bc

Luka Istri Yang Terabaikan

book_age18+
1.3K
FOLLOW
9.7K
READ
family
HE
drama
like
intro-logo
Blurb

WARNING!!!

Only 1000 Kata/Bab

DILARANG MASUK BAGI YANG MEMILIKI KESABARAN SETIPIS TISU DIBAGI 100!

CERITA INI MENGANDUNG BERBAGAI MACAM ZAT BERBAHAYA YANG TIDAK AKAN AMAN UNTUK JANTUNG DAN KESABARAN ANDA!

Rumah Tangga. Dendam. Kehilangan. Perjuangan.

***

Vinelia Andromeda dan Lagaskar Prabaswara menikah atas dasar keinginan mereka. Mereka saling mencintai satu sama lain. Mereka bahkan memiliki rencana yang sangat indah untuk rumah tangga mereka.

Lagaskar memimpin Gold Land, perusahaan milik keluarga Prabaswara. Vinelia meninggalkan karirnya sebagai seorang penulis dan fokus sebagai ibu rumah tangga.

Namun pada akhirnya manusia memang hanya bisa berencana. Semua hal tidak terjadi seperti yang diharapkan. Sikap Lagaskar berubah semenjak Vinelia mengalami keguguran. Lagaskar membiarkan Vinelia hidup bagaikan di neraka di Gold Land House.

Bagaimana akhir dari kisah mereka? Akankan Vinelia mampu bertahan di samping Lagaskar atau justru memilih pergi meninggalkan pria itu selamanya?

chap-preview
Free preview
Bab 1
LAGASKAR PRABASWARA CEO SEKALIGUS PEWARIS TUNGGAL GOLD LAND BERHASIL MEMBAWA GOLD LAND BERADA DI PUNCAK KEJAYAAN! ANNIVERSARRY KE 30 TAHUN, SEMUA ORANG BERLOMBA-LOMBA BEKERJA SAMA DENGAN GOLD LAND! LAGASKAR PRABASWARA, CEO TAMPAN GOLD LAND MENJADI IDOLA WANITA SELURUH DUNIA! "Bos, sesuai yang kita harapkan." Dua orang dengan pakaian formal itu mematikan earphone mereka kemudian melangkah masuk ke dalam ruangan luas yang sudah di desain dengan sangat megah. Suara alunan piano dan dan dentingan gelas terdengar sangat menyenangkan malam ini. Senyum penuh kemenangan terukir di wajah mereka. "Ini adalah puncaknya!" seru seorang pria berjaket kulit berwarna hitam. Rambut cowok itu terlihat ditata dengan sang rapi. Entah berapa banyak pomade yang digunakan sampai rambut itu terlihat sangat klimis bahkan jika ada badai yang datang sepertinya rambut itu akan tetap bertahan. "Ini bukan puncak nya Awan. Ini adalah awal dari segalanya." Cowok dengan jas formal dengan iPad di genggaman tangannya itu menepuk bahu pria yang berdiri di sampingnya. Senyum di bibirnya tersungging. Terlihat sangat polos namun siapa yang benar-benar paham arti senyum itu selain dirinya sendiri. Awan mengangguk, pria itu melangkah ke arah pintu utama ketika mendengar suara heboh di sana. Rama mengikuti Awan dari belakang. "Aku sekarang percaya kalau mereka memang sudah seharusnya bersama." Rama menatap takjub dua orang yang baru saja turun dari mobil. "Mereka menikah, jelas mereka harus bersama," ucap Awan dengan wajah tanpa ekspresi nya seperti biasa. Pria itu bergerak cepat menyusul dua orang yang sedang melewati karpet merah. "Benar juga." Rama mengangguk berulang kali. Dia menyusul Awan. Estiawan Ganendra adalah bodyguard pribadi Lagaskar Prabaswara. Pria itu selalu setia dan tunduk berada di bawah perintah Lagaskar. Awan tidak akan pernah menolak apapun yang di perintahkan oleh Lagaskar. Awan tidak pernah meninggalkan sisi Lagaskar bahkan pria itu bersikap seolah hidupnya sudah dipersembahkan seluruhnya pada Lagaskar. Abirama Gitarja adalah asisten pribadi Lagaskar. Rama selalu bisa menemukan apapun yang diinginkan oleh Lagaskar. Rama tidak pernah mengatakan tidak pada Lagaskar. "Lewat sini, Bos," Awan membuka jalan untuk Lagaskar Prabaswara dan Vinelia Andromeda. Pasangan yang selalu menjadi perbincangan publik sejak awal mereka menikah satu tahun yang lalu setelah berpacaran kurang lebih empat tahun. Lagaskar mengangguk, Vinelia mengalungkan tangannya di lengan Lagaskar. Mereka melangkah masuk ke dalam ruangan luas dimana anniversary ke 30 tahun Gold Land di adakan. Seperti yang sudah-sudah. Lagaskar langsung menarik perhatian semua orang. Pria itu langsung dikelilingi oleh banyak orang. Vinelia, Awan dan Rama memilih untuk mundur dan mencari tempat yang nyaman. Tidak ada gunanya bertahan berdiri di samping Lagaskar. Mereka tidak akan terlihat. "Bu bos, bagaimana menurutmu malam ini. Bukannya Bos benar-benar sangat bersinar, dia langsung dikelilingi banyak orang terutama wanita. Aku yakin hampir dari seluruh wanita ingin menyingkirkan mu dari sisi Bos," ucap Rama. Vinelia menatap Rama. "Sudah berapa kali aku bilang. Panggil namaku saja. Soal wanita yang ingin menyingkirkan ku. Lihat saja, mereka tidak akan pernah bisa melakukannya." Vinelia mengangkat sedikit dagunya. Rama terkekeh mendengar itu. Vinelia adalah orang yang sangat menyenangkan dan sangat setia. "Seharusnya bos yang merasa khawatir. Vinelia hanya ada satu di dunia ini. Dia tidak akan pernah tergantikan. Lagian perjalanan mereka tidak mudah sampai akhirnya menikah," ucap Awan. Vinelia menatap dua orang pria yang berdiri di samping nya ini. Mereka sudah kenal cukup lama. "Bukannya kalian juga ikut menentang hubunganku dengan Lagaskar?" tanya Vinelia. Awan dan Rama menggelengkan kepala mereka dengan kompak. "Aku tidak pernah melarang, hanya saja aku tidak yakin dia akan bisa mencintai seseorang." Rama menatap Vinelia. "Itu benar. Manusia keras kepala dan berdarah dingin seperti dia sangat diragukan bisa mencintai seseorang," jawab Awan. "Sama sepertimu, bukan?" tanya Vinelia. Awan merapatkan bibirnya. Dia berdiri tegap. Tidak menanggapi ucapan Vinelia sedangkan Rama sudah terkekeh mendengar itu. "Diantara mereka, bukannya aku yang paling normal, Vinelia?" tanya Rama. Dia menyugar rambutnya ke belakang. Vinelia menatap Rama. "Tentu saja tidak. Tidak ada yang normal di antara kalian bertiga," jawab Vinelia. Rama mendengus sedangkan Awan terlihat menahan diri untuk tidak tertawa. Bibir pria itu terlihat berkedut. "Vinelia, jangan minum sesuatu yang berbahaya. Lagaskar bisa membunuhku jika terjadi sesuatu padamu dan calon anak kalian," ucap Rama ketika Vinelia mengambil segelas wine. Vinelia tersenyum, dia kemudian mengambil segelas jus. "Apa kalian pernah berpikir kalau pria berdarah dingin itu akan berdiri di depan sana dan menjadi pusat perhatian semua orang?" tanya Vinelia. Di depan sana. Di atas panggung. Di depan orang-orang penting. Lagaskar Prabaswara sedang menyampaikan sambutannya. "Sulit di percaya. Tapi itu adalah takdirnya. Dia memang sudah ditakdirnya untuk memimpin Gold Land. Dia juga akan menjadi pewaris sebentar lagi. Aku dengar Gold Land akan diserahkan sepenuhnya pada Lagaskar," ucap Rama. "Pewaris?" Vinelia menatap Rama. "Kepemilikan Gold Land akan di rubah atas namanya yang artinya dia adalah pemilik saham terbesar Gold Land nantinya. Ini sudah direncanakan sejak lama. Apalagi melihat pencapaian perusahaan di bawah pimpinan Lagaskar. Pemimpin besar, Prawira Prabaswara ingin mempercepat semuanya." "Kenapa kakek ingin mempercepat semuanya?" "Karena beliau merasa bahwa Lagaskar sudah siap. Tidak ada alasan lagi untuk menunda." Vinelia tediam mendengar itu, tatapan matanya tidak lepas sedikitpun dari Lagaskar. Tangannya bergerak mengusap perutnya sendiri. "Kenapa wajahmu seperti itu?" tanya Rama. Ekspresi yang ditunjukkan oleh Vinelia sangat bertolak belakang dengan apa yang Rama harapkan. Mungkin sama dengan Awan. Pria itu menatap Vinelia dengan kening berkerut. "Aku hanya khawatir, dia tidak akan memiliki waktu untuk dirinya sendiri. Memimpin perusahaan sebesar ini bukanlah perkara yang mudah. Belakangan ini aku melihat dia terbangun sepanjang malam untuk bekerja. Setelah dia menjadi pewaris mungkin aku tidak akan pernah lagi melihat dia tidur atau sekedar menikmati kopi nya di pagi hari," ucap Vinelia. Tatapan wanita itu tidak lepas sedikitpun dari Lagaskar. Lagaskar Prabaswara. Pria hebat dalam hidupnya. Tidak mudah menghadapi Lagaskar namun lebih sulit lagi hidup tanpa Lagaskar. Vinelia selalu berharap pria itu selalu bahagia dan sehat. "Aku ke toilet sebentar," ucap Vinelia, dia memberikan gelas jus nya pada Rama. "Aku akan menemanimu." Vinelia menghentikan langkahnya. Dia tersenyum pada Awan. "Awan, aku bisa melakukannya sendiri. Tetap disini bersama Rama. Aku hanya sebentar," ucap Vinelia. Selain menjaga Lagaskar, Rama juga bertugas menjaga Vinelia. "Aku tetap harus menemanimu," ucap Awan. Vinelia menghela napas. "Awan, aku bisa sendiri. Aku janji akan kembali setelah urusanku selesai," ucap Vinelia, wanita itu bergegas meninggalkan dua orang kepercayaan Lagaskar. Vinelia tersenyum pada beberapa orang yang dia lewati. Ada beberapa dari mereka yang Vinelia kenal. "Vinelia." Vinelia menghentikan langkahnya. Dia membalikkan tubuh. Wanita itu terdiam ketika melihat siapa yang berdiri di hadapannya. "Gamya?" "Long time not see you Vinelia Andromeda."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
189.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.3K
bc

My Secret Little Wife

read
97.2K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook