"Kenapa kamu ada disini Rosa?"Gita masih mencoba bertanya walau pernyataan dari Roger sudah sangat jelas.
"Maaf Gita."Hanya itu kata yang bisa keluar dari mulut Rosa untuk mewakili semuanya.
"Yuk sayang,kita lanjut lagi."Roger merangkul Rosa lebih mesra seakan sengaja memanaskan Gita agar segera pergi.
Rosa sudah hampir menangis lalu pergi seperti kemauan Roger.
"JLEB."Rosa hendak melangkah menahan Gita namun Roger menahannya.
Roger lalu menutup pintu apartemennya dan menggendong Rosa kembali ke kamarnya.
"Udah,jangan dipeduliin.Ntar juga dia nyadar kalau kamu memang lebih baik dari dia makanya aku milih kamu."Roger bicara sambil menenangkan Rosa.
"Tapi kasihan Gita bang,dia baik banget sama Rosa selama ini.Rosa jadi ngerasa bersalah."Rosa masih resah rupanya karena Gita sudah memergokinya.
"Udah sayang,nanti kamu malah nggak konsen layanin abang.Udah ya,beberapa hari lagi kita pindah ke Bandung.Abang kayaknya udah nggak sanggup jauh dari kamu.Abang pengen kita cepat nikah aja."
"Iya bang."Rosa hanya bisa pasrah dan melayani Roger di ranjang lagi dengan suasana hati kacau siang itu.
***
"ROSA JAHAT!!!ROGER JAHAT!!!!!"Gita berlari sambil menangis.'Tunggu aja,aku akan balas semuanya suatu hari nanti.Aku akan hancurkan kalian seperti kalian hancurkan aku hari ini.'l
Gita sudah mendendam hingga ke dasar rupanya.
Lebih parah lagi Gara,Gara menghancurkan semua barang di kamar Rosa.Tangannya bahkan sudah berdarah karena meninju meja rias Rosa.
"ARGGHHHHHHHHH"Gara berteriak keras karena marah.
Saat itulah Gita datang dan melihat keadaan kamar Rosa yang di buat Gara porak poranda.
Gara tahu jika ini pasti ada kaitannya dengan kepindahan Rosa.
"Rosa udah pindah ke rumah Roger bang,mereka bahkn abis bercinta disana.Rosa udah jadi pacarnya Roger."Gita menuturkan lagi hal menyakitkan itu pada Gara.
"Deg!"Jantung Gara langsung terhantam debaran besar.Matanya juga membelalak lebar seakan ingin melompat keluar."Apa kamu bilang tadi?!"
"Rosa udah milih Roger dan tinggal sama Roger,Gita baru habis dari sana."
Gara lalu mengepal tangannya.'Nggak nyangka ternyata kamu musuh dalam selimut Roger!Kamu udah nusuk aku dari belakang rupanya!!!!'Gara sangat marah saat tahu ia ditikung sahabatnya.
"SLASHH"Gara berlalu begitu saja dengan tangan berdarah darah untuk membuat perhitungan pada Roger.
Gita hanya diam dan tidak menghalangi sama sekali.Ia tahu kemana tujuan abangnya.Namun ia merasa pantas jika Rosa ataupun Roger di amuk oleh Gara saat ini.
***
"Kamu."Roger membuka pintu apartemennya dan sudah melihat Gara didepan pintu apartemen itu.
"BRUK…BRUKK.."2 Bogem mentah langsung menghantam wajah Roger dari Gara.
"Ishhh."Roger terhuyung dengan darah di tepian bibirnya.
Rosa lalu keluar,Rosa melihat ke arah Gara yang datang dengan tangan berdarah dan Roger yang setengah membungkuk setelah di pukul oleh Gara.
Gara melihat pada diri Rosa dari atas sampai bawah."Udah puas kamu di obok obok sama dia!!Senang kamu udah ditidurin sama dia!!Enak dimasukin sama punya dia!!Senang kamu lihat aku kayak gini!!Kamu suka kan lihat aku hancur!!!"
Gara mengamuk pada Rosa,ia sangat benci tapi juga menyayangkan karena Rosa mau menyerahkan dirinya pada Roger tapi tidak pada dirinya.
"Tolong jangan ganggu hidup aku lagi.Aku udah angkat kaki dari rumah dan nggak numpang disana lagi.Aku juga selama ini udah rela abang dan ibu abang siksa,aku juga gak malas malasan di rumah abang,aku bayar dengan tenaga aku dan ngerjain pekerjaan rumah tangga.Aku udah kenyang sama hinaan juga kebal sama kekerasan disana.Aku udah keluar dari rumah itu seperti mau abang dan mama abang.Jadi tolong,jangan ganggu aku lagi bang."Rosa bicara dengan lembut pada Gara.
Gara mengambil langkah cepat."GRABBB" Gara lalu memeluk Rosa kencang.
"Aku cinta sama kamu!!!Aku sayang sama kamu!!Aku tuh cinta mati sama kamu!!!!Aku nggak bisa lepasin kamu!Aku nggak bisa Rosa."Gara yang tadinya marah lalu menangis dan melemah.
"Kurang ajar!!Lepasin Rosa!!!"Roger marah karena Gara memeluk kekasihnya di hadapannya.
"Tap…Tap..Tap."Cukup tiga langkah Roger mendekati Rosa dan Gara.
Roger lalu berusaha melepas Gara yang memeluk Rosa erat,namun tidak mudah karena Gara tidak mau melepaskannya.
"LEPASIN DIA!!"Pekik Roger galak.
Gara tidak peduli dan tetap memeluk Rosa.Rosa ingin melepaskan diri namun tidak bisa.
"Oke,kamu mau aku pakai kekerasan juga ya."Roger sudah naik pitam.Roger lalu memukul bagian tengkuk Gara.
"SKAKKKKK."Gara langsung ambruk dan tidak sadarkan diri.Gara terjatuh kelantai melemas.
Rosa melihat Gara yang pingsan itu.Hari itu menjadi hari terakhir bagi Gara untuk melihat Rosa karena setelah itu baik Rosa maupun Roger hilang bagai ditelan bumi selama bertahun tahun.
Gara dalam keadaan tidak sadar itu,mengingat momen saat ia kecil dulu.Dimana Rosa sering ia jambak rambutnya namun saat ia terluka Rosa juga yang berlari sambil menempelkan lukanya dengan plester luka.Rosa yang saat kecil ia minta melihatnya makan saat Rosa sedang kelaparan tapi tidak ia bagi,namun Rosa juga yang selalu mengalah padanya soal apapun dan kadang menghiburnya saat ia sedih di marahi ayahnya.Rosa selalu rela menjadi sasak tinju kemarahannya tapi sekalipun Rosa tidak pernah membalasnya dan ikut sedih saat ia terjatuh karena ia menangis.Gara sadar jika selama ini ia sudah sangat jahat pada gadis baik itu.Kini dan nanti,Gara menyesal tiada henti sehingga tidak ada satu wanitapun yang bisa masuk ke hatinya.Ia menyiksa diri dengan menutup hatinya untuk wanita manapun.Ia tidak bisa melupakan Rosa selamanya.
***
7 Tahun telah berlalu sejak kejadian itu.
Gita melanjutkan studynya di London,atas sakit hatinya ia mengoperasi plastik semua bagian tubuhnya.Gita yang dulu baik kini menjadi jahat,angkuh dan sombong.Perangai baiknya telah hilang,kecantikan hatinya telah pudar.Setelah diremehkan dan disakiti oleh Roger dan Rosa,ia berniat berubah dan mengubah total semua yang ada pada dirinya.
Setelah serangkaian operasi plastik,Gita menjadi sangat cantik dan menawan.Banyak pria yang tergila gila padanya.Ia gemar memakai pakaian seksi dan bertandang ke klub malam.
Gita juga gemar merendahkan dan membully gadis gadis yang tidak cantik dimatanya sebagai balas dendam atas rasa sakitnya saat di SMA dulu.
Minusnya karena sifat buruknya walau sudah menjadi cantik tapi karena hanya bersenang senang prestasi Gita menurun,ia memang berkuliah di London tapi tidak menjadikannya siswi berprestasi.Tidak ada klasemen nilai bagus untuknya dan bahkan selama disana ia tidak pernah kembali ke Tanah air sekedar untuk menjenguk orang tua,yang ia tahu hanya meminta kiriman uang terus menerus demi gaya hidup mewahnya dan berhura hura tanpa henti.
Padahal ibu Gita yang ada di Indonesia sudah terkena sakit stroke parah dan komplikasi lainnya.Dona hanya duduk di kursi roda tiap harinya dengan tubuh setengah badan yang sudah lumpuh.
Ayah Gita yang dulunya baik juga mulai menyimpang,rindu dengan kehangatan wanita ia jadi sering main perempuan dan terlibat cek cok dengan isterinya.Ayah Gara dan Gita selalu berkilah jika ia tidak salah karena masih pria sehat dan butuh nafkah batin yang harus di penuhi.
Dona menjadi semakin sedih dan tertekan karena ulah suaminya itu,Dona juga menyayangkan Gita yang sama sekali tidak peduli padanya.
Gita menyimpan dendam pada ibunya yang dulu sering tidak menganggapnya saat ia masih jelek.Sebagai balasannya ia tidak memedulikan ibunya walau ibunya sakit parah.
Jungkir baliknya hanya Gara yang masih beres saat satu keluarganya sudah kacau balau.Gara keluar dari jurusan kuliah yang ia tekuni dulu dan memilih kuliah kedokteran.Gara menjadi dokter spesialis anak yang kompeten dan ramah.
Gara bahkan sudah bekerja di sebuah rumah sakit swasta dengan penghasilan tinggi.Gara yang dulu pelit senyum,angkuh,sombong dan congkak sekarang amat sangat ramah dan baik hati.
Gara mendapat titik tolak balik kehidupannya atas kesalahan dimasa lalu.Ia kehilangan sesuatu yang berharga karena sikap buruk dan emosinya.Maka Gara mengubur semua itu agar hidupnya lebih baik dan berbuah kebahagiaan.
Gara tetap mengosongkan hatinya walau banyak wanita wanita sukses yang mengantri cintanya.Hatinya masih beku untuk semua wanita dan hanya ia hangatkan untuk mengingat Rosa.
Lalu,kabar Rosa dan Roger adalah….