Pukul delapan lewat lima menit, Ana dengan setelan rok panjang berwarna hitam dan juga hodie tipis berwarna biru, sudah duduk di teras sambil memangku tote bag miliknya. Dia tidak sedang terburu-buru, walaupun jam jemput Deanova memang sudah terlambat sekitar setengah jam. Biasanya, setengah delapan saja Deanova sudah terlihat di depan kosannya, bersama dengan mobilnya itu. Tapi hingga sekarang, penampakan pria ith masih belum terlihat. Senyum Ana terbit kala deru mobil yang halus terdengar, bersamaan dengan munculnya mobil milik Dean yang kemudian berhenti tepat di depan kosannya. Dengan cepat Ana berjalan ke arah pagar, membuka lalu menutupnya kembali saat sudah keluar. Dean berdiam di dalam mobil menunggu Ana bergabung masuk bersamanya. "Sori gue telat, An," ucap Dean pertama kali.

