Bab 3

1269 Words
Saat di perjalanan Chris tidak sengaja bertemu dengan Dika, langsung saja Chris menghampirinya. "Dik, kamu sudah datang?" tanya Chris. "Iyalah datang, kalo tidak bagaimana caranya aku ada di sini? tanya Dika kesal mendengar pertanyaan konyol Chris. "Dik, aku bingung harus memulainya dari mana? Alasan apa yang tepat, agar gadis itu mau menikah denganku. Mamah sudah sangat ingin mempunyai cucu,kalo aku tidak menikah dalam bulan ini.Mamah akan menikahkan aku dengan Tania, aku tidak mau," cerita Chris. "Tania? Hahahaha, kenapa tidak kamu coba saja dulu, Bro? Siapa tahu goyangan Tania yang biasa dia berikan ke Bos-bos Perusahaan itu bisa memuaskan kamu jika menikah dengannya! seru Dika sambil tertawa . "Sialan kamu Dik, Bukannya membantu, kamu malah meledek aku. Cepat cari alasan yang tepat! Atau gaji kamu, aku potong 75% selama empat tahun!" ancam Chris kesal, karena Dika berani sekali meledeknya. "Eh, jangan dong, Bro. Iya, iya aku carikan alasannya," sahut Dika, lalu mulai memikirkan sesuatu. "Eh, Chris. Aku menemukan ide cemerlang. Bagaimana kalau kamu ancam saja gadis itu dengan dokumen kontrak yang sudah dibuatnya rusak itu? Atau kamu bilang akan mengembalikan dia ke Klub malam jika dia menolaknya. Bagaimana?" tanya Dika sambil menggerak-gerakan alisnya. Chris nampak terdiam dan berpikir sejenak. "Tapi bagaimana kalau gadis itu menolaknya? Lagi pula, soal dokumen itu juga tidak penting bagiku," sahut Chris ragu. "Aduh, dasar bos oon! Kan dicoba dulu, masalah mau atau tidaknya kan masih ada rencana kedua. Soal dokumen itu, anggap saja itu dokumen yang sangat penting buat kamu. Tapi ini sekedar saran saja Chris, kalau kamu mau tinggal lakukan. Tapi, kalai tidak mau, ya tinggal nikah saja tuh dengan Tania," ucap Dika. "Dih, tidak mau. Oke aku coba, tapi kalau sampai gagal. Gaji kamu aku potong 80% bulan ini," ancam Chris, lalu melangkah menuju pintu Apartemennya. "Dasar Chris sialan. Sudah dibantu juga, malah mengancam." batin Dika lalu ikut menyusul Chris. Saat Chris membuka pintu Apartemennya, mata Chris terbuka lebar yang tanpa sengaja melihat Mia yang baru saja selesai mandi dengan masih menggunakan handuk yang melilit di tubuhnya. Glek... Chris menelan salivanya. Tubuh Mia yang bisa dibilang cukup berisi itu sukses membuat Chris jadi salah rasa. Chris langsung menutup pintunya lagi dan kembali mendekati Dika. "Kenapa kamu keluar lagi, Bro?" tanya Dika heran. "Tidak papa. Kamu tunggu disini dulu!Jangan masuk sebelum aku memanggil kamu!" seru Chris melangkah kembali ke arah pintu . "Halah, mau apa itu Chris? Mau enak-enak ya didalam?" tanya Dika sambil menahan tawanya. Chris berpaling ke arah Dika,sambil menatap tajam Dika. Dika yang merasa ditatap seperti itu, langsung diam dan memalingkan pandangannya ke arah lain. Chris memasuki Apartemennya. Tapi, Chris tidak lagi mendapati Mia didalam. Dengan perlahan, Chris mencari-cari Mia di seluruh ruangan. Pintu kamar Chris yang terbuka, membuat rasa penasaran sekaligus curiga. Chris langsung memasuki kamarnya tanpa mengucapkan permisi. "Lagi apa kamu masuk ke kamar ku?" tanya Chris, lalu menatap Mia yang masih menggunakan handuk di tubuhnya. Mia yang kaget,tanpa sengaja menjatuhkan handuk yang dikenakannya. Chris yang melihat itu pun hanya diam mematung, sambil terus memandangi tubuh polos Mia yang sangat mulus. Mia yang sadar akan tatapan Chris, langsung memungut kembali handuknya dan langsung mengenakannya. "Apa sih Om? Buat terkejut saja. Sana balik badan! Awas matanya nanti melompat," ucap Mia menyadarkan Chris. "Kamu yang lagi apa disini? Ini kamarku! Kenapa kamu ada disini? Pakai acara polos-polosan lagi," gerutu Chris menyalahkan Mia. "Om yang sedang apa disini? Aku lagi cari baju, baju aku basah. Dan, aku tidak punya baju lain. Makanya aku coba cari kesini, rencananya aku mau pinjam baju Om," sahut Mia, sambil menutupi bagian tubuhnya yang menonjol. "Awas, biar aku yang mencarinya," ucap Chris mendorong Mia ke samping. "Nih, pakai. Setelah itu aku tunggu kamu di sofa depan!" titah Chris lalu melangkah keluar. Mia yang masih berada didalam kamar langsung memakai baju yang diberikan oleh Chris, sambil sesekali mengumpat didalam hatinya. "Dasar bodoh, Mia bodoh. Kenapa pakai acara handuk melorot sih? Jadinya kan Om itu melihat harta berhargaku. Aduh, buat malu saja. Mau ditaruh dimana muka aku nanti. Huh, dasar Mia ceroboh." gerutu Mia dalam hati. *** Di ruang tamu, Mia sudah duduk berhadapan dengan Chris dan juga Dika. Mia bingung, kenapa dia dipanggil keruangan itu. "Aduh, apa salah aku, ya? Apa jangan-jangan karena masalah handuk melorot tadi? Aduh, bagaimana ini?" Mia terus bertanya-tanya didalam hati. "Chris, kamu habis apakan anak orang? Kok, dia pakai baju kamu segala?" tanya Dika sedikit berbisik menggoda Chris. "Siapa juga yang apakan dia. Bajunya basah dan meminjam bajuku. Otak kamu itu jangan terlalu geser Dik," sahut Chris yang juga ikut berbisik. "Kali aja begitu," sahut Dika, sambil menahan tawanya "Kenapa Om panggil aku kesini?" tanya Mia memulai pembicaraan. "Om mau mengusir aku sekarang ya?" tanya Mia lagi. Dika yang mendengar panggilan Mia, yang memanggil Chris dengan sebutan Om. Langsung tertawa keras "Hahahaha, Om?" tanya Dika sambil terus tertawa . "Terus saja ketawa Dik, aku potong gaji kamu lima belas tahun, baru tahu rasa," gerutu Chris kesal. "Sorry Chris, sorry," sahut Dika menahan tawanya. Mia heran dengan kelakuan Dika yang menurut Mia sangat aneh. "Kenapa Om tertawa? Apa ada yang lucu dengan ucapanku?" tanya Mia ke Dika. Mendengar Mia yang juga ikut menyebut Dika dengan sebutan Om, membuat Chris balas menertawai Dika. "Hahaha, cocok Dik, cocok kalau kamu dipanggil Om," ucap Chris sambil tertawa. " Enak saja Om, Om. Memangnya kamu pikir aku setua itu apa?" tanya Dika tidak terima dipanggil Om. "Ya, kan kira-kira umur Om sama dengan Om ganteng itu, jadi aku panggil Om saja," sahut Mia dengan jujurnya. "Jangan panggil Om ya, panggil kakak saja. Lagi pula aku masih muda begini malah dipanggil Om," ucap Dika meminta Mia mengubah panggilannya. "Udah Dik, terima saja," sahut Chris. "Dan, kamu gadis labil, ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu. Aku tidak akan mengusir kamu dari sini. Dan, kamu boleh tinggal disini selamanya. Tapi aku ada syaratnya," sambung Chris langsung ke intinya. "Benar boleh Om? Tapi apa syaratnya?" tanya Mia. "Kamu harus mau menikah denganku besok," ucap Chris enteng. "Menikah? Aku tidak mau," tolak Mia cepat. "Mau atau tidak itu urusan kamu. Aku hanya membantu kamu, untuk lepas dari para anak buah Mucikari itu. Atau aku akan mengembalikan kamu ke sana hari ini juga!'' ancam Chris. "Aku tidak mau, lebih baik aku keluar saja dari sini. Dasar Om-om gila. Seenaknya saja mau menikahi orang. Kenal juga baru tadi malam, mau main nikah-nikah saja," sahut Mia kesal. "Oh jadi kamu menolaknya?" tanya Chris. "Tentu saja aku menolaknya, aku masih waras. Aku tidak mau menikah muda. Aku masih mau menikmati masa mudaku dan menggapai cita-citaku," sahut Mia kekeuh. "Oke kalau kamu menolaknya. Kamu harus ganti rugi atas kesalahan kamu yang sudah merusak dokumen kontrak pentingku," ucap Chris, menjalankan rencana keduanya. "Dokumen apa? Aku tidak merusakkannya," sahut Mia tidak terima. "Apa kamu lupa? Apa setelah kejadian malam tadi, membuat ingatan kamu menjadi berkurang?" tanya Chris kesal. "Tadi malam di Klub itu kamu menabrak aku saat aku minum. Dan, air yang harusnya aku minum malah tumpah ke dokumen itu," sambung Chris. "Ya, itukan aku tidak sengaja. Lagi pula salah Om juga. Untuk apa coba membawa dokumen penting ke Klub malam. Kayak tidak ada tempat lain saja," sahut Mia kesal. Dika yang dari tadi hanya diam, sambil menonton perdebatan sahabatnya dengan gadis di depannya membuat Dika ingin sekali tertawa. "Dasar Chris bodoh. Mau menipu gadis labil, malah gadis labil itu yang lebih pintar dari kamu Chris." batin Dika "Kenapa kamu menyalahkan aku. Eh, sudah untung ya, kamu sudah aku tolong. Memang begini cara kamu berterimakasih?" tanya Chris yang sudah mulai kehabisan kata-kata. "Tolong sih, tolong Om. Tapi, kalau imbalannya nikah begini aku tidak mau. Lagi pula Om tidak ikhlas ya nolong aku?" tanya Mia, yang menolak keras ajakan Chris.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD