bc

Oh, So You're Into Me?

book_age18+
623
FOLLOW
3.2K
READ
contract marriage
fated
badgirl
CEO
sweet
bxg
heavy
mystery
office/work place
enimies to lovers
like
intro-logo
Blurb

“You left your red lipstick in my room, Madam. Should I bring it back?”

Kanaya Wijaya sangat membenci Alastair Adyatma. Pria yang tiba-tiba saja menjadi bos barunya setelah ayahnya menghukum Kanaya.

“You want to go to my room, Sir? Oh, so you’re into me?”

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Di umur ke dua puluh delapan tahun, hal paling menyebalkan bagi Kanaya Wijaya adalah datang ke pesta pernikahan. Pertanyaan awam—dan sangat mengesalkan—seperti; kapan kamu akan menikah juga? Adalah yang paling ia hindari. Seperti sekarang, Kanaya menghadiri acara pernikahan sepupunya yang bernama Anneliese Wijaya dengan salah satu pengusaha kaya raya di kota mereka, Sanjaya Januar. Pernikahan mereka cukup sederhana. Diadakan di taman belakang yang sangat luas di rumah baru yang akan mereka tempati nanti. Oke, Anneliese Wijaya—sepupunya itu—akan menjadi ratu paling bahagia di tanah ini! Kanaya menatap sepupunya dengan puppy’s eyes-nya. Dia bertanya-tanya kapan dia berada di posisi itu. Dia ingin menikah juga! “Kay?” Kanaya terlonjak ketika sepupunya yang lain datang menghampiri dia. Sepupunya yang bernama Sydney Wijaya—oh tidak, nama belakangnya sudah berganti mengikuti nama suaminya, MacMillan—itu datang dengan seorang bayi lelaki di gendongannya. “Apa? Kamu ingin mengejek aku juga karena aku terlihat menyedihkan di acara ini?” Sydney tertawa. Entah kenapa melihat Kanaya yang beda sendiri di antara mereka adalah salah satu hiburan untuknya. “Tidak, aku hanya ingin mengatakan kalau ternyata, Zafran yang dulu akan dijodohkan dengan kamu juga ternyata datang kemari.” Sydney berujar santai sambil menimang-nimang anaknya yang ada di gendongannya. Berbanding terbalik dengan Kanaya yang terkejut bukan main. “Sial!” “Hei!” protes Sydney sambil berusaha menutup telinga bayinya. “Jangan mengumpat di hadapan anakku!” Kanaya tidak menanggapinya. Dia gelagapan, mencari tempat bersembunyi. Dia tidak ingin bertemu dengan pria psikopat yang membuatnya ketakutan itu. “Aku harus pergi.” “Tenang saja, Kay, dia tidak mungkin berani untuk menghampiri kamu setelah apa yang dilakukan oleh ayah kamu sendiri.” Yap, Dean Angkasa, ayah dari Kanaya, melarang pria itu untuk menemui anaknya kembali setelah tahu apa yang dilakukan oleh pria itu padanya. “Tapi tetap saja, bukan? Dia masih memiliki kesempatan untuk bertemu dengan aku!” Kanaya panik di tempatnya. Sydney hanya memutar bola matanya malas dan membiarkan sepupunya itu melakukan apa yang ia inginkan sekalipun itu adalah hal yang bodoh. “Terserah, cari saja tempat sembunyi tapi jangan sampai mengacaukan pernikahan Anne.” Kanaya tidak menunggu aba-aba lagi dan dia segera berlari menuju tempat yang lebih sepi. Sebuah gazeboo di ujung taman. Tanpa aba-aba, dia segera berjalan cepat di sana. Tidak peduli apakah Zafran memang akan menemuinya atau tidak, tapi yang terpenting; dia harus kabur! “Kanaya, mau kemana?!” Ibunya yang memang merupakan social butterfly, tidak sempat memerhatikan anak satu-satunya itu. Namun untung saja, dia melihat Kanaya berjalan cepat dengan gerak-gerik aneh. Tolong, jangan sampai anak itu berulah di acara pernikahan sepupunya sendiri. Kanaya menoleh kaget pada ibunya dan ketika tatapan mereka bertemu, dia hanya tersenyum aneh. Addy—ibu dari Kanaya—hanya mengeryitkan dahinya heran melihat sikap anaknya. “Oh astaga!” Kanaya tidak memerhatikan jalannya dan sialnya dia menabrak seseorang di depannya tanpa sengaja. Dari badannya, Kanaya bisa tahu bahwa orang yang ia tabrak adalah seorang pria. “Maaf,” ujarnya pelan. Dia menundukkan pandangannya sambil kembali melangkahkan kakinya. Namun, pria itu masih saja berdiri di hadapannya. Kanaya mendongak dan tatapannya bertemu dengan mata hazel seorang pria yang sepertinya berumur lebih tua darinya. Badannya tegap, semakin terlihat jelas bahwa dia adalah pria dewasa yang sehat dalam balutan jas yang berwarna kalem. Tapi, tatapannya sangat datar seolah tidak ada kehidupan di sana. “Kamu menggenggam lenganku.” Suara bariton itu membuat Kanaya mengerjapkan matanya dan ketika dia melihat ke arah tangannya. Astaga! Itu bukan menggenggam, lebih tepatnya meremas kuat bagian lengan bawah pria itu sebagai refleks karena tadi dia hampir terjatuh. Kanaya langsung melepaskannya begitu canggung. Ia menggaruk pelipisnya dan tersenyum bodoh. Membuatnya terlihat semakin aneh di hadapan pria tampan itu. “Ah, maaf. Aku tidak sengaja. You know, tadi aku hampir terjatuh.” Pria itu tidak melakukan apapun lagi selain menatapnya dalam diam. Oke, bayangkan ditatap oleh pria asing tampan yang memiliki mata tajam dan sangat indah! “Apa … kamu baik-baik saja?” Kanaya menaikkan kedua alisnya kepada pria itu. “Apa aku meremas lengan kamu terlalu kencang?” Sedetik kemudian Kanaya langsung mengeryit karena aneh sendiri dengan ucapannya. Sial. Keapa dia berubah menjadi wanita yang mudah gugup dan aneh begini? “Tidak,” ujar pria itu dengan nada yang masih sama dinginnya. Tapi, suara itu juga cukup menenangkan bagi Kanaya. Oke, Kanaya, hentikan! “Oh, baiklah. Berarti kamu baik-baik saja.” Kanaya tersenyum dan melambaikan tangannya gugup. “Kalau begitu, sampai jumpa!” Kanaya bermaksud untuk meninggalkan pria itu sendiri. Namun … “Kanaya?” Kanaya langsung mematung. Sial! Dia sangat hapal dengan suara itu walaupun baru mendengarnya beberapa waktu yang lalu. Tolong, semoga firasatnya tidak benar dan pria itu bukan— “Zafran?” Sial. Tidak berhenti ia mengumpat dalam hati ketika melihat seorang pria menghampirinya dengan dua gelas minuman dipegangnya. “Senang bertemu dengan kamu lagi.” Pria itu menyodorkan satu gelasnya pada Kanaya. Namun, Kanaya memilih untuk mematung diam. Menatap pria itu dengan tatapan horror. “Apa mau kamu?” Kanaya ketakutan. Bayangan ketika ia pertama kali bertemu dengan Zafran, langsung terputar dalam otaknya. Astaga, Kanaya ingin pergi! Tapi dia tahu jika dia berlari sekarang, mungkin dia akan menarik perhatian semua orang yang itu berarti ia akan menghancurkan pesta pernikahan sepupunya sediri. “Mau berbicara denganku?” tawar Zafran seolah tanpa beban. Ingin sekali Kanaya menampar pria itu karena sikapnya yang terlalu santai dan seolah menyepelekan. “Katanya, kamu ingin mengambil minum.” Suara barito lagi. Suara yang Kanaya sukai. Berbeda dengan suara Zafran yang membuatnya muak. Kanaya menolehkan kepalanya ke tempat pria itu berdiri sedari tadi. Oh, dia mengira pria itu sudah pergi ketika Zafran datang, ternyata tidak. “Ayo,” ajaknya sambil menarik pelan pergelangan tangan Kanaya. Oke, kali ini Kanaya cukup terkejut. “Tunggu.” Zafran menghadang mereka. Tubuhnya yang tidak seberapa dibandingkan pria yang kini menggenggam tangannya, membuat dia terlihat semakin bodoh dan menyebalkan di mata Kanaya. “Aku yang mengajak dia pertama. Tidak seharusnya kamu mengambil dia dariku begitu saja.” Zafran menatap pria itu dengan tatapan tidak suka. Alis tebalnya mengerut kesal. Pria itu tidak mengatakan apapun. Hanya membalas tatapannya. Tidak kalah tajamnya. Kanaya yakin, dia tipe pria yang tidak ingin membuang waktunya hanya untuk menanggapi ucapan dari orang aneh. “Hei! Aku berbicara dengan kamu!” Ketika Zafran akan menabrak tubuhnya, tidak sengaja salah satu minumannya tumpah, mengenai kemeja dan jas pria itu. Kanaya melotot dan menutup bibirnya tidak percaya. Benar-benar! Zafran pembuat masalah! Pria itu hanya berdecak dan menghembuskan napasnya kesal. Bibirnya menipis, dari ekspresinya terlihat jelas bahwa dia sedang menahan emosinya. “Astaga,” ujar Kanaya dengan ricuh. “Ayo, aku akan membersihkan kemeja kamu.” Kanaya mendorong pria itu agar mau menurutinya. Tak lupa, sebelum dia meninggalkan tempat itu, terlebih dahulu dia melayangkan tatapan membunuh pada Zafran. “Kamu benar-benar memalukan!” desis Kanaya tanpa rasa takut. ***  

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.7K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook