Jam baru menunjuk ke angka delapan saat Abi membuka mata. ia mengerjap-ngerjap sebentar sebelum akhirnya benar-benar duduk sembari meraup wajah. "Harusnya aku masih bisa terbang agar tak bermalas-malasan di rumah." Abi segera bangkit setelah sadar ia bangun terlampau siang. Usai membersihkan diri, ia hampir saja keluar dari kamar saat Hanum hendak mengetuk pintu. Sontak saja, Abi mematung. Ia melihat sang ibu dengan gestur yang kurang menyenangkan. "Nak, aku membawakan sarapanmu ke kamar. Aku tau, kamu masih belum pulih sepenuhnya." Abi merapatkan mulutnya, lantas mulai berkacak pinggang. "Aku bisa makan di meja makan." Tangan kekar Abi sudah mengambil alih nampan berisi semangkuk soto ayam saat Hanum terperangah. Anak pertama keluarga Maheswari itu berlalu pergi tanpa memedulikan ibu

