22

2821 Words
22 "Hey apa yang kamu lakukan?" Aku berhenti dan menatap ke arah Frey, di mana dia tengah menatap aneh ke arahku. Itu sebuah tatapan yang membuat ku ingin tertawa. Yah ... Mungkin saja dia terkejut karena baru kali ini aku menggunakan kekuatan ku di hadapannya. Kekuatan yang baru saja aku dapatkan di tengah makam kuno. "Lihat saja, kamu akan mengetahuinya nanti." Shadow Undead mulai bangkit ketika aku mengaktifkan sihirnya. Ini adalah sihir pemanggilan yang mana aku bisa menggunakan sihir ini untuk menciptakan atau memanggil Undead sesuka hatiku. Dan ini akan sangat berguna untuk segala urusan. Contohnya saja membereskan rumah yang baru saja Frey dapatkan. Rumah yang sama seperti yang aku minta sebelumnya. "Jangan hancurkan tempat ini, oke." Aku terkekeh pelan ketika mendengar suara khawatir itu. Sedangkan di sisi lain. Osman hanya melihat ke arahku dengan takjub. "Tuan. Apa itu kekuatan yang kamu dapatkan dari stone?" Aku melarikan tatapanku ke arahnya. "Tentu saja. Aku mendapat dari stone yang cukup langka." Yah walau ini langka, tapi hada stone yang sangat langka dan itu dimiliki oleh James dan juga Undead swordmaster, dan sayangnya, aku tidak bisa mendapatkannya karena itu adalah barang yang sangat langka, dan dianggap suci oleh bangsa Undead. Jika aku memaksa untuk merebut dari mereka. Maka hanya akan ada pertumpahan darah diantara kami. Aku menghela napas pelan, mengingat bagaimana kegunaan dari stone para Undead itu. Andai aku memilikinya mungkin aku akan bisa mengumpulkan semua stone yang ada dan menghentikan semua kegilaan yang akan datang di akhir kisah nanti. Bayangkan saya, kekuatan dari stone itu adalah kebangkitan. Di mana memungkinkan pemilik kemampuan akan tetap bisa hidup kembali setelah mereka mati, selama stone masih ada di tangan mereka. Yah itu adalah kemampuan yang sangat bagus dan berguna. Apalagi untukku yang memiliki tubuh kemah seperti sekarang, bayangkan saja, jika aku mati dalam kondisi perebutan stone, aku hanya cukup bangkit kembali dan itu adalah sebuah keuntungan untukku. Tapi ya sudahlah, mungkin bukan sekarang waktu aku mendapatkannya. Segera setelah seluruh shadow Undead bangkit, aku segera memerintahkan mereka untuk memulai pekerjaan. Membersihkan pelataran rumah, membersihkan rumput yang ada di pinggiran danau dan juga beberapa shadow Undead untuk membersihkan bagian dalam rumah. "Baiklah, sekarang kita hanya tinggal menunggu sampai mereka menyelesaikan pekerjaan mereka." Aku melirik ke arah Frey, yang saat itu aku langsung ingin tertawa saat melihat tampangnya. Dia terlihat tidak percaya dengan apa yang dia lihat. "Tutup mulutmu Frey, aku tidak akan bertanggung jawab jika mulutmu kemasukan lalat!" Dengan iseng aku mengerjainya, dan benar saja dia langsung menutup mulutnya dengan seksama ketik. Dan di saat itu aku langsung tertawa terbahak. "Lihat bagaimana konyolnya wajahmu itu!" Aku yang tertawa langsung memukul bahu Osman dengan kuat "Cih!" Frey berdecih pelan lalu berlalu begitu saja. "Hey, mau kemana kamu?" "Mencari udara segar!" "Tidak makan?!" "Tidak!" Dia mengangkat tangannya ke udara lalu lenggang begitu saja. "Terserah kamu saja." Aku berbalik dan menatap Osman "Lihatlah, paman. dia selalu saja seperti itu, ku harap paman akan terbiasa dengan sikapnya." "Haha, tentu saja tuan, aku akan terbiasanya dengan sikap Frey." "Yah itu bagus." Aku teringat sosok Sonya, lalu mengedarkan pandangan untuk mencari keberadaannya. "Osman, di mana Sonya?" "Ah, wanita itu. Seperinya aku melihatnya di pinggir danau tadi." Osman menunjuk lokasi di sisi danau di mana Sonya berada. Namun sayangnya dia tidak ada di sana. "Cih, kenapa semua orang selalu saja pergi, apakah mereka tidak lapar?" Aku memasukkan kedua tangan di saku celana lalu beranjak dan memilih duduk di kursi dengan meja panjang di hadapannya, lokasinya tepat berada di bawah pohon besar, dan itu terasa cukup nyaman untukku. "Huh, aku lapar paman." "Baiklah, akan aku masakan untukmu tuan, tunggu sebentar." Aku mengangguk dan memilih bertopang dagu sembari menatap rumah yang masih di bereskan oleh para Undead. Sesaat aku mengingat kenangan masa lampau di mana aku masih berusaha untuk memulai semuanya dari awal. Dan di tempat inilah, tempat yang tidak pernah Fluxy ketahui sebelumnya, karena sebelum aku mengenal Fluxy, aku sudah keluar dan baru mengenal Fluxy setelahnya. Tempat ini mengingatkan ku dengan kenangan buruk di mana aku harus berjuang dengan sekuat tenaga agar aku bisa tetap hidup. Dan kenangan itulah yang membuatku semangat. Yah setidaknya, aku akan menjaga tempat ini sebagai rumahku sendiri, dan aku akan menjadikan rumah ini sebagai istana tempat aku kembali. Rumah yang akan menjadi saksi bagaimana aku membersihkan seluruh kebusukan yang ada di balik kota ini. Yah, aku akan membongkar dan mencegah semua kenangan buruk itu terjadi. Dan untuk mendapatkannya, aku harus mengumpulkan seluruh stone yang ada. Berbicara tentang stone, setidaknya aku sudah mendapatkan satu stone yang pernah berpengaruh di masa lalu, stone pembangkitan yang bisa merubah segalanya. Sekarang kekuatan itu sudah ada di tanganku, jadi aku hanya tinggal mengumpulkan sedikit lagi setiap stone yang berpengaruh penting. Stone dengan kekuatan yang luar biasa. Itu akan bagus untuk kedepannya. Yah, membicarakan masa depan akan sangat panjang, jadi aku akan memulainya sedikit demi sedikit, sampai semuanya berhasil aku dapatkan. Dan dendam ini, aku akan menyimpan dendam ini sampai semua terbalaskan. == Sonya Aku bangun dan melihat bahwa saat itu pukul 2 pagi. Ini adalah kesempatan bagus untuk melihat sejauh mana aku berkembang. Yah, aku hanya sedikit penasaran dengan kekuatan yang aku miliki sekarang, sejauh mana aku berkembang setelah aku mendapat seluruh kekuatan ini dari anak kecil itu. Aku bangkit dan memilih duduk. Aku baru sadar bahwa sedari tadi aku tertidur di bawah pohon rindang, itu terjadi tanpa sengaja ketika aku tengah merenung dan memandangi bintang malam tadi. Sejenak aku berdiri. Swoosh! Hembusan angin jelas terasa dan sangat dingin, ini karena aku lupa memakai baju panjang dan malah menggunakan baju pendek seperti biasanya. Hufttt. Sudahlah, setidaknya aku bisa melapisi tubuhku dengan sihir angin agar angin malam tidak bisa menembus ku begitu saja. Yah sihir ini memang sangat bertentangan dengan sihir yang pernah aku pelajari sebelumnya, tapi kekuatan ini jelas lebih bagus dari pada sihir sebelumnya, dan aku bisa dengan leluasa mengeluarkan potensi yang aku miliki. Aku mengikuti jalan kembali ke Frost Mound. Pengukur posisi ku berada di 54, agak kurang. Mungkin aku harus mencari makan dulu? Karena saat ini aku merasakan lapar. Salahku karena aku pergi begitu saja tanpa menerimanya tawaran makan dari anak itu. Sudahlah, mungkin aku akan mencari makan di perjalanan nanti. Aku mempertimbangkannya, tapi demi mempersingkat divagasinya. Aku hanya akan mencari makanan di tengah hutan. Mungkin aku akan mendapat buah-buahan yang nikmat, atau semacam jamur dan gingseng. Ini sangat hangat, seperti minuman keras. Sepanjang jalan, aku mempelajari sedikit demi sedikit apa yang aku dapatkan, mulai skill angin, pedang angin bahkan bilah angin. Aku mulai terbiasa dengan semua ini, bahkan bisa dikatakan aku sudah menjadikan angin sebagai sebagian dari tubuhku, dan itu sangat berguna. Aku bisa bergerak dan mengendalikan angin seperti yang aku inginkan, bahkan aku bisa menggunakan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Yah sihir memang sedikit unik dan membuat ku penasaran, ada banyak hal yang bisa aku pelajari dari semua ini. Dua puluh menit kemudian, ketika Aku tiba di sepetak hutan lebat, Aku mendengar suara bel di telinga ku. Suaranya sangat nyaring dan terdengar tak asing di telinga ku, seketika itu juga aku mempercepat langkahnya dan benar saja, aku melihat sesuatu yang sering aku lihat di saat-saat tertentu. Ya, anak siluman kecil telah muncul dan sedang memanen jamur di sekitar hutan! Itu berarti aku bisa mendapatkan sedikit makanan dari ya, dan aku bisa merasa lega hanya karena itu saja. Aku berjalan cepat, menyerbu keluar dari semak belukar, dan melihat siluman kecil yengah duduk di antara rerumputan dengan dua kelinci liar berlarian dengan gembira di sekitarnya. Seperti yang diharapkan dari siluman kecil yang tidak berbahaya. Kedua kelinci itu sama sekali tidak takut padanya. Namun, kehadiran Makhluk asing sepertiku begitu sulit untuk di terima sehingga ketika aku muncul, kedua kelinci itu melarikan diri dalam sekejap. Siluman kecil berbalik dan berdiri dengan gembira, berkata, “Saudaraku, kamu akhirnya datang!” Aku berjalan ke depan dan berkata sambil tersenyum, “Ya, apakah siluman kecil membawakan Aku roti?” “Ya, tentu saja aku membawanya, Aku sengaja membawanya saat berpikir mungkin saja aku akan bertemu dengan mu lagi!” Siluman kecil segera mengeluarkan sepotong roti kuning muda dari sakunya yang masih menyimpan suhu tubuh gadis muda itu. Segera dia mengulurkan roti itu kepadaku dan ku terima dengan senyum manis. "Terima kasih." "Tentu saja kak, makanlah, jangan sungkan.". aku tersenyum dan Segera saja aku mengkonsumsinya dan stamina ku segera melonjak. Oh ya, ini cukup bagiku untuk bertarung selama dua belas jam. Dan mendapatkan banyak tenaga tambahan serta pengalaman bertarung yang lebih baik. Setelah makan roti, Aku melihat ke bawah. Siluman kecil masih menatapku, matanya yang jernih dan sempurna seperti opal hitam. Hal itu mengingatkan ku pada sosok kecil yang selalu membuatku jengah. Yah, siapa lagi jika bukan di bocah kecil yang menganggap dirinya sebagai tuan itu. “Apakah ada yang salah, siluman kecil?” “Em... Tidak, hanya saja...” Dia ragu dan menunjuk ke arah selatan. “kakak, aku melihat kakek tua yang menakutkan di sana. Sepertinya dia terluka!” “Oh?” Aku tidak terlalu yakin, tapi jika sudah seperti ini, aku tidak bisa tinggal diam dan melihat begitu saja, setidaknya aku harus melakukan sesuatu untuk itu. "Apa menurutmu dia butuh pertolongan?" "Em aku tidak yakin, tapi bukankah lebih baik kita memeriksanya?" “jika itu maumu kenapa tidak, tapi kamu ikut dengan ku bukan?” Aku bertanya. “Em, maaf, tapi sepertinya aku tidak bisa, Aku harus pulang, Ibu sedang menunggu …” “Oh...." Ibu, mendengar itu aku jadi sedikit iri kepadanya. "baiklah jika seperti itu, ku pikir sebaiknya kamu cepat pulang siluman kecil, jangan biarkan ibumu menunggu terlalu lama!” “Iya.” "Hati-hati, dan terima kasih makanannya." "Umu, Aku akan membawakan lagi jika kita bertemu banti." Dia berjalan pergi sembari melambaikan tangannya di udara, dengan lembut menginjak rumput, meninggalkanku dengan pemandangan punggungnya yang sempurna. Selepas kepergiannya, aku segera berjalan ke arah yang berlawanan. Aku mempersiapkan sihir angin untuk berjaga-jaga, dengan beberapa bilah pisau dan juga pedang angin, aku mulai berjalan ke selatan. Beberapa saat kemudian, angin berbau tiba-tiba datang. Ditemani oleh suara raungan, bayangan hitam besar melompat ke arahku! Ini adalah seekor beruang hitam, matanya berwarna merah darah, mulutnya terbuka lebar saat ia menggesekkan cakarnya yang menakutkan. Melihat dari bentuknya, dia mungkin berada di level 28 ke atas, terlepas dari berapapun level sebenarnya dari beruang itu. Aku tidak terlalu ambil pusing, bagiku beruang seperinya bukanlah ancaman, karena aku sering menghadapi monster seperti itu saat aku berada di fraksi kegelapan Aku bersiap untuk segala kemungkinan yang ada, pedang angin sudah siap, dan aku hanya tinggal melakukan serangan jika dia sewaktu-waktu menyerangku. skill yang aku kembangan memiliki kelebihan yang cukup bagus, kemampuan ini dapat menawarkan dorongan sebesar 5% untuk memberikan damage pada target hidup. Karena aku telah melakukan latihan dan juga penguatan diri selama ini, Aku akhirnya bisa memanfaatkannya dengan baik melawan beruang ini! Aku terdiam menatap ke arahnya, sesaat setelahnya beruang itu berlari menerjangku, secepat itu juga aku segera mengerahkan seluruh belati angin dan juga pedang angin yang ada untuk menyerang ke arahnya. Krak! Ujung pedang melintas melewati mata beruang liar itu. Darah mengalir, dan tebasan pertama menyebabkan kerusakan kritis. Itu adalah serangan mutlak, belum lagi belati angin mampu menembus setiap daging yang di lalui, dan itu menyebabkan kerusakan yang cukup fatal untuknya. “Ha, kekuatan serangannya cukup bagus!” Saat aku tersenyum bangga, beruang liar itu segera bangkit dan melompat, mengangkat cakarnya dan menghantamkannya ke aeah bahuku. Di saat yang bersamaan, aku yang belum siap menjadi bulan-bulanan tanpa perlindungan yang cukup. Itu adalah luka yang aku dapatkan karena kecerobohan ku sendiri, sialan, aku merasa seperti orang konyol sekarang. Jika aku terus ceroboh. Maka sudah bisa dipastikan. Aku akan terbunuh dalam tiga serangan seperti lagi! Saat beruang hitam mulai mengambil langkah untuk melakukan serangan berikutnya. Aku dengan cepat mengelak. Menggunakan angin sebagai pelindung tubuhku. Aku segera menciptakan senjata angin selanjutnya, dengan cepat aku langsung melakukan serangan demi serangan hingga beberapa saat kemudian, aku bisa melihat bahwa kecepatan serangan beruang liar itu mulai lambat, tetapi kekuatan serangannya masih belum berkurang. Bahkan kemampuan dasarnya juga sama sekali tidak berkurang, kemampuan yang disebut adalah semacam substat Agility. Dengan kata yang lebih sederhana, seberapa cepat seseorang bisa membalik sebuah serangan yang datang, refleks adalah kunci untuk meningkatkan keterampilan ini! Aku melompat mundur lalu melempar beberapa pisau angin ke arah beruang, dan serangan itu segera sampai ke sisi beruang liar. Aku terus melakukan serangan yang bertubi-tubi. Pada saat beruang itu berbalik, aku sudah berada di belakang punggungnya. Segera aku melemparkan belati angin ke arahnya hingga mengoyak sebagian dari tubuhnya. Lalu setelah dia lengah, aku mengambil pedang angin dan mengangkatnya tinggi, Slayer s***h menghantam ke bawah! Brakkk!! Bagus, serangan kritis! Itu adalah serangan dan gerakan dasar yang sangat bagus, yah inilah yang aku sebut kekuatan, aku bisa terus melanjutkannya jika terus seperti ini. Aku tidak bisa menahan tawa. “Haha, itu adalah sesuatu yang sangat luar biasa!” Saat Forest Wild Bear jatuh, ada suara lain yang datang. Ha, satu lagi! Sesuatu bdatang dari arah selatan, dan aku sudah berpikir jika itu adalah beruang liar lainnya, tapi sepertinya itu bukanlah apa-apa. Karena saat dia melihat keberadaan ku dia segera lari. Baiklah, abaikan saja beruang pengecut itu. Mari kita lihat buruan yang kira dapatkan. Ini adalah bagian yang menyenangkan setelah pertarungan. Yah, siapa yang menyangka jika aku akan sesenang ini ketika melihat buruan yang sangat besar di hadapanku. Melihat kulit yang belum rusak aku cukup bangga, karena ini adalah bahan peringkat 2 yang memiliki harga cukup lumayan. Kulit berbulu tebal muncul di tanganku. Ini adalah sesuatu yang dibutuhkan seorang penjahit untuk membuat baju dan rompi yang mahal. Itu adalah materi tingkat tinggi, jadi Aku menyimpannya. Aku pikir aku akan memberikan pada anak kecil itu dan menyuruhnya untuk menjual dengan harga yang lumayan, itu akan berguna untuk menutupi keperluan yang dibutuhkan. Biasanya, monster akan menjatuhkan material, tetapi tingkat penurunannya tidak tinggi, sekitar 2% atau lebih. Keterampilan Penjarahan Kematian ku sangat kuat. Jika monster itu menjatuhkan sesuatu, aku bisa menjarahnya. Itu adalah keuntungan besar selain mendapatkan kulit kualitas tingg! Aku terus berjalan ke depan. Lebih banyak beruang liar muncul di hutan di depan. Ini adalah bagian hutan yang tidak berpenghuni. Para pemburu di Floating Ice City perlu melakukan perjalanan setidaknya satu jam untuk sampai ke sini, dan orang-orang kti biasa tidak mau menghabiskan begitu banyak waktu untuk berlari ke tempat penggilingan. Itu tidak sepadan. Aku melihat ke ke arah sekitar dan mengerti — Hutan Liar. Ini adalah tempat berkumpulnya beruang-beruang liar. Setelah beberapa langkah, erangan pelan tiba-tiba terdengar di telingaku. Menemukannya! Aku mengambil beberapa langkah cepat dan menemukan seorang tua bersandar di pohon, dadanya terluka dan pakaiannya berlumuran darah. Dia jelas telah diserang oleh binatang buas. Di sampingnya ada busur, keranjang bambu, dan tombak. Dari pakaian dan perlengkapannya, dia jelas seorang pemburu. “Beruang terkutuk ini …” Orang tua itu mengerang. Segera aku maju dan berkata dengan serius, “tuan, adakah yang bisa aku bantu?” Penampilan ku membuat orang tua itu ketakutan. Dia berkata dengan panik, “Kamu … apakah kamu dari fraksi kegelapan?” Jantungku melonjak. Fraksi kegelapan dan fraksi lainnya termasuk dalam faksi yang berbeda. Setelah mengetahui bahwa aku adalah salah satu dari fraksi kegelapan, apakah dia masih akan memberi ku sebuah misi? Oleh karena itu, Aku menguatkan hati Aku dan mulai berbicara tanpa henti saat Aku mengeluh, “Oh, jangan biarkan Aku memulainya. Aku awalnya tinggal di sekitar Floating Ice City, keluarga Aku memiliki rumah dan ladang mereka sendiri, tetapi kaum bangsawan sangat tidak masuk akal dan mengantarkan Aku dari rumah. Aku mengembara ke kuburan dan digigit oleh Makhluk Malam. Pada kenyataannya, Aku masih remaja yang tidak bersalah … ” Cerita sedih Aku yang berlebihan membuat orang tua itu berlinang air mata. Dia menepuk pundak Aku dan berkata dengan tulus, “Anak yang baik, tidak peduli apakah Kamu Makhluk Malam atau manusia, selama Kamu memiliki hati nurani, Kamu adalah orang yang baik. Jangan khawatir, Aliansi Bulan Perak akan menyelamatkan Kamu! ” Aku mengangguk dan berkata, “Orang tua, apa yang terjadi padamu?” “Oh, jangan biarkan aku mulai!” Orang tua itu menghela nafas dan meratap, “Aku adalah satu-satunya pemburu desa. Awalnya, Aku ingin datang ke sini dan berburu burung pegar gunung untuk membuat daging kering agar desa dapat melewati musim dingin. Aku tidak mengharapkan begitu banyak beruang liar untuk berkumpul di sini. Kamu juga telah melihat mereka. Aku telah melawan mereka selama tiga hari, Aku khawatir Aku akan mati. ” Aku menggelengkan kepala dan tersenyum. “Orang tua, kamu tidak perlu khawatir. Aku akan membantumu keluar dari masalah iniorest! ” “Betulkah?” Mata lelaki tua itu berbinar dan dia berkata, “Bagus, anak muda. Jika kamu membantuku keluar dari sini, aku akan memberimu hadiah di luar imajinasimu!” “Ah, kamu terlalu sopan, kami … apa kamu bilang hadiah?” Orang tua itu berhenti dan berkata, “Aku adalah pemburu terbaik dalam jarak seratus mil di sini, dan juga koki terbaik. Makanan apa pun di tangan Aku akan menjadi yang paling enak di dunia. Jika Kamu membantu Aku keluar dari sini, Aku akan melakukannya. berikan dua keterampilan kepada Kamu — mencari makan dan memasak! ” ……
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD