"Terus ya, dengan PD nya dia ngasih tuh kado yang isi nya pakaian dalem di dalam kelas. Ya jelas aja dia langsung di putusin saat itu juga." Ana tertawa terbahak mendengar cerita Bagas. Tangan nya dengan refleks menepuk punggung Bagas beberapa kali, tidak perduli kalaupun Bagas akan kesakitan dengan tingkahnya. "Gila.. Ide darimana sih dia ngasih kado begitu?" tanya nya masih dengan tertawa yang berderai. "Dari gue." Tawa Ana dan Bagas kemudian semakin lepas, menertawakan betapa jahatnya Bagas yang tega membodohi temannya sendiri hingga temannya harus menerima nasib tragis, diputuskan oleh pacarnya. Mereka saat ini sedang di atas motor yang di kenderai Bagas. Bagas sengaja mengemudikan nya dengan kecepatan sedang agar Ana bisa mendengar dengan jelas apa yang dia ceritakan. "Ih Jahat

