Bau pelakor

800 Words
"liat mas,ibumu datang lagi bersama Tina dan Ameera,". Rudy menoleh kearah yang di maksud istrinya. "Om Rudy,". Panggil Ameera dari kejauhan. Ia berlari ke arah Rudy. "Pelan-pelan ameer,". Teriak Tina. Bu lela dan Tina menyusul Ameera,menuju jualan istri Rudy. Rudy tak menanggapi kedatangan Ameera. "Om,gak sayang Ameera lagi,". Kata Ameera . "Kok diam Rud,dia kan keponakan mu di jawab dong,". tegur bu Lela melihat sikap Rudy kepada cucunya Bu Lela nampak tak suka. Dengan malas Rudy, menjawab pertanyaan keponakannya. "Entah,". Ketus Rudy "kenapa jawab seperti Rud,kepada cucuku,". Ucap Bu Lela. "iya mas, bukannya dulu sangat peduli dengan keponakan mu,sering beli itu dan jalan-jalan,". ujar Tina "Ngapain kesini bu, bukan sudah cukup selama sebulan kesini,meminta secara gratis,". Kata Rudy. "Mas,gak boleh pelit gitu napa,cukup Nely saja yang ngoceh,". Sahut Tina. "Kamu Tin,apa aku hajar dulu agar mulutmu diam tidak asal bicara terus,". Bentak Rudy. "Sabar mas,". Nely menenangkan suaminya. "Seperti biasa Nel,". Tanpa ba-bi-bu lagi sang mertua menyuruh menantunya membuat apa yang dia inginkan. "Jangan mau Nel,". Rudy menghentikan mau Ibunya. "kamu ini Rudy, sudah pelit uang sama ibu,bahkan jualan istrimu juga pelit,". Decak bu Lela. "Bawa ibu pulang Tin,aku masih sangat kecewa dan terluka dengan ibu,jangan harap aku seperti dulu lagi yang selalu menuruti apa mau ibu,". "Awas kamu Nely,pasti senangkan di bela anakku,". geram bu Lela "Bu,istriku tak pernah salah sedikit pun,yang salah itu ibu,". Sahut Rudy. sial,tidak ada dapat apa-apa,batin bu Lela. Dengan tangan kosong bu Lela dan menantunya pulang, sedang Ameera menangis tidak dapat martabak yang ia inginkan. . . "ibunya Rudy yah,?". Tanya seorang wanita dengan pakai sangat rapi baru saja keluar dari mobil. "Rudy mana yah,?". Jawab bu Lela. Bu Lela, habis dari warung. Ia di hentikan oleh seorang wanita. "Ini bu,". Wanita itu memperlihatkan foto Rudy. "Oh,benar dia anak saya, kenapa yah,". "Saya mouna bu, sebenarnya saya guru beda sekolah mengajar dengan Rudy,". "Iya-iya,terus kenapa kamu menanyakan tentang Rudy,". Tanya bu Lela. "Hemm,gini bu. Rudy kan sudah menikah, sebenarnya aku suka sama Rudy,". Kata mouna. "Apa,kamu suka dengan anak saya,". Sepertinya wanita ini banyak uang,batin bu Lela. "Iya bu,tapi pak Rudy sudah punya istri,". Sedih mouna. "Iya, Rudy emang punya istri bahkan baru menikah,". Kenapa Rudy,tak menikahi wanita ini sih,gak masalah muka tak secantik istri-istrinya Rudy,yang pengen banyak uang,batin bu Lela "Ibu mau gak kerja sama dengan saya,untuk memisahkan Rudy dan istri nya,nanti aku kasih uang,". Senyum licik Mouna Mendengar kata uang,membuat bu Lela menjadi patuh. "Benar kah,kamu akan memberikan saya uang,". Biarkan saja Rudy pisah dengan istrinya,mereka juga yang salah selalu pelit denganku,batin bu Lela. "Iya bu,aku akan memberikan uang yang banyak jika berhasil,". "Tapi bagaimana apa kamu punya ide,". Bu Lela bersemangat sekali. Dasar punya ibu matre, mendengar kata uang rela mengorbankan anaknya, akhirnya aku bisa memiliki mu mas Rudy, batin Mouna. "Sini aku bisikkan,". Bu Lela mendekati telinganya, langsung saja Mouna memberikan ide itu. "bagaimana ibu mengerti,". Tanya Mouna dengan ide liciknya "Sangat mengerti, kapan kita mulai,". Bu Lela, tak sabar lagi mengerjakan rencananya. Semakin cepat,semakin cepat juga ia mendapatkan uang dari Mouna. "Nanti aku kabari bu,ini no ponselku,dan uang mukanya,". Mouna memberikan beberapa lembar uang. "Te-terima kasih. Kamu memang baik,bahkan aku sangat setuju kamu menjadi menantuku,". Langsung saja Bu Lela, menyambar uang itu. "Baiklah, Mouna permisi dulu calon mertuaku,". "Iya,dah kesayang ibu,". Bu Lela melambaikan tangannya. "Uang,uang,ah kalau begini aku dukung sekali jika Mouna jadi menantu ku, banyak uang gak pelit lagi,". Gumam bu Lela. Dengan hati senang,ia pulang kerumahnya. "kok ibu keliatan senang begitu,". tegur Tina,melihat ibunya tengah senyum-senyum sendiri. "kamu tau gak Tin,sini aku ceritakan. ingat jangan bilang ke siapa-siapa,". kata bu Lela. "pasti bu,Tina tidak akan menceritakan semuanya,". jawab Tina. ia selalu patuh kepada mertuanya. Bu Lela, menceritakan kejadian tadi bertemu dengan seorang wanita bernama Mouna. "kalau begitu, Tina juga setuju bu,". tak kalah semangatnya Tina juga. "makanya,biar kita bisa dapat uang terus,jadi bisa shoping. gak kaya Rudy, Nely,bahkan Diana. selalu saja pelit membuat ibu tak suka,". kesal Bu Lela. "benar bu,aku juga gak suka. mentang-mentang banyak uang gak bagi-bagi kek kita,dasar pelit mana sombong lagi,". ujar Tina. "besok kita belanja,udah lama ibu gak belanja banyak,". "bu,Tina boleh dong di belanjain,". "boleh dong,kamu memang mantu ibu yang paling aku sayang,". "ah masa bu, makasih ibu mertuaku,". enak juga punya mertua selalu mengutamakan aku,batin Tina. "biarkan saja rumah tangga Rudy,hancur itu semua gara-gara mereka selalu pelit denganku,aku balas kamu Nely,". senyum semerik di wajah bu Lela. "iya bu,aku juga kesal dengan Nely, sok-sokan bentak ibu,bentar lagi dia akan menangis dan sakit hati bu,". "ibu juga tak sudi mempunyai menantu sudah miskin,pelit lagi. mana omongan selalu bentak ibu,gak rela aku dia jadi istri Rudy. mending Mouna,sudah kaya gak pelit lagi,walau tak secantik istri-istrinya Rudy,". kata bu Lela "gak papa bu,yang penting duitnya,". kekeh Tina. kasian sekali kamu mas Rudy,batin Tina mereka berdua tertawa senang,sambil menghayal bisa membeli ini itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD