27

1543 Words

"Gimana sama progresnya, Ni?" Agni menggigit potongan roti sambil memeriksa data yang ada di laptop miliknya, sedangkan satu tangannya menempelkan telepon genggam ke telinganya, mendengarkan kakak pertamanya yang sedang berbicara. "Lancar, Mas, Alhamdulillah. Semuanya mudah karena Adnan punya banyak koneksi yang menguntungkan kerja sama kami," jawab Agni. Keningnya sedikit mengkerut saat melihat laporan penjualan yang diberikan hari ini oleh Lili lebih turun dari yang kemarin. "Agni, tadi Mas main ke umah Eyang, terus Ibu nanya kenapa kamu engga hubungin Ibu setelah sampai Jakarta? Kamu sibuk atau bagaimana?" Gerakan tangan Agni yang sedang menggeser kursor terhenti, matanya mengerjap sebelum kemudian menghela napas pendek. "Maafin Agni, Mas. Mungkin memang Agni salah karena engga ng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD