Alisandra baru saja tiba di hotel tempatnya tinggal sejak kedatangannya ke Jakarta kemarin. Hari ini dia kembali ke rumahnya untuk mengambil beberapa perlengkapannya untuk dia gunakan selama dua hingga tiga bulan kedepan jika berhasil menjadi asisten Jackson Martinez. setelah memasukkan lamaran ke MM Corp, dia akan menutup semua akses pada Alisandra Putri Permana, dan itu berarti, dia tidak akan menginjakkan kaki di rumahnya sendiri dulu lagi hingga semua ini selesai.
Oke, ini rencana terlama dan sepertinya tergila dari semua yang mereka jalankan, biasanya rencana seabsurd apapan akan selesai paling lama satu bulan, sedangkan yang ini, mungkin bisa sampai tiga bulan, dan deadlinenya adalah pernikahan Sissy.
Setelah mandi dan membereskan barang-barangnya, Alisandra membuka sebuah situs untuk mencari pekerjaan yang paling terkenal saat ini dan dia menemukan iklan yang dia cari, lowongan sebagai asisten pribadi di MM Corp. Walau tidak ditulis lowongan itu untuk asisten siapa, dia yakin kalau posisi itu untuk asisten Jackson Martinez. Dia langsung mengirimkan semua data diri Alisandra Purnama yang telah disiapkan Morin untuk lamaran pekerjaan ini ke alamat email yang tertera di iklan itu.
Perhitungan mereka memang tepat, lihat saja sekarang lowongan itu sudah tersedia. Badai yang dibawa oleh Sissy dan Jisoo tadi siang telah memporak-porandakan hubungan Jackson Martinez dan Mario Darlie.
Karena menganggur setelah mengirimkan lamarannya, dia mencoba mencari tahu tentang calon Bosnya dan asistennya yang sekarang. Hasil pencariannya mirip dengan berkas yang diberikan Morin padanya. Jackson Martinez dan Mario Darlie memang sangat dekat. Mereka satu sekolah, tapi beda tempat kuliah, karena Jackson berkuliah di Jerman, sedangkan Mario mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Singapura.
Dia mengerutkan alis saat menyadari kalau perannya nanti sebagai Ali, memiliki kemiripan perjalanan hidup Mario Darlie, terutama di bidang akademik. Mario Darlie juga bukan berasal dari kalangan atas, dia masuk ke sekolah Jackson karena beasiswa dan beasiswa itu juga yang membawanya kuliah di Singapura.
Sedangkan Fenny Rosa, wanita itu juga bukan berasal dari kalangan atas. Dia bersekolah di sekolah yang sama dengan Mario dan Jackson karena Ayahnya merupakan kepala sekolah di sekolah elit itu dan karenanya, pria itu mendapatkan fasilitas untuk menyekolahkan anak-anaknya di sekolah itu.
Sekarang dia memantau media sosial Mario Darlie dan Fenny Rosa. Dia mengerutkan alis saat merasa kalau sebenarnya pasangan itu terlihat saling mencintai. Mereka ssering membagikan kebersamaan mereka di media sosial dan terlihat kalau Mario Darlie mencintai Fenny Rosa.
Dia membaca lagi dokumen yang diberikan oleh Morin. Pasangan itu berpacaran sejak sebelum lulus SMA, lalu terpisahkan jarak karena Mario Darlie berkuliah di Singapura. Keduanya hanya bertemu dua kali selama Mario Darlie kuliah di Singapura, mungkin karena keterbatasan biaya, tapi mereka tetap bersama hingga akhirnya Mario Darlie kembali ke Jakarta satu tahun setelah lulus kuliah. Pria itu tidak langsung kembali ke Jakarta lulus kuliah karena pria itu masih bekerja satu tahun di Singapura sebagai salah satu syarat penerima beasiswa di negara singa itu.
Selama itu pula Jackson Martinez kuliah di Jerman. Berbeda dengan Mario Darlie dan Fenny Rosa yang berhasil melewati rintangan cinta jarak jauh mereka, pertunangan Jackson Martinez dan Sonya Antadina putus karena Sonya memilih untuk memutuskan pertunangan mereka dan menikah dengan pria lain saat Jackson melanjutkan S2nya juga di Jerman.
Jackson dan Mario kembali bertemu saat mereka sama-sama kembali ke Jakarta dan Mario melamar kerja di perusahaan Jackson. Begitulah persahabatan mereka yang dulu sempat renggang, kini terjalin kembali. Masalahnya, sepertinya Jackson yang sakit hati karena ditinggal menikah oleh Sonya, malah merasa nyaman dengan Mario dan tertarik pada pria itu.
Dia berasumsi seperti itu karena hubungan Mario dan Fenny masih baik-baik saja sampai sekarang. Jadi kemungkinan yang awalnya menyimpang adalah Jackson, untuk Mario, dia tidak tahu apakah memang pria itu juga tertarik pada Jackson atau karena motif keuntungan semata, dimana Jackson pasti akan lebih royal padanya jika menjadi kekasih pria itu.
Dia menatap lama wajah Jackson Martinez di layar ponselnya. Pria itu tampan dan gagah, juga terlihat aura dominan dan berkharisma, pria itu sempurna secara fisik. Prestasinya juga tidak main-main, dalam tiga tahun sejak dia menjadi CEO MM Corp, perusahaan itu semakin berkembang dan harga saham MM Corp terus naik setiap tahunnya. Pria ini pasti adalah orang yang ambisius dan perfeksionis.
Sayang sekali pria sempurna seperti Jackson Martinez memilih untuk menjadi gay, padahal pasti banyak wanita yang mengantri untuk dinikahi oleh pria itu, tapi ya sudah pasti bukan mantan tunangannya. Apa boleh buat, memang setiap orang memiliki traumanya masing-masing, mungkin Jackson Martinez sudah tidak percaya lagi pada wanita.
Tiba-tiba dia teringat pada traumanya sendiri, yang membuatnya sekarang berpenampilan seperti laki-laki. Ibunya sendirilah yang membuatnya trauma, sikap egois wanita itu yang tega meninggalkannya dan Alex saat usia mereka baru tujuh tahun untuk menikah dengan pria yang dicintai oleh Ibunya itu, sebelum wanita itu dijodohkan dengan Ayahnya.
Bukan pernikahan kedua Ibunya yang membuatnya trauma, tapi yang selanjut-lanjutnya. Pernikahan Ibunya dengan pria yang katanya cinta dalam hidup wanita itu hanya bertahan tiga tahun, setengah tahun kemudian Ibunya menikah lagi untuk yang ketiga kalinya dalam kondisi hamil besar.
Dan itu berarti, Ibunya berselingkuh lagi dari suami keduanya dan setelahnya bercerai lagi karena telah mengandung anak si pria lain yang setelahnya menikahi suami ketiga Ibunya itu. Petualangan cinta Ibunya tidak selesai sampai disana. Lima tahun kemudian, sang Ibu kembali bercerai.
Bertahun-tahun kemudian, Ibunya tidak menikah lagi. Dia yang saat itu sudah cukup mengerti tentang hubungan pria dan wanita, berpikir Ibunya mungkin sudah menyerah mencari cinta sejatinya.
Namun, saat usianya delapan belas, yang berarti tiga tahun kemudian, Ibunya menikah lagi dengan suami keempatnya dan kali ini, pernikahan itu hanya berumur satu tahun.
Dua tahun kemudian, Ibunya menikah lagi dengan suami kelimanya dan baru bercerai lagi setengah tahun yang lalu, pernikahan yang kelima juga tidak sampai dua tahun. Dan setahunya, sekarang Ibunya sedang dekat dengan berondong yang mungkin akan menjadi Ayah tiri kelimanya.
Semakin usianya bertambah, dia semakin takut menjadi seperti Ibunya. Dia adalah anak Ibunya dan dia juga menyadari kalau dirinya mudah bosan akan berbagai hal, dan hal itu dia kaitkan dengan gen yang menurun dari Ibunya padanya yang sangat mudah bosan akan suatu hal, hal sebesar pernikahan saja mudah dilepaskan begitu saja.
Karenanya, dia tidak mau menjalin hubungan dengan pria. Dia tidak mau menjadi seperti Ibunya dan membuat anak-anaknya nanti menderita karena punya Ibu yang hobi kawin cerai. Cukup sudah drama di keluarganya yang sampai berjilid-jilid itu adalah karena Ibunya, tidak perlu dia menambah dengan episode lanjutannya yang juga berjilid-jilid.
Saat lulus kuliah, dia memutuskan untuk tidak menikah dan mengganti penampilannya menjadi seperti pria. Dia bukan ingin berganti kelamin, menurutnya itu tidak diperlukan karena dia juga tidak tertarik pada wanita. Dia hanya ingin merubah penampilannya agar tidak menarik lagi bagi pria, jadi tidak ada pria yang mengejarnya. Dia lelah terus menerus menolak para pria yang mendekatinya sejak dia masih sekolah, dan bertambah banyak setelah dia kuliah. Wajah cantiknya adalah turunan Ibunya, wanita yang baru saja berulang tahun ke empat puluh lima tahun itu masih bisa terlihat seperti kakaknya saat mereka berjalan bersama.
Dia yakin Ayahnya dan Alex tidak akan memaksanya untuk menikah, jadi lebih baik dia menemani Ayahnya hingga tua saja, biar Alex yang memberikan keturunan untuk keluarga mereka.
Lisa mengehela nafas saat lamunannya mengingatkannya pada masa kecilnya yang suram, dimana dia terus diledek karena Ibunya yang sering gonta ganti suami. Karena itulah, sejak kecil dia belajar beladiri, agar bisa menghajar mulut kurang ajar yang berani menghinanya dan Alex.
Dia kembali melihat layar ponselnya dimana masih ada foto Jackson Martinez disana. Dia tidak merasa jijik atau apapun terhadap pria itu. Setiap orang memiliki pilihan hidupnya sendiri, seperti dia dan pria itu juga, dan dia tidak berhak menghakimi keputusan orang lain.
Kesalahan Jackson Martinez hanya satu, dia menjadi calon tunangan sahabatnya, dan dia tidak bisa membiarkan Sissy menderita jika menikah dengan pria menyimpang, dan karenanya dia harus membuat pria itu jatuh cinta padanya, pada Ali tepatnya.
Jackson Martinez tidak akan tertarik pada Alisandra Putri Permana, tapi dia mungkin akan tertarik pada Alisandra Purnama. Untungnya dia wanita, jikapun nanti jati dirinya ketahuan, pria itu pasti akan menjauh darinya. Apalagi dia seperti membenarkan pemikiran pria itu kalau wanita itu makhluk egois dan manipulatif, seperti tunangan pria itu yang meninggalkannya untuk menikahi pria lain.
“Baiklah. Lisa. Segera selesaikan semua ini dan kembali ke Amerika. Jauh dari Ibu dan juga berondongnya!” seru Lisa menyudahi lamunannya sambil menepuk kedua tangannya.
****