36

1996 Words
"perhatikan langkah mu. Kita akan masuk ke dalam hutan hitam." "Aku tahu aku tahu, entah kenapa kamu selalu mengkhawatirkan ku, padahal aku bisa melakukannya tanpa kamu perintah!" "Aku hanya mengingatkan, karena tempat ini bukan tempat yang bisa kamu tebak." "Jujur, aku baru kali ini masuk ke dalam zona netral." "Jangan berpikir zona netral adalah zona yang bisa kamu jelajahi tanpa bahaya di dalamnya, Justin zona netral yang berada di Hutan hitam memiliki bahaya yang sangat tinggi." "Aku pernah mendengar rumor itu." "Itu bagus, jadi berhati-hatilah!" Hutan ini seperti yang aku pikirkan! Aku dengan hati-hati melangkah lebih jauh ke dalam hutan hingga tiba-tiba aku langsung memanggil empat shadow Undead ketika aku tiba-tiba mencium bau darah yang cukup. Rasanya tidak asing tapi aku tidak tahu secara pasti. "Ini jelas p*********n! Ada sesuatu yang tak beres di tempat ini." "Itulah kenapa aku mengatakan untuk lebih berhati-hati!" Lalu beberapa langkah ke depan, aku merasakan sesuatu menyerang ku! “Ssss…” Berkat cahaya bulan, Aku bisa melihat seekor ular sanca menempel di dahan pohon di atas ku. Dia memiliki lidah yang sangat panjang, dan dia menatapku dengan mata coklat yang dingin. Aku bisa merasakan perutku mual di bawah tatapannyae. Sialan! Segera ketika merasakan bahaya shadow Undead langsung melakukan serangan, tapi ular sanca menghindarinya dengan mudah. "Kau baik-baik saja?" "Jangan khawatirkan aku, khawatirkan diri mu sendiri!" Aku segera memeriksakan kondisi dan melihat status yang dimiliki oleh ular sanca. Python Hutan (Umum) Tingkat: 45 Serangan: ??? Pertahanan: ??? HP: ??? Statistiknya tidak muncul, dan levelnya jauh lebih tinggi dariku! Sudah terlambat untuk melarikan diri, jadi aku tidak punya pilihan selain menyerangnya lebih dulu! "Bersiaplah ini akan menjadi pertarungan yang melelahkan!" Aku tidak yakin tapi dengan kondisi sekarang, dan dengan perbedaan jumlah, aku yakin aku bisa mengatasi ular sanca ini. Empat shadow Undead langsung mengepung ular sanca, tak lupa aku mendukung mereka dengan sihir api kegelapan lalu setelahnya aku menjaga jarak dan mulai bersiap untuk mengaktifkan kemampuan regenerasi ku. "Sonya, siapkan sihir angin pelindung mu, dan lindungi pada bonekaku!" "Aku tahu itu!" "Dan hati-hati dengan ekornya?" Empat Shadow Undead langsung melakukan serangan didukung oleh sihir Sonya membuat mereka berhasil menjatuhkan ular sanca dari atas pohon. Sayangnya salah satu shadow Undead terkena lilitan ekor ular dan Hancur seketika. "Sial ini tidak bagus!" Aku mengeluarkan pedang ku untuk melindungi diri. Ini lebih baik dari pada aku tidak memiliki pertahanan untuk diriku sendiri. Salah satu shadow Undead berlari di jalan yang lurus dan mengayunkan pedangmya ke bawah menuju kepalanya. Dampaknya benar-benar menyebabkan percikan api dan dentang keras dan memberikan dampak yang cukup berpengaruh. Dari posisiku aku terus memberikan dukungan. Pun dengan Sonya, kami sama-sama mengandalkan 3 shadow Undead yang masih bertahan. Serangan terus di lancarkan tapi tidak terlalu berpengaruh. Semua serangan yang di lakukan tidak memberikan dampak yang cukup besar, bahkan beberapa waktu berlalu, semua serangan masih tetap sama. Brengsek! Serangan itu bahkan tidak menghilangkan 10% dari ketahanan nya! Python Hutan mendesis keras sebelum memperbesar tumbuhnya untuk menggigit, satu shadow Undead menjadi korban tanpa bis menghindar. Serangan itu terlalu cepat bagi para shadow Undead untuk menghindar! Rkrakkk! Satu shadow Undead hancur, tersisa dua. Dan seketika aku langsung memanggil dua shadow Undead lagi sebelum melengkapinya dengan sihir api kegelapan. "Sarang!!" Wushsshhhhh!!! Empat shadow Undead melesat dengan cepat. Siiing!!! Pedang sihir api kegelapan langsung menghantam tubuh ular sanca, tapi tidak ada yang berpengaruh, ini cukup merepotkan. Sialan ini sama sekali tidak bagus, pertahanan monster ini setidaknya sekuat beberapa bos yang bergabung menjadi satu. Aku buru-buru mundur beberapa langkah dan menuangkan ramuan kesehatan ke tenggorokanku. Hutan Python ditutupi dengan baju besi bersisik berwarna hijau dari ujung kepala sampai ujung kaki, tetapi titik lemahnya bersinar samar dalam warna perak! Untuk melukai ular secara efektif, kami harus menyerangnya pada titik lemahnya. Dan titik lemah python ini benar… di sana! Aku segera menggerakkan empat shadow Undead untuk melakukan serangan. "Sonya sekarang!" "Aku tahu! Aku tahu!" Sonya segera melakukan serangan menggunakan belati angin miliknya, lalu sedetik kemudian lima serangan dari segala arah melesat. Serangan itu berhasil merubah keadaan. Hingga ular sanca hutan mengeluarkan teriakan yang mengerikan dan kehilangan sebagian pertahanan-nya. Bagus sekali, teruskan seperti itu. Maka tidak lama lagi aku akan menghancurkan pertahanannya. Tak tinggal diam, aku bergerak cepat dan melakukan serangan dengan sihir api dengan sempurna di sekitar kepala ular sanca. Monster itu tentu perlu mengunci targetnya sebelum bisa memberikan serangan, tapi dia tidak bisa memberikan serangan dengan cepat. Ini berarti aku bisa memberikan serangan dari segala arah lagi dan lagi. Thwack thwack! Benar seperti dugaan ku. Ular piton itu menyerang shadow Undead dua kali lagi selama pertarungan, dan itu membuatku harus mengeluarkan energi sihir lagi untuk bisa memanggil mereka. Namun, Aku masih memiliki beberapa ramuan kesehatan yang bisa memulihkan energi sihirku dengan cepat, untuk itu. Aku segera memerintahkan para Shadow Undead yang tersisa untuk menyerang titik lemah ular sanca empat kali dan membunuhnya! "Sekarang!" Aku berteriak, dan seketika itu Sonya mengeluarkan pedang angin yang cukup besar dan menusuk bagian terlemah dari ular sanca hutan. Sssstttt!! Sesaat ular sanca berteriak sebelum akhirnya jatuh terkapar. Pop! Seperti yang aku perkirakan, ular sanca memiliki item drop yang cukup memuaskan, bahkan tidak tanggung-tanggung dia menjatuhkan item yang sangat langka, dan aku bisa memanfaatkannya untuk diriku sendiri. "Monster yang merepotkan!" Aku melirik ke arah Sonya, dia sudah berusaha keras kali ini. Tanpa dia, mungkin aku akan sangat kerepotan karena keadaan ini. "Kerja bagus, itu sangat membantu." "Hah! Tentu saja! Aku bahkan harus menguras setenar dari energi sihir ku!" "Maka segera konsumsi ramuan penyembuhan, itu akan sangat berguna." "Baiklah baiklah aku tahu!" Setelah itu aku memerintahkan empat shadow Undead untuk berjaga, sementara aku berjalan mendekat mayat ular sanca hutan. Lalu melihat apa saja yang dijatuhkan oleh monster dengan level 45 ini. Aku cukup terkejut dan lumayan senang karena melihat apa yang aku dapatkan. Aku mendapat dua item yang cukup lamhka. Yang pertama adalah big Quality Big Magic Stone. Yang kedua adalah baru berukuran sedang berwarna hijau yang kelihatannya tidak terlalu berguna bagi ku tapi mungkin saja itu bisa berguna untuk yang lain. Jadi aku menyimpannya. Lalu sesuatu yang aneh juga aku dapatkan,biru adalah sebuah mata kristal ular sanca hutan Sac: Peringkat 3. Yang memiliki kandungan racun di dalamnya. Itu terlihat seperti bahan khusus yang digunakan untuk membuat ramuan tertentu. Bagaimanapun juga, aku bisa memanfaatkannya untuk menjadi lapisan pedang pada bonekaku, jadi aku mengambilnya dan melemparkannya ke dalam tas aku akan menggunakannya nanti, Sejenak aku terdiam, tentang hewan peliharaan, aku masih ragu apakah aku bisa membangkitkan ular sanca hutan dengan kemampuan ku saat ini dan menjadikannya hewan peliharaan. Berpikir seperti ini rasanya tidak akan mungkin. Tapi aku tidak akan pernah tahu tanpa mencobanya. Aku kemudian mengulurkan tanganku ke tubuh ular piton itu dan menggunakan Death Plunder! Aku fokus dan memusatkan sihir di bagian telapak tanganku, lalu berusaha untuk membangkitkan monster ini, tapi sayangnya tanpa stone kebangkitan aku tetap tidak bisa melakukan. Malah sesuatu yang lain terjadi saat aku mengaktifkan death plunder. Sebuah benda hitam pekat muncul dari tubuh ular sanca hutan tepat di tangan ku. Dan yang mengejutkan ku adalah, itu adalah tombak, dan cukup bagus untuk dijadikan sebuah senjata Aku terkejut dengan apa yang aku dapatkan, segera aku memeriksa status dari tombak ini. Tombak Hutan (Tingkat Besi) Serangan: 25 ~ 44 Kekuatan: +16 Persyaratan Level: 34 Aku tidak bisa menahan tawa ketika melihat ini. Aku tidak berharap mendapatkan ini dengan keterampilan menjarah aku karena sejauh ini, Aku tidak pernah mendapatkan setetes peralatan dari mayat monster yang aku kalahkan sebelumnya! Tapi sekarang aku benar-benar dibuat terkejut dengan apa yang aku dapatkan kini. Aku melempar Tombak Hutan ke dalam tasku dan berencana untuk menjualnya ketika aku kembali ke Kota Es Terapung. Kekuatan serangan tombaknya cukup bagus, jadi aku mungkin bisa menjualnya dengan harga bagus! Yah itu akan menjadi pemasukan ku untuk perjalanan berikutnya, setidaknya untuk membeli keperluan di rumah nantinya. Setelah menyimpan semua hasil buruanku. Aku segera kembali ke Sonya, dia masih duduk dan memulihkan energi sihirnya. "Sudah lebih baik?" "Heem" "Kau ingin makan. Atau kita langsung melakukan perjalanan?" "Setidaknya biarkan aku pilih terlebih dahulu, aku tidak ingin mati konyol hanya karena bekerja di bawah tangan mu." "Haha baiklah aku hanya bercanda. Ambil waktu sebanyak yang kau mau. Aku akan dengan senang hati menunggu mu." Setelah mengatakan itu, Aku melarikan tatapan nku i arah hutan yang ada di depan ku lagi. Jika sudah ada monster Level 45 di tepi hutan hitam, maka sudah di pastikan akan ada monster yang lebih kuat lagi di dalam hutan bahkan mungkin bisa lebih kuat. Sekarang aku mengerti mengapa belum ada satu orang pun yang berhasil keluar dari tempat ini, selain tingkat bahaya yang tinggi. Tempat ini juga memiliki monster dan pintu keluar yang tidak pasti. Lalu bagaimana orang bisa melewati hutan ini dan menemukan jalan untuk kembali? Aku sendiri masih mempertanyakan hal itu. === Perjalanan kami lanjutkan setelah Sonya mendapatkan kembali kebugarannya. Langit tampak suram, dan hutan terasa sangat sunyi. Sepasang kunang-kunang berwarna-warni terlihat menari di semak-semak. Seekor ular sanca hutan mati oleh tanganku, darahnya mengotori Weeping Fire Blade yang bersinar. Aku tidak dapat mengingat berapa banyak ular piton hutan yang telah aku dan para shadow Undead bunuh, tetapi aku dapat melihat pengalaman ku telah meningkat pesat. Dengan sesi penggilingan itu Aku telah mencapai peningkatan yang cukup luar biasa. “Fiuh… sepertinya ini tidak akan ada habisnya!" "Sepertinya begitu. Tapi lihat sisi baiknya." Aku berkata dengan bangga sembari memperlihatkan kantung jarahan yang aku miliki. "Aku mendapatkan banyak jarahan di sini!" "Kau senang hanya dengan barang jarahan, tanpa tahu bagaimana cara kita keluar dari tempat ini? Apa gunanya barang jarahan jika kau tidak bisa menjualnya?" Aku menghembuskan nafas, benar apa yang dikatakan Sonya, aku sepertinya terlalu larut dalam kesenangan sampai lupa untuk mencari jalan keluar dari tempat ini. Sejenak aku memeriksa isi tasku. Aku telah mengumpulkan 45 Forest Python Sacs sejauh ini, tetapi Aku masih tidak tahu untuk apa mereka digunakan. "Baiklah, sekarang sepertinya kita harus fokus untuk mencari jalan keluar. Karena kita tidak akan selamanya terkena di tempat ini." "Lalu apa rencana mu?" "Tentu saja mencari jalan keluar! Aku akan menyebar shadow Undead untuk.mebcsri jalan keluar sedangkan kita akan tetap bersama dan memburu beberapa monster hutan lagi!" Lalu rencana awal ku adalah mengikuti jejak hutan menuju Hutan Hitam dan memancing semua Python Hutan dalam perjalanan ku sehingga aku bisa mengalahkannya satu per satu. Namun, karena kesalahan dalam penilaian, setelah mengembara tanpa tujuan selama 4 jam berturut-turut, Aku tidak punya pilihan selain mengakuinya. Aku tersesat! Peta itu terbukti tidak berdaya, karena tidak merinci lokasi mana pun yang belum Aku jelajahi. Aku hanya memiliki ide yang samar-samar di mana Cold Wind Canyon berada. Namun, aku tidak sendiri. Aku memiliki ular piton “ganas” yang terlihat seperti dibuat dari fosil dinosaurus. Itu Level 45 dan memiliki Pertahanan yang cukup tinggi untuk melayaniku sebagai tank. Itu juga merupakan alasan utama Aku bertahan hidup di lingkungan yang tidak diketahui dan berbahaya ini. Seorang pelayan iblis yang disulap dengan Summon Undead tidak dapat dipulihkan, jadi kematiannya tidak akan menggangguku sedikit pun. Tiba-tiba, sebuah cincin bergema di telingaku— "Sepertinya kita akan terjebak di tempat ini." "Apa maksudnya itu?" "Beberapa shadow Undead yang aku kirim tidak memberikan respon, bahkan dua dari mereka Meri karena ular sanca hutan, dia yang tersisa tidak menemukan jalan keluar." "Lalu?" Aku melirik Sonya sebentar sebelum akhir aku mendengkus pelan. "Kita akan mencari jalan keluar secara manual." "Dan berapa lama kita akan melakukannya?" "Aku tidak tahu...." "Apakah itu, sebuah jawaban?" Tanya Sonya dengan nada merendahkan. Sedikit tercengang dan langsung menatap tajam ke arahnya, dan menjawab, “Aku cukup yakin bukan hanya Aku yang bisa disalahkan di sini.” Jawabannya datang dengan cepat. “Seorang pria harus memiliki nyali untuk mengambil tanggung jawab!” Aku tidak bisa menahan senyum dan menjawab, “Baik, Aku akan bertanggung jawab untuk kita berdua.” Dia mungkin marah karena butuh waktu untuk menjawab ucapan ku, sepertinya Sonya benar-benar marah kali ini. “Terserah, aku tidak memiliki banyak energi sihir untuk terus bertarung, jadi aku akan mengandalkan mu kali ini!" “Jadi...?” “Artinya aku tidak akan punya energi untuk bertarung. Jadi kau benar-benar harus melindungi ku…” “…”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD