bc

Second Marriage With Duke

book_age18+
849
FOLLOW
2.3K
READ
reincarnation/transmigration
time-travel
brave
tragedy
mxb
icy
royal
cruel
ancient
duke
like
intro-logo
Blurb

Warning area 21+

Helena seorang gadis zaman modern yang tiba-tiba berpindah tubuh menjadi istri kedua Duke Cristin. Istri yang tidak di cintai oleh sang Duke. Istri yang di telantarkan oleh Duke.

Demi memenuhi istri tercintanya yang memohon karena tidak bisa memiliki anak. Duke Cristin pun menerima pernikahan dengan putri sulung dari teman ayah Istrinya.

Hari demi hari keduanya lalui, hingga suatu hari keduanya berpisah dan lima tahun kemudian keduanya kembali di pertemukan dan dimana keduanya telah menggenggam tangan anak kecil.

chap-preview
Free preview
Pertemuan
Suara gemuruh di langit, sebuah cahaya yang membelah langit itu di iringi dengan derasnya air hujan yang membasahi bumi. Angin bertiup kencang seolah akan ada badai. Jendela kaca bercat putih itu langsung terbuka, angin malam itu menyusup memasuki ruangan itu. Menyapa seorang gadis yang tampak pucat terbaring tak berdaya. Sudah tiga hari gadis itu tak sadarkan diri dan suara gemuruh petir yang ketiga kalinya membuat kelopak gadis itu langsu terbuka lebar. Dadanya naik turun, ia merasakan seluruh tubuhnya sangat sulit di gerakkan. Netra birunya melirik kanan kiri, aroma bunga mawar menyeruak masuk ke dalam hidungnya. Ia merasa berada di ruangan asing. Matanya menyapu setiap sudut ruangan. Dia berusaha menggerakkan tubuhnya yang terasa kaku. Setelah sekian lama berusaha menggerakkan. Akhirnya membuahkan hasil, ia beringsut duduk, menarik nafasnya pelan, ia kembali mengedarkan pandangannya. Suasana aneh di ruangannya saat ini membuat penasaran. Tidak mungkin rumah sakit atau pun surga seperti ini. Ruangan itu bernuansa biru ada lilin di atas nakas, gorden berwarna biru itu melambai-lambai terbawa angin. "Emm di mana aku?" Ia memijat pelipisnya yang terasa pusing.  "Aaaaa," Dia mengerang, kepalanya terasa pecah, ia ingat waktu pergi ke kantor, beraktivitas di rumahnya. Kemudian ada ingatan asing memasuki kepalanya. Dimana seorang gadis tengah menangis dalam diam, banyak orang yang menghina. Kadang ia merasa putus asa dan mengakhiri hidupnya. "Aaaaa,"  Teriakan di ruangan itu membuat seseorang langsung memasuki ruangan itu.  "Nona," pekiknya ketakutan. Dia memegang tangan sang majikan. "Nona," sapanya kembali. "Nona, sabar aku akan memanggilkan Dokter." Wanita di samping itu pergi dengan berlari. Beberapa menit kemudian. Sakit mulai mereda. Dia menggelengkan kepalanya. "Sebenarnya apa yang terjadi dengan ku?" Helena melihat ke kanan, matanya langsung bertatapan dengan sebuah cermin di meja rias itu. Matanya membulat sempurna, wajahnya bukan wajah dirinya, ia langsung turun, mencubit kedua pipinya, menepuknya pelan. Tubuhnya membeku, aliran darahnya langsung berhenti. "Nona," teriak seorang wanita yang langsung memeriksa tubuhnya. "Dokter, Dokter cepat periksa Nona,"  Helena menurut saat wanita di sampingnya membingbingnya ke tempat tidur, jiwanya masih melayang tidak tau ke arah mana. Dokter itu pun memeriksa dengan cermat. Dia kagum, tubuh wanita di depannya normal. "Keadaan nona sudah baik, tolong perhatikan makanannya dan tidak boleh lelah." Ucap pria paruh baya itu yang menggunakan jas putih. "Ba-baik saya akan menuruti perintah Dokter." Dokter itu pun pergi dengan meninggalkan resep di tangan sang pelayan.  "Apa Nona merasakan sakit? Katakan Nona di mana?" Helena tak menggubris, ia membalikkan tubuhnya. Mencoba mengingat semuanya. Sedangkan wanita di belakangnya tersenyum, ia bersyukur majikannya kembali sadar. "Baiklah Nona, istirahatlah. Panggil saya jika Nona membutuhkan sesuatu." Ucapnya memberikan hormat. Helena diam, ia masih mencerna ingatannya. Dia memejamkan matanya. Mengingat jelas wajah orang-orang yang merasa asing baginya. "Duke, jangan seperti ini," ujar seorang wanita dengan mata berkaca-kaca. "Apa lagi yang harus aku lakukan? Aku sudah menikahinya dan aku sudah memenuhi apa permintaan mu," ujar seorang laki-laki berahang tegas itu. Helena bangkit, ia menggigit bibir bawahnya. "Jadi nama ku Viola Atlante, aku seorang putri Baron dan wanita itu Lilliana, Duchess Lillian, laki-laki itu Duke Cristin. Seorang Duke yang tidak mencintai ku." Helena memutar kembali ingatannya. Jika Duchess Lilliana memohon padanya dan ayahnya untuk menjadikan dirinya sebagai istri seorang Duke karena dirinya tidak bisa memiliki anak. Di karenakan sebuah kecelakaan yang menimpanya. Helena memegang dahinya, "Jadi aku sekarang bukan Helena lagi, melainkan Viola. Aku tidak mengerti kenapa bisa berada di tempat asing seperti ini. Lalu bagaimana dengan tubuh ku, apa aku mati? Tidak mungkin seperti dunia komik dan novel." "Oh, shitt ! Sepertinya jiwa ku terjebak dunia asing dan lebih tepatnya aku harus menjadi istri kedua Duke beku itu." Helena turun dari ranjangnya, ia mondar-mandir sambil menggigit ujung jari jempolnya yang sudah menjadi kebiasaanya. Ia tidak terima dan ingin marah, tapi pada siapa?  "Oh, tidak-tidak, apa yang harus aku lakukan. Aku tidak tahu dunia apa ini? Aku tidak mengenal dunia ini, bagaimana aku bisa menjalaninya? Aku belum siap menjadi seorang istri." Helena mengusap wajahnya secara kasar. Lalu mengacak-acak rambutnya. Otaknya seakan mendidih. Dia sungguh tidak menerima semua ini. "Bagaimana bisa aku menjadi seorang istri yang tidak di cintai. Dhih, apa lagi istri kedua. Lelucon macam apa ini? Aku Helena si cantik, yang memang tidak ingin menikah di usia ku 20 Tahun harus terjebak di sini. Oh, bulshit, ancur reputasi ku jika seperti ini. Lalu bagaimana dengan tubuh ku di sana. Oh, Tuhan ... Kenapa aku harus terjebak di dunia aneh ini?" Helena berdecak pinggang. Dia ingin marah, tapi siapa yang harus ia salahkan? Akhhh Helena melambaikan tangannya secara kasar. Kemudian mengelus dagunya runcipnya, bergelut dengan pikirannya. Dia pun menuju ke arah balkom untuk mendinginkan pikirannya. Sedangkan di luar kediaman Duke Cristin. Kereta megah berhenti di halaman depan. Sepasang sepatu hitam pun turun satu persatu menuruni anak tangga. Lalu di susul oleh sepatu berwarna biru dengan gaun yang senada. "Apa istri ku lelah?" Tanya Duke Cristin yang tersenyum lembut. Sinar bulan yang menerpa wajahnya, memperlihatkan wajahnya yang cantik dengan sejuta kelembutan dan menenangkan. Setiap saat jika dia lelah karena pekerjaan. Maka ia akan mendatangi istrinya, memeluknya karena hanya istrinya lah yang menghilangkan lelahnya. Duchess Lilliana menggeleng, "Aku tidak lelah. Ayo masuk," ajaknya sambil menggenggam tangan Duke Cristin. Sepasang sejoli itu pun bergandengan tangan memasuki kediaman Duke Cristin di iringi canda tawa. Sedangkan di atas balkom. Helena menyaksikan semuanya, matanya tajam seakan ingin membakar kedua pasangan itu. Sejak tadi ia merenungi, mencerna semuanya. Meskipun Duchess Lilliana memperlakukannya dengan baik, tapi tidak bisa di pungkuri. Permintaannya adalah salah dengan menggunakan hutang budi. Pemilik tubuh asli, Viola justru hanya diam menerima dan pasrah meskipun di perlakukan tidak adil. Dia hanya ingin menyenangkan hati Duchess Lilliana sekaligus melunasi hutang budinya. Sebenarnya ia juga kagum pada Duchess Lilliana yang selalu menasehati Duke Cristin yang harus bersikap baik pada Viola, dan tentunya kebaikan Duchess Lilliana yang mau berbagi. "Terbuat apa hatinya Duchess Lilliana, kamu bahkan menyuruh suami mu untuk menikah lagi demi meneruskan keturunan Duke Cristin, ck. Pengorbanan yang luar biasa. Dan Viola memiliki seorang kekasih, huh. Aku harus lepas dari kediaman Duke ini." "Tuan, Nyonya." Seorang pelayan pun memberikan hormat pada Duke Cristin dan Duchess Lilliana. "Bagaimana keadaan nona Viola?" Tanya Duchess Lilliana. Waktu di pesta ulang tahun keluarga Viscount tadi, ia merasa khawatir meninggalkan Viola. Namun apalah daya, ia tidak bisa membantah suaminya karena ini menjadi kewajibannya menemani suaminya, apa lagi ia di undang oleh keluarga Viscount. "Emm, tadi pelayan nona Viola memanggilkan Dokter. Katanya nona Viola sudah sadar." Jawab sang pelayan. "Benarkah," wajah Duchess Lilliana langsung cerah seketika. Ia berlari, menaiki anak tangga menuju lantai atas. Sesampainya dia sana, ia langsung membuka pintu bercat putih itu. "Viola," panggilnya seraya mengedarkan pandangannya. Viola gadis lugu dan manis yang sudah di anggap adik sendiri oleh dirinya. Ia sangat menyayangi Viola. Bahkan jika ada yang menjelekkan Viola meskipun keluarganya. Ia akan berdiri di depan Viola. "Vio, kamu ada di ma ... " Suaranya berhenti ketika melihat seorang gadis, memegangi pagar pembatas dengan menggunakan baju tidur. Rambutnya yang terurai terbawa oleh angin, membuat surai hitamnya itu melambai-lambai. "Adik," Aku sekarang Viola, bukan lagi Helena batinnya sambil memejamkan matanya. Ia membuka matanya, lalu memutar tubuhnya. Mengeluarkan senyuman indah di wajahnya. "Kakak," Ia membalas pelukan Duchess Lilliana yang memeluknya begitu erat. "Kamu sudah sadar." Duchess Lilliana pun menangis, ia sangat takut kehilangan Viola. Ini salahnya yang tidak bisa menjaga Viola dengan baik. "Terima kasih, terima kasih karena telah bangun. Maaf, aku tidak bisa menjaga mu dengan baik." "Kakak tidak perlu menyalahkan diri mu, ini salah ku yang tidak berhati-hati. Maaf sudah membuat mu khawatir." Viola melepaskan pelukan Duchess Lilliana. "Aku ingin beristirahat Kak, maaf bisakah kita melanjutkan besok pagi," ucapnya memelas. Ia merasa harus mengumpulkan mental lebih dulu. "Baiklah, besok pagi kita akan berbincang-bincang lagi," ucap Duchess Lilliana tersenyum, ia mengelus pucuk kepala Viola dan berlalu pergi meninggalkan Viola. Sementara di tempat lain. Duke Cristin malah duduk dengan santai di ranjangnya, menyandarkan punggungnya dengan menggunakan bantal ke sisi ranjang. Tidak ada rasa senang mau pun sedih. Baginya Viola hanyalah istri pajangan tanpa arti apa pun di hatinya. Selamanya dia akan mencintai satu orang yaitu Duchess Lilliana, cinta masa kecilnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Time Travel Wedding

read
5.4K
bc

Possesive Ghost (INDONESIA)

read
121.4K
bc

The Alpha's Mate 21+

read
146.5K
bc

Romantic Ghost

read
162.5K
bc

AKU TAHU INI CINTA!

read
9.0K
bc

Putri Zhou, Permaisuri Ajaib.

read
3.8K
bc

Legenda Kaisar Naga

read
90.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook