bc

Terjebak Konflik

book_age18+
35
FOLLOW
1K
READ
adventure
HE
brave
bxg
serious
mystery
highschool
small town
childhood crush
like
intro-logo
Blurb

Nathan, mahasiswa di Bandung, tanpa sengaja terjebak di Kampung Konflik ketika mencoba mengejar gadis pujaannya yang Jasmine. Abduh, sahabatnya, yang ternyata terlibat dalam urusan kompleks di kampung tersebut, mencoba melindunginya. Meski disarankan pulang, Nathan menolak, tertarik untuk mengungkap rahasia kelam yang menyelimuti kampung tersebut. Dalam perjalanan mengejar cinta, Nathan menemukan bahwa Kampung Konflik menyimpan misteri dan ancaman yang bahkan Abduh sendiri terlihat enggan untuk membukanya. Nathan harus menghadapi tantangan berat, mengungkap kebenaran di balik konflik yang melibatkan Abduh dan bahaya yang mengintai di setiap sudut kampung tersebut.

chap-preview
Free preview
Wanita Dalam Vidio
Nathan adalah mahasiswa tingkat akhir di salah satu universitas yang berada di kota Bandung, Dia memiliki sahabat yang bernama Abduh mereka berdua tinggal di rumah kost di salah satu mahasiswi lokal yang bernama Shakila. Nathan, Abduh dan Shakila, mereka sudah lama menjadi sahabat mulai dari semester awal, meski mereka berasal dari kota yang berbeda. Nathan dari kota Bogor, Abduh dari Sukabumi, tapi persahabatan mereka sudah melebihi saudara. saling menjaga, saling mengerti, saling memahami satu sama lain. itulah ikatan persahabatan. Abduh sering dikirimi video Blog pribadi adiknya yang bernama Jasmine, dia berkuliah di caltech California Amerika Serikat. adik Abduh sangat cantik jelita, menolak cinta yang datang terhadapnya itu sudah biasa, seperti suatu saat dia sedang berhadapan dengan salah satu pria tampan dan tinggi di salah satu taman kampus. "I love you not because I need you. I need you because I love you....!" ungkap pria bule sambil memberikan seikat bunga mawar yang terlihat masih segar, untuk menambah tingkat keromantisan dia menekuk lutut menandakan bahwa dia benar-benar mencintai Jasmine. Mendapat ungkapan seperti itu Jasmine hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum, kemudian dia pun berlalu pergi seolah tidak tertarik dengan pria yang didambakan oleh banyak kaum hawa yang ada di Indonesia. Selain cantik, Jasmine juga sangat periang dan ramah, meski tinggal jauh dari negara kelahiran, Jasmine tidak kesulitan untuk mencari sahabat ataupun teman. dia tidak pernah menolak berteman dengan siapapun hanya satu yang sering dia tolak yaitu ungkapan cinta. Jasmin yang sangat menyayangi kakaknya, dia pun sering mengirimkan video keseharian selama tinggal di Amerika, untuk mengobati rasa kangen sang kakak yang selalu mengkhawatirkan dirinya. Siang itu, Abduh yang sudah mendapat video pribadi dari adiknya, dia pun duduk di depan televisi yang berada di kamar, karena dia ingin melihat adiknya dengan secara jelas, ditambah di rumah sedang sepi, karena Nathan dan Shakila belum pulang, sedangkan orang tua Shakila tidak terlalu menggubris keberadaan mereka. Mata Abduh terus terfokus menatap ke arah layar televisi melihat adiknya yang menerangkan Dia sedang berada di mana, layaknya para youtuber yang sedang mereview tempat-tempat yang mereka kunjungi. sesekali dari kedua sudut bibirnya tersungging senyum bahagia melihat adiknya yang sangat ceria, namun kadang-kadang senyum itu menghilang berubah menjadi raut wajah yang sangat ketakutan. Abduh dengan leluasa menonton televisi, biasanya dia hanya melihat video yang dikirim adiknya dari layar handphone, karena sangat merahasiakan tentang semuanya sehingga tidak ada satupun orang yang mengetahui bahwa dia memiliki seorang adik. Dari arah luar rumah, terlihat ada dua orang yang masuk ke halaman, wajah Mereka terlihat memerah kepanasan. tapi itu tidak membiaskan senyum dari kedua sudut bibir mereka, seolah rasa capek tidak terasa karena terobati dengan sahabat yang selalu menemani. "Gua mandi dulu ya....! nanti kita bahas lagi rencana liburan kita." ujar sang wanita ketika dia berada di tangga. "Boleh ikut?" jawab yang pria dengan mengeluh senyum menjahili. "Ayo kalau berani....!" tantangnya sambil turun kembali hendak menarik tangan Nathan untuk diajak menuju ke kamar atas, namun dengan segera pria itu berkelit dan berlari menuju ke kamarnya yang berada di lantai bawah. Ketika membuka pintu, Nathan membukanya dengan penuh kehati-hatian, karena takut mengganggu sahabatnya. kalau kalau Abduh sedang tidur, namun Nathan sedikit tercengang karena sahabatnya itu sedang duduk sambil Menatap layar televisi yang menampilkan wanita yang sangat cantik, Sedang membahas makanan-makanan yang berada di Amerika. Nathan masuk dengan perlahan sehingga tidak menimbulkan suara sedikitpun. Sahabatnya yang sedang menonton TV tidak mengetahui atau memang sahabatnya tidak peduli dengan kehadirannya. Nathan yang masih tercengang dengan kecantikan gadis yang berada di dalam video, dia pun ikut menonton dari belakang. hatinya terasa berdebar, jantungnya terasa berdegup seperti ada sesuatu yang hinggap dalam dirinya, Padahal selama dia berkuliah di kampus Dia tidak pernah merasakan getaran-getaran seperti itu. Bagaimana tidak Terkesima karena Jasmine yang memiliki paras yang cantik, dipadukan dengan tubuh yang ideal, ditambah dengan public speaking yang sangat bagus, membuat Nathan semakin yakin bahwa dia sudah jatuh cinta dari pandangan pertama walaupun hanya lewat sebuah video. Suasana kamar pun terasa Haning hanya suara Jasmine yang terus menjelaskan tentang keberadaannya di Amerika, seolah kedua orang itu sedang menonton film romantis yang takut ketinggalan kata-kata puitisnya. "Di manapun Gadis itu berada.... Saya pasti akan mencari dan mencintainya, bahkan kalau dia mau saya akan langsung menikahinya..." ucap Nathan ketika video itu selesai diputar. Mendengar ada yang berbicara di belakang, Abduh pun bangkit dengan memasang wajah yang sangat kusam, berbeda dari biasanya yang selalu menyambut hangat penuh kegembiraan ketika bersama Nathan. "Eh kurang ajar....! Kalau ngomong itu dijaga! Apa kamu tidak tahu bahwa Jasmine itu adalah adik gua? Tidak sepantasnya mulutmu yang kotor berbicara seperti itu." jawab Abduh dengan menggunakan bahasa formal, padahal biasanya ketika mengobrol mereka selalu bercanda. "Oh Ternyata wanita itu namanya Jasmine, nama yang cantik sesuai dengan orangnya. Hidupku memang selalu diikuti dengan keberuntungan karena ternyata Bidadari itu adalah adiknya kak Abduh." jawab Nathan yang tak sedikitpun menunjukkan ketakutan. Bahkan dia terlihat cengengesan seperti sangat bahagia dengan apa yang diucapkan oleh sahabatnya. "Iya.... dan Kenapa kamu manggil gua dengan sebutan kakak? Ibu gua tidak pernah melahirkan anak cengengesan seperti Elu." "Memang tidak melahirkan. tapi sebentar lagi Kak Abduh akan menjadi kakak ipar saya. karena Jasmine akan saya nikahi dan Saya bahagiakan setulus hati, sepenuh jiwa, seisi alam semesta...." ujar Nathan tanpa membiaskan senyum di bibirnya. "Sampai bintang berjatuhan, gunung-gunung meletus, air laut berubah menjadi tsunami. gua tidak akan rela kalau suami adik gua seperti ini." "Eitttt.... Kalau ngomong itu jangan terlalu tinggi Kak Abduh! Bagaimana kalau nanti Kak Abduh lah yang akan menjadi walinya." "Cuih... Tidak, itu tidak akan terjadi, karena gua sudah menambahkan lu ke dalam Blacklist keluarga." "Sadis amat aku memiliki kakak ipar. tapi sekeras apapun Kak Abduh menolak maka adik akan berusaha lebih keras dari penolakan Kakak." jawab Nathan sambil mencolek dagu Abduh, kemudian dia pun melepaskan tas yang ada dalam gendongannya untuk disimpan di belakang pintu. Abduh yang masih merasa kesal, dia pun mendekat kemudian mengangkat kerah baju Nathan, sehingga tubuh sahabatnya terangkat ke atas. "Camkan anak kurang ajar.....! kamu tidak akan bisa menikahi adik saya.... karena saya sudah menggurat jagat tidak akan menerima kamu sebagai keluarga." Ancam Abduh dengan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Nathan yang terlihat masih cengengesan. "Hey....! hey...! kenapa kalian bertengkar?" tahan suara seorang wanita yang baru masuk ke kamar mereka. "Eh ada Shakila, begini Shakila ternyata kak Abduh ini dia memiliki adik yang sangat cantik, bernama Jasmine. Dia sedang berkuliah di Amerika." jawab Nathan sambil menengok ke arah orang yang baru datang. "Jasmine.... kuliah di Amerika....." ulang Shakila yang terlihat mengurutkan dahi, seperti orang yang sedang kebingungan. "Iya, emang kenapa, kamu nggak percaya.... kamu bisa lihat videonya yang ada di televisi...!" jawab Nathan yang memberikan isyarat menggunakan bibir menunjuk ke arah televisi yang masih menyala. Merasa penasaran Shakila pun dengan segera bergegas mendekat ke arah layar televisi, mengacuhkan kedua sahabatnya yang masih bergulat, karena Abduh tidak melepaskan cengkraman tangannya di kerah baju. Shakila mengambil remote kemudian memplay video yang berada di dalam televisi, ternyata memang benar video itu menunjukkan bahwa ada seorang wanita yang memanggil Abduh dengan sebutan kakak. Dia sedang menunjukkan tempat-tempat dan makanan-makanan yang berada di Amerika Beberapa saat berlalu Shakila pun menghentikan video yang sedang dia tonton, matanya menatap ke arah Abduh yang masih bergulat dengan Nathan, Shakila menatap penuh curiga terhadap sahabatnya itu. "Sudah lepaskan.... aku ingin ngobrol serius dengan kamu Abduh." ujar Shakila sambil membantu melepaskan cengkraman tangan sahabatnya. Abduh awalnya menolak melepaskan cengkraman karena dia masih kesal dengan sikap sahabatnya yang keras kepala, tetap mau menjadikan Jasmine sebagai istrinya. tapi setelah beberapa kali dipaksa akhirnya ia pun mau melepaskan cengkramannya. "Ada apa .sih...." dengus Abduh sambil duduk di tepian ranjang "Aku mau nanya sama kamu, katanya kamu orang miskin. kok bisa adik kamu kuliah di Amerika?" tanya Shakila dengan tatapan penuh curiga.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Pembalasan Istri Tersakiti

read
8.2K
bc

Istri Tuan Mafia

read
17.1K
bc

Si Kembar Mencari Ayah

read
28.9K
bc

PLAYDATE

read
118.8K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
624.8K
bc

CINTA ARJUNA

read
12.4K
bc

Takdir Tak Bisa Dipilih

read
3.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook