Gita kembali ke Tanah air sesuai permintaan abangnya.Dengan rambut blonde,bibir seksi tebal dan jeans robek juga baju dengan tanpa lengan dengan tali kecil itu,Gita mendaratkan dirinya di salah satu bandara di Indonesia.
Gita memandang sekitarnya saat mata mata pria hampir meloncat melihat kecantikannya.
"Dasar udik,nggak pernah lihat cewek cantik ya!"Gita memasang kaca matanya hitamnya dan berekspresi kesal.Ia melenggang berjalan bak model di bandara itu.
Begitu sampai di Indonesia,hal pertama yang ia ingat adalah kenangan menyakitkan saat ia memergoki Roger dan Rosa bersama dulu.
Luka dihatinya masih basah sampai hari ini karena kejadian itu.
***
Sebagai permintaan maaf,Roger membawa Rosa dan Yosa ke taman hiburan.
Yosa sangat senang dan bahagia,tapi insiden malah terjadi saat banyak pria baik muda maupun sudah matang terus terpana menatap Rosa.
Hal itu membuat Roger cemburu dan marah.
"Kamu ngapain sih pakai dandan segala!Kamu senang dilihatin Abg sama aki aki bangkotan itu!Di ajak refreshing malah jual tampang!"Roger memarahi Rosa saat Yosa sedang naik salah satu wahana sendiri.
"Bang,Rosa cuma pakai lipstik aja.Nggak dandan menor gimana."
Rosa lalu melihat kekanan,seorang anak muda dengan pakaian SMA memandangnya mematung dan tersenyum padanya.
Rosa mengalihkan pandangannya karena tidak enak.
Roger sudah kesal setengah mati.Roger menengadahkan kepalanya keatas sebentar lalu membuang nafas panjang.
Roger lalu berbalik dan menghampiri pemuda itu.
"Hoi bocah!Punya mata dijaga ya!Yang kamu lihat itu isteri aku!"Roger melotot menegur siswa itu.
"Isteri?Kakak itu udah nikah?Aku kira dia adiknya om."Si siswa menyangka Rosa masih seumur dengannya dan tidak menyangka Rosa sudah menikah.
"Mau mati kamu!Udah sana pergi sebelum aku congkel tuh bola mata kamu!"Roger menggertak serius pria itu hingga benar benar pergi.
Rosa sudah sering menghadapi situasi ini,saat Roger selalu cemburu dan marah karena banyak pria yang masih meliriknya.
Namun begitu,tidak sekalipun Roger pernah melirik wanita lain walau ia pengusaha sukses dan tampan pula.
Hanya saja,Roger terlalu anak mami dan membiarkan ibunya mendominasi rumah tangga mereka.Belum lagi sikap protektifnya,Rosa hanya bisa keluar rumah dengan izin Roger dan harus bersama Roger.
Rosa ibaratkan seokor burung dalam sangkar emas.Mewah namun tetap mengekang dan memenjarakan.
"Lain kali,tulis tuh di jidat kamu pakai lipstik!AKU UDAH NIKAH GITU!"Roger kembali ke Rosa.
"Maaf bang."Rosa hanya mengalah seperti biasa.
"Aku nggak pernah tuh tergoda sama cewek cewek diluar atau tebar pesona!Lah kamu!Bangga banget karena sok cantik gitu!Laki laki hidung belang gitu mah cuma mau punya kamu aja!Udah di celub di buang!Kamu tuh kayak teh celup aja tahu nggak!"
"Bang,ini tempat ramai.Kamu nggak malu apa dilihatin orang."Protes Rosa.
"Kenapa mesti malu?Toh aku bilangin isteri aku buat kebaikan,bukan buat isteri orang kan!Benar kata mama,kamu tuh biar nggak berpendidikan tinggi harusnya tetap bisa jaga sikap dan sopan santun!"Roger melukai harga diri Rosa lagi.
Rosa hanya menangis dan memalingkan pandangannya.'Kenapa dia selalu aja ngomong kasar kalau marah.Kenapa aku terus di rendahin?Disayang tapi juga di kasarin.Yang dia lukain bukan fisik aku,tapi perasaan aku.Ini semua ternyata lebih menyakitkan.'
Rosa hanya diam dan tidak membalas perkataan Roger.
Rosa tidak tahu sampai kapan ia mampu bersabar.Rosa dan Roger menetap di Aceh setelah waktu itu meninggalkan Jakarta.Roger ini antara sayang dan pemarah.Ia memang sangat sayang pada Rosa,tapi ia juga terlalu mengekang Rosa.Kadang di perlakukan baik,kadang di kasari dengan perkataan pedasnya walau tidak pernah main tangan.
Rosa hanya bisa menahan.Ia tidak punya tempat lain untuk lari lagi dan terlebih ini adalah pilihannya.Ia harus bertahan demi Yosa,buah hati yang harus ia besarkan dan mendapat hidup yang layak.Jika ia masih sendiri mungkin ia sudah kabur dan meninggalkan Roger.Namun ia sudah memiliki tanggung jawab sebagai seorang isteri sekaligus ibu.
Roger juga menyesal setiap kali ia sudah memarahi Rosa,tapi ia juga tidak bisa menahan emosinya jika melihat Rosa di ganggu oleh pria lain bahkan jika hanya cuma dilirik saja.
Liburan hari itu menjadi kacau dan hanya Yosa yang bahagia disini.
Roger dan Rosa kembali ke rumah dengan saling diam diaman.Sesampainya di rumah,masalah bertambah kembali.
Di rumah,ibu Roger sedang berkumpul dan mengundang teman temannya ke rumah.Pulanglah Roger dan Rosa kerumah itu.
Saat Roger,Rosa dan Yosa masuk kerumah wajah ibu Roger jadi tidak enak.'Ih,kenapa mereka pakai pulang cepat sih!Bisa ketahuan dong aku punya menantu yang malu maluin itu.'Rupanya ibu Roger bersungut dalam hati karena malu punya menantu seperti Rosa.
"Siapa itu jeng?Roger udah nikah emangnya?"Tanya salah seorang teman ibu Roger.
"Bukan,itu janda anak satu.Dia lagi dekat sama Roger aja."Jawab ibu Roger tega.
Rosa jelas mendengar itu dan merasa sedih sekali.
"Nek,nenek kok jahat sama mama!Mama kan isterinya papa dari dulu!"Yosa tidak tinggal diam rupanya.
Ibu Roger semakin malu.
Roger masih diam dan tidak berani menjawab.'Gimana nih?Aku harus nolong mama apa Rosa?Kalau aku mau nolong keduanya nggak mungkin.Nolong salah satu aja pasti ada yang tersakiti nih.'Roger jadi galau sendiri.
"Gini ya teman teman,itu tuh memang menantu aku.SMA nggak tamat,anak yatim piatu dan dulu babu orang.Roger mah baik banget mau nerima dia.Tapi ya gitu,dia suka malu maluin dan cari perhatian Roger biar lebih suka sama dia dan benci sama ibunya sendiri."Kepalang tanggung,ibu Roger malah menjelekkan Rosa sekalian.
"Bu,sampai hati ibu berkata seperti itu.Rosa memang yatim piatu,pendidikan rendah dan dulu pembantu orang.Tapi Rosa nggak pernah buat ibu di benci bang Roger.Rosa tahu ibu nggak senang sama Rosa dan sering nyuruh bang Roger ceraikan Rosa kan?"Baru pertama kalinya Rosa melawan setelah sekian lama.
"Iya,memamg ibu suruh ceraikan dan cari yang lebih baik!Kamu apa bagusnya!Modal tanpang aja!!Tampang tuh nggak menjamin apa apa!Ntar dah tua juga keriput!!Kamu juga nggak bisa dibanggain atau dipamerin dengan kekurangan kamu!"Cela ibu Roger judes.
"Bang,kamu kenapa diam aja.Apa aku salah lagi?"Rosa memohon Roger untuk bijak dan membelanya.
Roger masih mematung dan menatap ibunya dan Rosa bergantian.'Dia cuma isteri yang baru aku kenal,ibu aku adalah wanita yang lahirin dan besarin aku.Walau dia ibu dari anak aku,tapi aku adalah anak dari ibu aku.'
"Udahlah,kamu minta maaf aja sama mama.Sukur sukur mama tetap nahan dan mau nerima kamu."Roger tetap membela ibunya.
Rosa akhirnya meledak dan melawan."Nggak!Aku nggak mau!Mama kamu yang jahat mulutnya!Lihat aja sampai papa kamu aja nikah lagi karena nggak tahan sama dia!Aku juga nggak tahan sama dia!"
"E…eehh,berani kamu ya!Jaga mulut kamu."Ibu Roger malu karena Rosa membuka aibya didepan teman temannya."Tuh kan,nampak gimana aslinya isteri kamu."Tekan ibu Roger kesal.
"Jadi benar jeng suami kamu nikah lagi?Pantas aja nggak pernah kelihatan.Lebih nyaman di rumah isteri muda ya.Makanya jangan judes judes dong."Teman ibu Roger cekikian menertawai nasib ibu Roger yang memang bermulut lebih itu.
Bangkai akhirnya tercium dan ketahuan jika ia sudah dipoligami oleh suaminya.Selama ini,ia menutup rapat rapat rahasia itu.
Ibu Roger malu dan panik."Puas kamu menantu setan!Menantu celaka!Gak ada otak!!!Senang kamu!!!"Ibu Roger menatap benci pada Rosa.
"Ibu bahkan pantas dapat yang lebih dari ini semua!"Ntah keberanian darimana yang merasuki Rosa hingga berani sedemikian rupa dan bangkit dari jiwa tertindasnya.
"Roger!Sekarang kamu pilih!Ceraikan Rosa dan suruh dia sama Yosa angkat kaki dari rumah ini atau mama yang angkat kaki dari rumah ini!"Ibu Roger lalu membuat dua pilihan sulit itu.Ia bahkan tega ingin membuang cucunya juga walau tidak bersalah.
Roger menjadi terkesiap dan bingung dengan pilihan seperti hidup dan mati ini.