagi. Ia mengambil sepeda motornya dan melajukannya ke tempat kejadian bunuh diri itu. Beberapa menit kemudian, ia sudah sampai di sebuah hotel tempat Min Ah melakukan bunuh diri. Di depan pintu kamar sudah dipasang garis polisi. Ainsley terduduk di atas karpet hotel itu, air matanya mengalir begitu deras. Sahabatnya baik-baik saja semalam tetapi kenapa ini semua bisa terjadi? Aisnley berdiri dan mengikuti ambulans yang membawa mayat Min Ah. Ia mengikuti pemakaman sahabantnya itu sampai selesai dan memilih kembali ke kosnya untuk menenangkan diri. Ia membuka  galeri handphonenya. Di sana, ada beberapa foto dirinya dan Min Ah di toko, taman, dan di bioskop. Ainsley tidak bisa lagi menahan tangisnya. “Hikksss. Kenapa? Kenapa Min Ah? Kenapa kau melakukan ini semua? Kau adalah temaku satu-satunya. Kenapa kau meninggalkanku?” Bahu Ainsley bergetar hebat karena ia menangis dengan begitu kencang. “Min Ah…hiksss. Sebenarnya apa yang terjadi padamu? Apa yang terjadi kepadamu sehingga kau melakukan ini?” Dengan air mata yang masih deras mengalir, Ainsley membuka sebuah laci di dekat ranjang. Ia mengambil sebuah liontin yang berbentuk setengah love. Liontin itu adalah pemberian Min Ah dan setengah lovenya lagi ada pada Min Ah. Ansley memakai liontin pemberian Min Ah, ia menatap dalam liontin tersebut membuat tangis Ainsley semakin pecah, air matanya berjatuhan membasahi pipinya. Mengingat sesuatu, Ainsley menghapus air matanya. Ia berlari dan mengambil motornya untuk menuju ke suatu tempat. Tujuannya sekarang adalah menemui kekasih Min Ah yang pernah ia ceritakan kepadanya. Di dalam perjalanan, Ainsley terus menangis. Ia menyadari sesuatu, bahwa kematian itu sangat dekat pada diri kita. Kesepian akan benar-benar kembali menemani hari-hari Ainsley seperti sedia kala. Ia terus menangis tanpa henti, yang harus ia lakukan sekarang adalah bertemu dengan pria b******k itu. Ainsley tahu, semua yang terjadi pada Min Ah ada kaitannya dengan lelaki itu. Ainsley terus melajukan motornya hingga ia tidak menyadari sesuatu, bahwa ada mobil truk yang melaju kencang di arah yang berlawanan. Karena begitu terkejut, Ainsley tidak bisa lagi menghindar. Dalam sekejap, tubuhnya terhempas kuat ke tengah jalan raya. Darah segar merembes di aspal itu. Ansley tidak bisa menggerakkan badannya lagi. Ia merasakan sekujur tubuhnya begitu sakit, ia merasa akan tiada saat itu juga. Penglihatannya berangsur-angsur gelap. Namun, ketika kesadarannya akan benar-benar menghilang,  samar-samar ia melihat sosok wanita yang begitu cantik tersenyum ke arahnya. Sosok wanita yang tidak pernah Ainsley lihat sebelumnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Romantic Ghost

read
162.6K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.5K
bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

Kembalinya Sang Legenda

read
21.8K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.1K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
4.0K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook